Anda di halaman 1dari 18

PROSES KEPERAWATAN

Disusun Oleh:

PATRISYA VIRNINDITA TIWA


2014201043

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga akhirnya saya dapat membuat makalah
“Proses Keperawatan” tersebut.
Makalah yang berjudul “Proses Keperawatan” ditulis untuk memenuhi tugas Konsep
Dasar Keperawatan II. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
Mahasiswa di bidang Keperawatan serta menambah ilmu pengetahuan tentang Proses
Keperawatan, dan makalah ini tidak jauh dari kata sempurna, sangat diperlukan kritik dan
saran untuk makalah ini, sekian dan terima kasih

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1 PROSES KEPERAWATAN.....................................................................................1
A. Definisi.....................................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................2
C. Karakteristik.............................................................................................................3

BAB 2 TAHAP-TAHAP PROSES KEPERAWATAN..............................................................5


A. Pengkajian................................................................................................................5
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................................6
C. Rencana Keperawatan.............................................................................................6
D. Implementasi Keperawatan.....................................................................................7
E. Evaluasi....................................................................................................................7

BAB 3 IMPLIKASI KEPERAWATAN.................................................................................9


A. Penerapan Proses Keperawatan..............................................................................9
B. Teori-Teori Yang Mendasari Proses Keperawatan..................................................9
C. Teori Informasi Dan Komunikasi............................................................................11
D. Teori Pengambilan Keputusan Dan Penyelesaian Masalah...................................11
E. Prinsip-Prinsip Etik Keperawatan Yang Menjadi
Pertimbangan Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan.....................................12

PENUTUP....................................................................................................................14
Kesimpulan................................................................................................................14
Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15

iii
BAB 1
PROSES KEPERAWATAN

A. Definisi
Proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang dipakai dalam memberikan
asuhan keperawatan yang profesional. Perawat, dimana saja ia bertugas, menghadapi klien
dengan segala macam kasus, dan melayani klien pada semua tingkat usia juga harus
menggunakan proses keperawatan. Perawat diharapkan memahami tentang konsep proses
keperawatan dan mampu menerapkan serta menyusunannya dalam sebuah dokumen
status kesehatan klien (Rohmah, N dan Walid, S. 2009).
Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik
keperawatan yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses
keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk
mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan da
mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut
(Dermawan, 2012).
Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik
keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan. Dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien sebelumnya perawat sudah menyiapkan
metode yang akan digunakan. Metode akan berdasarkan prinsip-prinsip yang ilmiah dan
rasional. Dalam pratiknya perawat menggunakan pengetahuannya tentang proses
keperawatan untuk mengkaji kesehatan klien, menegakkan diagnosa, merencakan asuhan
keperawatan, menerapkan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan. Proses
keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu: pengkajian, diognasa, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Proses keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu: pengkajian, diognasa, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Proses keperawatan memiliki beberapa sifat yaitu dinamis, siklus,
interdependent (saling ketergantungan) dan fleksibel.

Sifat-Sifat Proses Keperawatan :


Proses keperawatan memiliki beberapa sifat yang membedakannya dengan metode
lain.
a. Dinamis, merupakan setiap langkap dalam proses keperawatan dapat kita perbarui jika
situasi yang kita hadapi berubah.
b. Siklus, merupakan proses keperawatan berjalan menurut alur siklus tertentu : pengkajian,
penetapan diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
c. Interdependen atau saling ketergantungan, merupakan masing- masing tahapan pada
proses keperawatan saling bergantung satu sama lain.
d. Fleksibilitas, merupakan urutan pelaksanaan proses keperawatan dapat berubah
sewaktu-waktu, sesuai dengan situasi dan kondisi klien.

4
Ilmu keperawatan di dasarkan pada suatu teori yang sanga luas.
Proses Keperawatan
- Metode
- Dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik Keperawatan
- Bisa di sebut sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan ilmu,
teknik dan ketrampilan interpersonal dan di tujukan untuk memenuhi kebutuhan
Klien dan Keluarga.
- Proses Keperawatan terdiri dari ; 5 tahap yang berhubungan :
o Pengkajian
o Diagnosis
o Perencanaan
o Pelaksanaan
o Dan Evaluasi

Tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi Intelektual Problem - Solving dalam


mendefinisikan suatu tindakan Perawatan.
Proses Keperawatan merupakan lima tahap proses konsisten sesuai dengan
perkembangan profesi keperawatan ( pertama kali oleh Hall, 1955 ).
Proses Keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik
Keperawatan, (ANA, 1973 ).
Dasar pengembangan standard praktik keperawatan, Dan juga sebagai kriteria dalam
program sertifikasi, Standar legal praktik keperawatan, Masuk dalam program pendidikan
Keperawatan ( Kurikulum D-III Keperawatan & S1 Keperawatan ).

B. Tujuan
- Proses Keperawatan secara umum adalah untuk membuat suatu kerangka konsep
berdasarkan kebutuhan individu dari klien, keluarga, dan masyarakat dapat
terpenuhi.
- Tindakan yang di tujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan

Organisasi
Ke 5 tahap proses keperawatan tersebut sebagai suatu organisasi yang mengatur
pelaksanaan asuhan Keperawatan berdasarkan suatu rangkaian pengelolaan yang sistematis
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.

5
C. Karakteristik
Proses Keperawatan mempunyai 6 karateristik :
1. Tujuan
Proses Keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam
meninmgkatkan kualitas asuhan Keperawatan kepada klien

2. Sistematika
- Menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.
- Menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan intuisi pelayanan
kesehatan/Keperawatan.
- PK ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui
hubungan antara perawat dengan klien.

3. Dinamik
PK ditujukan dalam mengatasi masalah – masalah kesehatan klien yang di laksanakan secara
berkesinambungan.

4. Interaktif
Adanya hubungan timbale balik antar perawat, Klien, Keluarga dan tenaga lainnya.

5. Fleksibel
Proses yang di lihat dari 2 konteks :
- Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang
berhubungan dengan individu, kelompok, atau masyarakat
- Tahapannya bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah
pihak.

6. Teoritis
Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu di dasarkan pada suatu ilmu yang
luas, khususnya ilmu dan model Keperawatan yang berlandaskan pada Filosofi keperawatan
bahwa asuhan keperawatan kepada klien harus menekankan pada 3 aspek :
 Humanistik

6
Memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia
 Holistik
Intervensi keperawatan Harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh ( bio
– psiko – sosio – spiritual ).

 Care
Asuhan Keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standard praktik
keperawatan dan etika keperawatan.

7
BAB 2
TAHAP-TAHAP PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk
dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien
baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga
kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta
keperawatan.

a. Pengumpulan data
Tujuan :
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga
dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.
Jenis data antara lain:
- Data Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan,
dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
- Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau
dari keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.
-
Adapun focus dalam pengumpulan data meliputi :
- Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
- Pola koping sebelumnya dan sekarang
- Fungsi status sebelumnya dan sekarang
- Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
- Resiko untuk masalah potensial
- Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien
b. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir
rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
c. Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah
kesehatan.Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan Asuhan
Keperawatan (Masalah Keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan
tindakan medis.Selanjutnya disusun Diagnosis Keperawatan sesuai dengan prioritas.
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.

8
Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi,
sedangkan Segera mencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka
tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau
kematian.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow,
yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan,
persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia
(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat
secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah
(Carpenito,2000).
Perumusan diagnosa keperawatan :
- Actual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
- Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi.
- Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan
masalah keperawatan kemungkinan.
- Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat
dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.
- Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan
resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.

C. Rencana keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari
status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan
(Gordon,1994).
Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien.Rencana perawatan
terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan
perawatan yang diberikan.Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat
memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya.Sebagai
hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan yang berkualitas
tinggi dan konsisten.
Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat
dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan
klien jangka panjang(potter,1997)

9
D. Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik.Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan
pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.Oleh karena
itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :
Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang
diindentifikasi pada tahap perencanaan.

Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan
dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan
keperawatan meliputi tindakan : independen,dependen,dan interdependen.

Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

E. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan
tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan
antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan
dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan
sebelumnya.
Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:
- Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun.
- Hasil tindakan keperawatan, berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di
rumuskan dalam rencana evaluasi.

Hasil Evaluasi
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
1. Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.

10
2. Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga
perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali
bahkan timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih
mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang
tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian
sampai dengan evaluasi kepada pasien, seluruh tindakannya harus didokumentasikan
dengan benar dalam dokumentasi keperawatan.

11
BAB 3
IMPLIKASI KEPERAWATAN

A. Penerapan Proses Keperawatan


Penerapan proses Keperawatan memberikan implikasi atau dampak terhadap:
1. Profesi Keperawatan
Secara professional, profesi keperawatan melalui 5 tahapan menyajikan lingkup
praktik keperawatan yang secara terus menerus mendefinisikan perannya baik terhadap
klien maupun profesi kesehatan lainnya. Dengan demikian perawat bekerja melakukan
sesuatu bukan hanya sekedar melaksanakan perintah dokter, melainkan melalui
perencanaan keperawatan yang matang.

2. Klien
Proses keperawatan mendorong klien dan keluarga berpartisifasi aktif dan terlibat ke
dalam 5 tahapan proses tersebut. Selama pengkajian, klien menyediakan informasi yang
dibutuhkan, selanjutnya memberikan validasi diagnosa keperawatan, dan menyediakan
umpan balik selama evaluasi.

3. Perawat
Beberapa hal yang dapat diperoleh dari proses keperawatan, antara lain:
a. Meningkatkan kepuasan dan perkembangan profesionalisasi perawat.
b. Meningkatkan hubungan antara klien dengan perawat.
c. Meningkatkan pengembangan kreativitas dalam penyelesaian masalah klien.

B. Teori – Teori Yang Mendasari Proses Keperawatan


1. Teori sistem
Sistem terdiri dari: tujuan proses dan isi
a. Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, sehingga dapat memberikan arah pada
sistem.
b. Proses adalah sesuatu yang berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai.
c. Isi merupakan bagian atau elemen yang membentuk sebuah sistem.

12
Input merupakan kumpulan data hasil pengkajian data beserta permasalahannya,
yang diikut dengan perencanaan dan tindakan keperawatan yang tepat. Sedangkan output
menunjukan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya feedback merupakan
proses pengkomunikasian output terhadap sistem sehingga dapat dievaluasi dan
memberikan arah untuk pelaksanaan selanjutnya.
Dalam sistem keperawatan dijelaskan bahwa perawat sebagai individu dan klien
(individu, keluarga, masyarakat) melakukan interaksi dan saling mempengaruhi satu sama
lain.

2. Teori kebutuhan manusia


Teori ini memandang bahwa manusia merupakan bagian integral yang berintegrasi
satu sama lain dalam memotivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya (fisiologis,
kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri. Pada dasarnya kebutuhan dasar manusia
merupakan terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusi bisa mempertahankan hidupnya
dan perawatlah yang berperan untuk memenuhinya.
Kerangka kerja pada teori ini menggambarkan penerapan proses keperawatan selalu
berfokus pada pemenuhan kebutuhan individu yang unik dan merupakan bagian integral
dari keluarga dan masyarakat.

3. Teori persepsi
Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan manusia sangat dipengaruhi oleh persepsi
individu yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini akan membawa konsekwensi
terhadap permasalahan keperawatan yang ditegakan pada setiap individu. Meskipun
sumber masalah yang dihadapinya sama, akan tetapi setiap individu memiliki persepsi dan
respon yang berbeda-beda. Misalnya, walaupun kedua pasien sama-sama terkena penyakit
DM, akan tetapi permasalahan keperawatan yang dihadapi tidak mesti sama.
Untuk memahami arti persepsi, maka seseorang harus mengadakan pendekatan
melalui karakteristik individu yang mempersepsikan dalam situasi yang memunyai makna
bagi kita. Makna di sini mengandung arti penjabaran dari persepsi, ingatan, dan tindakan.
Dengan demikian persepsi memiliki arti penting dalam kehidupan, dimana kira bisa
mengumpulkan data dari informasi tentang diri sendiri, kebutuhan manusia, dan lingkungan
sekitar.
Kondisi ini sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan dimana perawat dan
klien mengumpulkan data. Selanjutnya dari data tersebut akan diambil makna tertentu
yang dapat digunakan dalam melakukan asuhan keperawatan.

13
C. Teori Informasi Dan Komunikasi
Salah satu tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi pasien. Oleh karena itulah perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang
konsep dan teori sebagai dasar interaksi dalam memahami informasi serta menjalin
komunikasi yang efektif. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan mencari data,
menyeleksi, memproses, dan memutuskan sebuah tindakan berdasarkan informasi tersebut.
Proses keperawatan merupakan sebuah siklus karena memerlukan modifikasi
pengkajian ulang, perencanaan ulang, memperbaharui tindakan, dan mengevaluasi ulang.
Dengan demikian asuhan keperawatan memerlukan informasi yang akurat, dan untuk
melakukannya, seorang perawat membutuhkan kemampuan dalam melakukan komunikasi.
Langka dalam proses keperawatan diperlukan suatu informasi yang akurat apabila
perawat mampu menjalin komunikasi dengan baik :

Umpan balik

Pengirim  ...................Pesan ............................Penerimaan

D. Teori Pengambilan Keputusan Dan Penyelesaian Masalah


Setiap tindakan yang rasional selalu disertai dengan keputusan atau pilihan.
Sedangkan setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah menuntut kesedian
orang yang terlibat agar mau menerima hal-hal baru dan perbedaan dari kondisi yang ada.
Kesenjangan yang terjadi merupakan masalah yang membutuhkan jawaban serta solusi
secara tepat.
Salah satu tujuan dari keperawatan adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi
klien. Melaui pendekatan proses keperawatan masalah-masalah yang dihadapi dapat
diidentifikasi secara tepat dan keputusan dapat diambil secara akurat.
Perbandingan antara pengambilan keputusan dan proses keperawatan dapat terlihat
dalam tabel berikut ini:

Proses Pengambilan Keputusan Proses Keperawatan

Pengkajian:
Pengumpulan data  Pengumpulan data
 Interpretasi

14
Identifikasi masalah Diagnosa keperawatan

Perencanaan Perencanaan

 Penentuan tujuan  Penentuan tujuan


 Identifikasi solusi  Rencana tindakan

Implementasi Implementasi

Evaluasi dan revisi proses Evaluasi dan modifikasi

E. Prinsip - Prinsip Etik Keperawatan Yang Menjadi Pertimbangan Dalam Pelaksanaan


Asuhan Keperawatan
1. Prinsip yang pertama adalah Justice, atau keadilan.
Artinya perawat dituntut untuk memberikan perawatan sesuai dengan kebutuhan
pasien. Perawatan yang diberikan harus sesuai dengan standar praktik keperawatan secara
profesional dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

2. Prinsip yang kedua yaitu Autonomy


Yang berarti menghargai kemampuan individu yang mempunyai harga diri dan
martabat, yang mampu memutuskan sendiri hal hal berkaitan dengan dirinya. Otonomi
berarti kemampuan mengatur atau menentukan sendiri. Otonomi berakar pada rasa hormat
terhadap individu. Didalam prinsip otonomi, perawat harus menghargai dan menghormati
hak pasien untuk memilh dan memutuskan sendiri pengobatannya.

3. Prinsip yang ketiga adalah Benefience


Dimana pada kaidah ini, perawat dalam memberikan layanan keperawatan harus
selalu berorientasi pada upaya yang memberi seluas-luasnya manfaat bagi kepentingan
pasien. Bahkan bisa melewati batas kepentingan pribadi (altruistic).

4. Prinsip yang keempat adalah Non-maleficiency


Yang berarti tidak merugikan pasien. Non-maleficiency adalah tidak melukai atau
tidak membahayakan orang lain. Dalam hal ini perawat dituntut untuk melakukan tindakan
yang tidak membahayakan atau berisiko menciderai pasiennya.

15
5. Prinsip yang kelima yaitu Veracity & Confidentiality.
Dengan kejujuran dan menjaga kerahasiaan pasien yang ditangani, seorang perawat
harus memiliki citra yang baik sebagai seorang professional.

6. Prinsip yang ketujuh yaitu Fidelity atau Komitmen.


Sudah seharusnya seorang perawat yang professional memiliki komitmen yang kuat,
perawat harus independen dan tidak hanya menimbang keputusan secara ilmiah tetapi juga
dengan prinsip etik didalam keperawatan.

16
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Setelah seorang perawat


melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada
pasien, seluruh tindakannya harus didokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi
keperawatan. Semoga Makalah ini memberi manfaat dan menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan Mahasiswa di bidang Keperawatan.

Saran

Diharapkan bagi para pembaca dan Mahasiswa di bidang Keperawatan bukan


hanya memahami tentang Proses Keperawatan namun kita juga harus menerapkannya agar
menjadi perawat yang profesional dalam melakukan tugas kerja.
Dalam penyusunan baik dalam penggunaan kata Makalah ini masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki, oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aziz,A. Halimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Catatan


ketiga-Jakarta ; Salemba Medika, 2008
Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep. 2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam
Keperawatan, Jakarta; EGC.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis, Jakarta : Salemba
Medika
Nursalam, 2001, Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktek,
Salemba Medika, Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai