LAPORAN
Disusun Oleh:
S1-3C
1
Karakteristik Proses Keperawatan
2
masalah, proses keperawatan menggunakan tahapan sistematis yang
meliputi: pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
3. Dinamis, Proses keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah-
masalah kesehatan klien dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses
keperawatan tersebut ditujukan pada suatu perubahan respons klien yang
diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dengan klien. Masalah
keperawatan yang terjadi dapat berubah dan dinamis, sesuai dengan
respon, situasi dan kondisi klien. Oleh karena itu, perlu penyesuaian dalam
usaha pemecahan masalah yang ada.
4. Interaktif, tahapan dalam proses keperawatan (pengkajian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) saling berhubungan satu sama
lain. Dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat,
klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
5. Fleksibel, tahapan dalam proses keperawatan dapat berubah sesuai dengan
masalah (here and now) atau kondisi yang dihadapi saat ini. Proses
keperawatan ini dapat dilihat dalam dua konteks, yaitu:
a. Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apap pun
dengan spesialisasi yang berhubungan dengan klien, kleuarga, atau
masyarakat (kelompok).
b. Tahapannya dapat digunakan secara berurutan dan dengan
persetujuan kedua belah pihak (perawat dan klien).
6. Teoritis, Setiap langkah proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu
ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model keperawatannya yang
berlandaskan pada filosofi keperawatan bahwa asuhan keperawatan
kepada klien harus menekankan pada tiga aspek, yaitu:
a. Humanistik : Asuhan keperawatan memandang dan
memperlakukan klien sebagai manusia dan bahkan sebagai
perawat.
b. Holistik : Asuhan keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan
dasar manusia secara utuh (biopsiko-sosiospiritual).
c. Care: Asuhan keperawatan harus berlandaskan pada standar praktik
keperawatan dan kode etik keperawatan.
setiap penggunaan tahapan yang terdapat dalam proses keperawatan
haruslah didukung dengan landasan teoritis, sehingga setiap tahapan yang
dibuat memiliki dasar yang rasional.
7. Siklis, evaluasi dari proses keperawatan akan memberikan umpan balik
yang mengacu pada tujuan. Jika hasil yang didapat belum sesuai dengan
tujuan, maka perlu dilakukan pengkajian ulang (reassessment) seperti
sebuah siklus sampai masalah klien terpecahkan.
Sifat Proses Keperawatan
3
1) Dinamis.
Setiap tahap proses keperawatan dapat diperbaharui/dimodifikasi,
apabila situasi dan kondisi pasien berubah.
2) Siklik.
Proses keperawatan berjalan secara siklik atau berulang dari
pengkajian sampai dengan evaluasi, demikian seterusnya apabila
diperlukan pengkajian ulang (re-assessment), sampai masalah klien
teratasi atau klien dapat mandiri memenuhi kebutuhan kesehatan atau
keperawatannya.
3) Interdependent / saling ketergantungan.
Setiap tahap dari proses keperawatan mempunyai relevansi yang
sangat erat, sehingga kekurangan di salah satu tahap akan
mempengaruhi tahap-tahap berikutnya.
4) Fleksibel atau luwes.
Proses keperawatan bersifat luwes, tidak kaku, sehingga pendekatan
yang digunakan dapat berubah atau dimodifikasi sesuai dengan situasi,
keadaan dan kebutuhan klien akan perawatan kesehatan. Fleksibel
dapat juga berarti :
a. Bisa digunakan untuk pemecahan segala jenis masalah
keperawatan
b. Dapat digunakan pada berbagai kondisi dan situasi klien
c. Dapat diterapkan untuk semua siklus kehidupan manusia, dari
dalam kandungan sampai dengan meninggal dunia
d. Dapat diterapkan pada berbagai unit keperawatan, di rumah sakit,
maupun untuk keluarga maupun masyarakat
Kozier et al (1995) menyebutkan bahwa proses keperawatan mempunyai
sembilan karakteristik antara lain:
1. Merupakan sistem yang terbuka dan fleksibel untuk memenuhi
kebutuhan yang unik dari klien, keluarga, kelompok dan
komunitas.
2. Bersifat siklik dan dinamis, karena semua tahap-tahap saling
berhubungan dan berkesinambungan.
3. Berpusat pada klien, merupakan pendekatan individual dan spesifik
untuk memenuhi kebutuhan klien.
4. Bersifat interpersonal dan kolaborasi.
5. Menggunakan perencanaan.
6. Mempunyai tujuan.
7. Memperbolehkan adanya kreativitas antara perawat dengan klien
dalam memikirkan jalan keluar menyelesaikan masalah
keperawatan.
4
8. Menekankan pada umpan balik, dengan melakukan pengkajian
ulang dari masalah atau merevisi rencana keperawatan.
9. Dapat diterapkan secara luas. Proses keperawatan menggunakan
kerangka kerja untuk semua jenis pelayanan kesehatan, klien dan
kelompok.
Adapun karakteristik proses keperawatan menurut Hidayat (2004.97) seba
gai berikut :
1) Proses keperawatan merupakan metode pemecahan masalah yang b
ersifat terbuka dan
fleksibel dalam memenuhi kebutuhan klien, juga selalu berkemban
g terhadap masalah yang ada dan mengikuti perkembangan zaman.
2) Proses keperawatan dapat dilakukan melalui pendekatan secara ind
ividual dari pemenuhan kebutuhan pasien.
3) Melalui proses keperawatan terdapat beberapa permasalahan yang
sangan perlu direncanakan.
4) Melalui proses keperawatan akan diarahkan tujuan pelayanan keper
awatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
5) Proses keperawatan itu sendiri merupakan suatu siklus yang saling
berhubungan antara tahap
satu dengan yang lain dan tidak berdiri sendiri.
6) Adanya proses keperawatan penentuan masalah akan lebih cepat di
atasi mengingat
didalam proses keperawatan terdapat penekanan validasi data serta
adanya pembuktian
masalah dan menekankan pada umpan balik atau pengkajian ulang
dalam mengetahui kebutuhan dasar secara komperhensif.
Adapun menurut Craven dan Hirnle (2000), proses keperawatan sebagai
pedoman untuk praktek keperawatan profesional, mempunyai karakteristik
:
1. Merupakan kerangka kerja dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
2. Teratur dan sistematis.
3. Saling tergantung.
4. Memberikan pelayanan yang spesifik kepada individu, keluarga,
dan masyarakat.
5. Berpusat pada klien, menggunakan klien sebagai suatu kekuatan.
6. Tepat untuk diterapkan sepanjang jangka waktu kehidupan.
Sedangkan Taylor (1993) menyatakan bahwa proses keperawatan
bersifat sistematis, dinamis, interpersonal, berorientasi kepada tujuan dan
dapat dipakai pada situasi apapun. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses
5
keperawatan adalah suatu cara menyelesaikan masalah yang sistematis dan
dinamis serta bersifat individual untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
klien sebagai manusia yang bersifat unik, dan menekankan pada
kemampuan pengambilan keputusan oleh perawat sesuai dengan
kebutuhan klien.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://masperawat.wordpress.com/konsep-proses-keperawatan/
Rere. (2010). Makalah Proses Keperawatan. [Online]. Tersedia:
http://www.academia.edu. [2020, April 09].
https://mfr.osf.io/export?format=pdf&url=https
%3A//files.osf.io/v1/resources/98na6/providers/osfstorage/5d972eb47aae0300
0c5172b3%3Fformat%3Dpdf%26action%3Ddownload%26direct%26version
%3D1
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba
Medika.
Nursalam, 2001, Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktek,
Salemba Medika, Jakarta.
https://www.academia.edu/8696894/Makalah_Proses_Keperawatan
https://osf.io/98na6/download/?format=pdf