OLEH
RESMI LIMBONG
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan proses keperawatan?
Apakah manfaat dari proses keperawatan?
Apakah tujuan dari proses keperawatan?
Apa saja jenis-jenis asuhan keperawatan?
Apa saja komponen yang dibutuhkan dalam proses keperawatan?
Bagaimana kerugian apabila proses keperawatan tidak dilakukan?
Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan membahas tentang proses keperawatan,agar kita sebagai
mahasiswa keperawatan memahami, mengetahui, serta dapat mengamalkanya dalam
kehidupan nyata
Manfaat Makalah
Secara Umum
Dapat memberikan pengetahuan secara luas tentang proses keperawatan.
Secara Khusus
Kita dituntut untuk bisa memahami proses keperawatan, karena profesi kita kelak
menjadi tenaga kerja kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
proses keperawatan, profesi lain akan mengetahui apa yang akan menjadi
kewenangan dan tanggung jawab perawat. Lebih lanjut, tahap evaluasi dari proses
keperawatan merupakan suatu mekanisme kontrol yang mencerminkan tanggung
jawab perawat terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
4
Sifat proses keperawatan yang fleksibel memungkinkan dipakainya
pendekatan ini. Proses keperawatan (darurat) dapat berlangsung secara imajiner
kemudian pencatatan dilakukan setelah tindakan selesai. Sebaliknya untuk kasus
biasa proses harus mengikuti alur pendokumentasian yang lazim.
5. Mempunyai hasil asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi.
Hasil asuhan bergantung pada sejauh mana masalah yang terjadi, kemudian
dari masalah yang timbul bagaimana desain perencanaan yang ditetapkan dapat
membantu mencegah atau mengurangi atau mengatasinya.
5
Komponen Dalam Proses Keperawatan
Tahap Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif
dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien,
keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc
Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh
klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi,
sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status
kesehatannya.
Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan
masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi
menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang
lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama
berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang
yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
o Melakukan interview/wawancara
o Riwayat kesehatan/keperawatan
o Pemeriksaan fisik
o Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik
lain serta catatan kesehatan (rekam medik)
Tahap Perencanaan
6
Merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi
keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan, atau
mengurangi masalah-masalah klien.
Didalam tahap perencanaan terdapat kegiatan yakni penentuan
prioritas diagnosis yang dapat di ukur dengan berdasarkan tingkat
kegawatan atau mengancam jiwa (tinggi, sedang, dan rendah),
berdasarkan kebutuhan Maslow (fisiologis, keamanan dan
keselamatan, mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri)
Tahap Pelaksanaan
Komponen implementasi dari proses keperawatan mempunyai lima
tahap, yaitu:
o Mengkaji Ulang Klien
o Menelaah dan Memodifikasi Rencana Asuhan yang Ada
o Mengidentifikasi Area Bantuan
o Mengimplementasikan Intervensi Keperawatan
o Mengkomunikasikan Intervensi
Tahap Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada
tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan
dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994) Perawat menemukan
reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan
menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat
diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk
mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi
keperawatan. Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah
keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri.
Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan
rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar
asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan
keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
2.5 Kerugian apabila tidak dilakukan proses keperawatan
Dokumentasi proses keperawatan harus dibuat dengan lengkap, jelas, obyektif,
ada tanggal, dan harus ditandatangani oleh perawat, karena mempunyai manfaat yang
penting bila dilihat dari berbagai aspek, yaitu:
Hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan
bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah (miscounduct) yang berhubungan
7
dengan proses keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien
sebagai pengguna jasa, maka dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Dokumentasi
tersebut dapat dijadikan barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-data
harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, objektif, dan ditandatangani oleh tenaga
kesehatan (perawat), tanggal, dan perlu dihindari adanya penulisan yang dapat
menimbulkan interprstasi yang salah.
Komunikasi
Dokumentasi keadaan pasien merupakan alat “perekam” terhadap masalah
yang berkaitan dengan klien. Perawat atau profesi kesehatan lain dapat melihat
dokumentasi yang ada dan sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam
memberikan asuhan keperawatan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Proses keperawatan adalah aktifitas yang mempunyai maksud yaitu praktik
keperawatan yang dilakukan secara sistematik. Selama melakukan proses
keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk
mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut.
Proses keperawatan juga memiliki manfaat yaitu
SARAN
Tenaga profesi keperawatan perlu melakukan asuhan keperawatan secara
sistematis dan terorganisir demi meningkatkan layanan mutu keperawatan dan
profesionalitas sehingga menghasilkan praktik keperawatan yang professional.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, Erb. Berman. Snyder. (2004). Fudamental of nursing: Concepts, process, and
practice.
Dermawan, Deden, S.Kep., Ns (2012). Proses Keperawatan: Penerapan Kosep Dan Kerangka
Kerja, Yogyakarta: Gosyen Publishing
Rohmah, Nikmatur & Saiful W (2013). Proses Keperawatan: Teori Dan Aplikasi,
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
10