EVALUASI KEPERAWATAN
Disusun Kelompok 5 :
1. M. Hisyam Hanan
2. M. Taufiqul Umam
3. Mutiara Khairunnisa
4. Nindi Dwi Yuliana
5. Nony Nabila P.N
6. Nurlaelah
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjakan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Evaluasi Keperawatan’’. Penyusunan makalah ini bertujuan
sebagai penunjang mata kuliah Dokumentasi Keperawatan yang nantinya
dapat digunakan mahasiswa untuk menambah wawasan dan
pengetahuannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................3
BAB 3 PENUTUP............................................................................................19
3.1 Kesimpulan...........................................................................................19
3.2 Saran.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1
dibalik rasionalisasi yang menyatakan bahwa proses pemberian perawatan
yang terlalu kompleks untuk diukur dan variable manusia yang mempengaruhi
hasil, seperti penyakit sebelumnya, tidak dapat dikendalikan.
2
1.3 Tujuan Penulisan
1. Tujuan secara umum
a) Mengetahui pendokumentasian evaluasi dalam bidang keperawatan.
2. Tujuan secara khusus
a) Mengetahui arti pendakumentasian evaluasi.
b) Mengetahui alasan dilakukannya pendokumentasian evaluasi.
c) Mengetahui waktu dilakukannya pendokumentasian evaluasi.
d) Mengetahui tempat dilakukannya pendokumentasian evaluasi.
e) Mengetahui cara dilakukannya pendokumentasian evaluasi.
BAB 2
3
PEMBAHASAN
4
4. Standar dokumentasi untuk bagian III adalah terus mencatat
pernyataan evaluasi perawatan yang merefleksikan keefektifan asuhan
keperawatan, respon klien untuk intervensi perawatan, dan revisi
rencan keperawatan.
5
e. Hal – hal lain seperti status kesehatan klien mengubah dan
mempengaruhi hasil, klien belum puas dengan intervensi
perencanaan perawatan.
3. Diagnosa keperawatan atau medis tidak benar dan mengakibatkan
intervensi yang dipilih tidak membantuklien terhadap pencapaian hasil
yang diharapkan. Penilaian kembali dirasa perlu untuk menentukan
diagnosa dan memodifikasi intervensi.
Suatu pernyataan evaluasi terdiri dari dua komponen, (1)
pencatatan data mengenai status klien saat itu, (2) pernyataan
kesimpulan mengindikasikan penilaian perawat sehubungan dengan
pengaruh intervensi terhadap status kesehatan klien. Didalam
pernyataan evaluasi, langkah – langkah proses keperawatan lainnya
tampak tidak berhubungan. Jika pernyataan ini tidak dicatat, maka
hasil klinis yang diindentifikasikan dan ditujukan dalam pengkajian,
diagnosa, perencanaan serta implementasinya tidak akan diketahui.
6
Pernyataan – pernyataan ini menguraikan kemajuan terhadap pencapaian
kondisi yang dijelaskan dalam hasil yang diharapkan. Perawat
menggunakan data pengkajian yang didokumentasikan. Tanpa informasi
ini, evaluasi sumatif tidaklah mungkin, karena tidak ada standart lain yang
dapat dibandingkan dengan kemajuan klien. Untuk menulis pernyataan
sumatif, perawat perlu menunjuk pada catatan data seperlunya dan harus
menguji/memeriksa pengaruh perawatan kumulatif (lihat tabel di bawah
ini)
7
Keluarga tetap mendukung dan sering mengunjungi. Masalah utama
adalah inkontinensia uri berhubungan dengan terjadinya infeksi
kandung kemih ulang. Antibiotik dua kali dalam 3bulan terakhir.
Infeksi urinary sudah ada. Klien menolak cairan oral bahkan dengan
bantuan. Metamucil diberikan q.d (setiap hari) Hasil sulit, terbentuk
stool q (setiap) 3-4 hari. Tujuan: memfungsikan ADL dan
meningkatkan fungsi bowel dan bladder.
8
perkembangan. Biasanya catatan ditulis dalam bentuk naratif. Sistem
dokumentasi yang berorientasi pada sumber yang ditulis secara terpisah-
pisah sulit menghubungkan keadaan yang benar sesuai perkembangan
pasien. Catatan tradisional umumnya mempunyai enam bagian, yaitu :
catatan khusus, lembar catatan dokter, lembar riwayat medik, lembar
identitas, catatan keperawatan, dan laporan khusus lainnya.
9
menyebutkan masalahnya. Daftar memberikan keuntungan bagi
perawat sebagai perencana keperawatan.
c. Rencana. Rencana disesuaikan dengan tiap masalah yang ada. Dengan
demikian perawat dapat merencanakan sesuai kebutuhan pasen.
d. Catatan Perkembangan Pasen. Adalah semua catatan yang
berhubungan dengan keadaan pasen selama dalam perawatan. Pada
umumnya catatan ini terdiri dari beberapa macam bentuk, antara lain :
1) Lembar Alur (Flowsheet).
10
aktif, pengobatan terakhir, penanganan yang masih harus diteruskan,
kebiasaan makan dan istirahat, kemampuan untuk asuhan mandiri,
jaringan dukungan, pola/gaya hidup dan agama. Pencatatan
pemulangan klien ditujukan untuk tenaga kesehatan yang akan
meneruskan homecare, dan juga informasi pada klien.
11
1) Flowsheet yang berupa kesimpulan penemuan yang penting dan
menjabarkan indikator pengkajian dan penemuan termasuk instruksi
dokter/perawat, grafik, catatan pendidikan dan pencatatan pemulangan
klien.
2) Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar praktik keperawatan,
sehingga mengurangi pencatatan tentang hal rutin secara berulang
kali. Oleh karena itu standar harus cukup spesifik dan menguraikan
praktik keperawatan yang sebenarnya serta harus dilakukan oleh
perawat di bangsal, walaupun ada juga standar khusus yang disusun
sesuai unit masing-masing.
Contoh:
Standar terkait dengan keberhasilan; misalnya pola kebersihan
meliputi: “Perawat harus memastikan bahwa sprai klien telah diganti
tiga hari sekali atau jika diperlukan”.
Kemudain diberi tanda (V) pada kotak standar rutin yang terdapat
dalam catatan grafik.
Keuntungan
Kerugian
12
Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada
Pencatatan rutin sering diabaikan
Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan
Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin ilmu lain
Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan dengan
adanya suatu kejadian
1) Data dasar dicatat untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan
yang permanen
2) Daftar diagnosa keperawatan disusun dan ditulis pada waktu masuk
rumah sakit dan menyediakan daftar isi untuk semua diagnosa
keperawatan
3) Ringkasan pulang ditulis untuk setiap diagnosa keperawatan pada saat
klien pulang
4) SOAPIER digunakan sebagi catatan respon klien terhadap intervensi
melalui tempat tingal klien
5) Data diagnosa keperawatan dan perencanaan dapat dikembangkan
6) Kartu KARDEX dan rencana tindakan dikembangkan setiap klien
Penggunaan
13
keadaan nyata pada tatanan praktik pendokumentasian yang
sesungguhnya.
Karakteristk PIE
Keuntungan
Kerugian
14
sering jatuh selama di rumah.
09.30 IP # 2
Dst.
Contoh S O A P
30/6/01 Jam 14.00 Integritas kulit S : pasien mengeluh rasa nyeri sekitar
luka ketika dipalpasi
15
A : luka memperlihatkan tanda awal dari
Penyembuhan
1. S O A P I E R
Format SOAPIER lebih tepat digunakan apabila rencana pasien ada yang akan
dirubah dan proses evaluasi mulai dilakukan.
CONTOH S O A P I E R
16
P : Teruskan perawatan luka
I : Basahi luka dengan NaCl 0,9%
sesuai instruksi
E : Luka masih bernanah
R : Ganti balutan menjadi 2 kali/hari
2. D . A . R.
Format dokumentasi D. A. R membantu perawat untuk mengatur
pemikirannya dan memberikan struktur yang dapat meningkatkan pemecahan
masalah yang kreatif. Komunikasi yang terstruktur akan mempermudah
konsistensi penyelesaian masalah di antara tim kesehatan.
D : Data. Data objektif dan subjektif yang mendukung masalah
A : Action. Tindakan yang segera harus dilakukan untuk mengatasi
masalah
R : Respons. Respons pasen terhadap tindakan perawat sekaligus melihat
tindakan yang telah dilakukan berhasil/tidak
CONTOH D . A . R
TGL. MASALAH
WAKTU D .A. R
17
3/2/99 21.00 Nyeri/Pain D : Pasien menangis ketika mau b.a k.
karena merasa panas dan nyeri
R : Pasen masih
kesakitan
D : Suhu 39,5 0C
Peningkatan Suhu
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
Evaluasi status pasien merupakan bagian terpenting dalam proses
keperawatan. Hasil yang ditetapkan secara jelas akan mengarahkan
bagaimana dan kapan evaluasi pencapaian hasil yang diharapkan harus
dilakukan, dan menjadi kerangka kerja untuk pendokumentasian.
Saat ini banyak digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja
staf keperawatan dan dasar perbandingan dengan lembaga pelayanan
kesehatan lainnya. Lingkup pendokumentasian penyuluhan pasien sudah
disebarluaskan dengan mendokumentasikan pasien, keluarga atau
keduanya sudah memahami penyuluhan yang diberikan.
Perawat harus berfokus pada perbaikan pendokumentasian untuk
mendemonstrasikan peran mereka dalam membantu pasien ke arah
pemulihan, stabilisasi kesehatan, atau meninggal dalam damai.
4.1 Saran
DAFTAR PUSTAKA
19
Fisbach, F.T. (1991). Documeting care . F.A. Davis Company. Philadelphia.
https://id.scribd.com/doc/106424735/makalah-dokumentasi-evaluasi-keperawatan
Diunduh tanggal 23 Oktober 2019
20