Disusun oleh:
( 203110152 )
1.A
DosenPembimbing :
Puji syukur atas rahmat dan hidayah yang Allah SWT anugerahkan kepada kita
sehingga penulis dapat menyusun tugas dengan judul “Proses Keperawatan (intervensi,
implementasi, evaluasi)”. Tugas ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Dokumentasi Keperawatan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..6
C. Tujuan ……….…………………………………………………………...……...6
BAB II PEMBAHASAN
A. Intervensi Keperawatan………………………………………………………….7
B. Implementasi Keperawatan……………………...………………………………10
C. Evaluasi Keperawatan…………...………………………………………………14
A. Kesimpulan………………………………………………………………….….17
B. Saran……………………………………………………………………………18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk klien merupakan salah
satu wujud tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap klien. Pada akhirnya,
penerapan proses keperawatan ini akan meningkatkan kualitas layanan keperawatan kepada
klien.
Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat
bersama dengan klien dalam menentukan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian,
merumuskan diagnose, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan
serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien. Lalu
kelima proses tersebut didokumentasikan oleh perawat pada sebuah catatan keperawatan.
Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama dimana
setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan.
Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan
harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan pelayanan kepada
kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat dipertanggung-
jawabkanDengan demikian, semua pemberi pelayanan ditekan untuk menurunkan biaya
pelayanan namun kualitas pelayanan dan kepuasan klien sebagai konsumen masih tetap
menjadi tolak ukur utama keberhasilan pelayanan kesehatan yang diberikan.
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
A. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Pengertian intervensi
Intervensi Keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang
diharapkan. Berdasarkan prioritas keperawatan contoh intervensi dari suatu kasus yaitu
bersihan jalan nafas efektif berhubungan dengan akumulasi secret. Penulis melakukan
rencana tindakan perawatan selama 1x24 jam diharapkan bersihan jalan nafas efektif dengan
criteria hasil jalan nafas paten dengan nafas bersih, pernafasan bersih, suara paru fasekuler
(Wilkinson,2011). Intervensi atau rencana yang akan dilakukan monitor tanda-tanda vital
untuk mengetahui status kesehatan klien (suparman,2012). Pemeriksaan tanda-tanda vital
meliputi: tekanan darah, nadi, perifri, dan nadi apical (HR), pernafasan (RR), dan suhu tubuh.
Berikan fisioterapi dada untuk mengeluarkan secret, kolaborasi dengan dokter untuk
mempercepat proses penyembuhan (Riksani,2012).
2. Tujuan Intervensi
Tipe intervensi ini adalah tipe dimana perawat diijinkan untuk meresepkan, melakukan
atau mendelegasikan intervensi berdasarkan pada pengetahuan dan keterampilan perawat.
Tipe intervensi ini adalah tipe dimana intervensi diresepkan oleh dokter dan dilakukan
oleh perawat. Medical order biasanya meliputi order untuk pengobatan, terapi IV, tes
diagnostic, penanganan, diet dan aktifitas. Perawat bertanggungjawab untuk menjelaskan,
mengkaji, kebutuhan untuk intervensi ini, dan melaksanakan medical orders.
Tipe intervensi ini juga disebut dengan collaborative yang dilakukan secara berkolaborasi
dengan anggota tim kesehatan yang lain. Misalnya phsycal therapy, pekerja social, ahli gizi
dan dokter.Intervensi disini menggambarkan tanggung jawab yang overlapping.
21 Nov 2011 Gangguan mobilitas Fisik berhubungan dengan inflamasi pada lutut :
tidak mampu berdiri seimbang dengan kaki kiri. Untuk dapat Menyeimbangkan
fisik : berdiri seimbang dengan kaki kiri
1. Kriteria stuktur:
a. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan
keperawatan.
b. Bekerjasama dengan klient dalam menyusun rencana tindakan keperawatan.
c. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien.
d. Mendokumentasikan rencana keperawatan.
3. Kriteria hasil:
a) Tersusunnya suatu rencana asuhan keperawatan klien.
b) Perencanaan mencerminkan penyelesaian terhadap diagnosis keperawatan.
c) Perencanaan tertulis dalam format yang singkat dan mudah di dapat
d) Perencanaan menunjukkan bukti adanya revisi pencapaian tujuan.
B. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih
baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter &
Perry, 1997). Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan
pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.
Tahap I : Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam tindakan. Meliputi :
Tahap II : Intervensi
Fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan pelaksanaan tindakan dari
perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan ini meliputi :
a. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari
dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:
1) Tindakan Diagnostik
Wawancara dengan klien
Observasidan pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana, misalnya HB dan membaca hasil
dari pemeriksaan laboratorium tersebut.
2) Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah klien. Misalnya: Untuk
mencegah gangguan integritas kulit dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air
pada bagian tubuh yang tertekan.
3) Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan
kesehatan kepada klien. Misalnya: Perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.
4) Tindakan Merujuk
b. Interdependent, yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan
tenaga kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
c. Dependent, yaitu tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain. seperti
ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya.
Tahap III : Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan. Ada 3 tipe sistem pencatatan yang
digunakan pada dokumentasi :
Sources-Oriented records,
Problem-Oriented records,
Computer-Assissted records.
Beberapa metode yang digunakan dalam tahap implementasi keperawatan pada asuhan
keperawatan yaitu:
2. Konseling
3.Penyuluhan
b. Interdependen/Collaborative Implementations
Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan tim
kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi,
infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan
kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping
merupakan tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan
cara pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respons klien setelah
pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.
c. Dependent Implementations
Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, seperti ahli gizi,
physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada klien
sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai
dengan anjuran dari bagian fisioterapi.
C. EVALUASI KEPERAWATAN
2. Fungsi Evaluasi
1. Menentukan perkembangan kesehatan klien.
2. Menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas.
3. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki mutu.
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab.
3. Kriteria Evaluasi
Efektifitas: yang mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan telah
optimal.
Efisiensi: menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna atau
bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara efektif.
Responsivitas: yang menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan memuaskan
kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu terhadap pemanfaatan
suatu sumber daya.
Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan perkembangan dengan
berorientasi kepada masalah yang dialami oleh keluarga. format yang dipakai adalah format
SOAP.
Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan dicapai.
Bila terdapat kesenjangan diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses
keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang perlu
dimodifikasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intervensi Keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang
diharapkan. Berdasarkan prioritas keperawatan contoh intervensi dari suatu kasus yaitu
bersihan jalan nafas efektif berhubungan dengan akumulasi secret. Penulis melakukan
rencana tindakan perawatan selama 1x24 jam diharapkan bersihan jalan nafas efektif dengan
criteria hasil jalan nafas paten dengan nafas bersih, pernafasan bersih, suara paru fasekuler
(Wilkinson,2011). Intervensi atau rencana yang akan dilakukan monitor tanda-tanda vital
untuk mengetahui status kesehatan klien (suparman,2012). Pemeriksaan tanda-tanda vital
meliputi: tekanan darah, nadi, perifri, dan nadi apical (HR), pernafasan (RR), dan suhu tubuh.
Berikan fisioterapi dada untuk mengeluarkan secret, kolaborasi dengan dokter untuk
mempercepat proses penyembuhan (Riksani,2012).
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang
berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu
pendekatan lain. Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan
rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
B. Saran
Demikian sedikit informasi dari saya selaku penulis makalah ini. Tentu masih banyak
sekali kekurangan yang jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun
masih sangat saya btuhkan demi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini. Ucapan
terima kasih layaknya pantas saya persembahkan bagi para pembaca. Terakhir, ucapan maaf
yang sebesar – besarnya perlu kami ucapkan jika dalam penulisan ini kami banyak
melontarkan kata – kata yang kurang berkenan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU SIKI
Olfah, Yustiana dan Abdur Ghofur. 2016. Dokumentasi Keperawatan. Jakarta Selatan :
Pusdik SDM Kesehatan