Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Keperawatan Dasar, Komponen Proses Keperawatan, Fundamental of


Nursing Concepts, Proses and Practice

Nama :Husin

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI

COVER…………...……………………………………………………………..I

KATA PENGANTAR ……….. ………………….……………………………


II

DAFTAR ISI ……….…………………………………………..……………III

BAB I PENDAHULUAN…………………...………………..……………..…. 1

A. Latar Belakang ……………………………............................................1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...1
C. Tujuan Masalah
………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………..2-9

BAB III PENUTUP ………………………………………………………...


….10

DAFTAR PUSTAKA …..……………………………………………………..11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum menyusun suatu asuhan keperawatan yang baik, kita
harus memahami langkah langkah dari proses keperawatan. Proses
perawatan merupakan suatu metode bagi perawat untuk Memberikan
asuihan keperawatan kepada klien. Beberapa pengertian proses
kaparawatan adalah sebagai berikut Suatu metode pemberian asuhan
keperawatan yang sistematis dan rasional (Kozier, 1991) Metoda
pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sistematis,
berfokus pada respon yang unik dari individu terhadap masalah
kesehatan yang actual dan potensial (Rosalinda,1986)
Suatu aktifitas yang dinamika dan berkelanjutan yang meliputi
interaksi perawat klien dan proses pemecahan masalah (Schultz dan
Videbeck).
Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan sistematik
dan terorganisir melalui enam langkah dalam mengenali masalah-
masalah klien, namun merupakan suatu metode pemecahan masalah
baik secara episodic maupun secara linier. Kemudian dapat
dirumuskan diagnosa keparawatannya, dan cara pemecahan
masalah.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini meliputi :
1. Pengertian Proses Keperawatan (Perry and Potter) ?
2. Komponen Proses Keperawatan dan Pratik keperawatan ?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dalam makalah ini meliputi:
1. Mengerti Proses Keperawatan (Perry and Potter).
2. Mengerti Komponen Proses Keperawatan dan praktik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Proses Keperawatan (Perry and Potter).


Proses keperawatan menurut Perry dan Potter adalah Suatu
pendekatan untuk pemecahan masalah yang membuat perawat dapat
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan. Tahapan meliputi :
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan ( termasuk identifikasi
hasil yang diperkirakan), implementasi dan evaluasi.
Potter (2006:276) menjelaskan bahwa Neuman meyakini bahwa
keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari
keperawatan adalah membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam
mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat
mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus
pada variabel-variabel yang mempengaruhi respons klien terhadap
stressor. Tindakan perawatan terdiri dari pencegahan primer, sekunder,
tersier.
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh
melalui identifikasi faktor-faktor risiko yang potensial dan aktual terjadi
akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan
pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana
pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Pencegahan tersier berfokus
pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah
untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stresor melalui
pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya
masalah yang sama.

B. Komponen Proses Keperawatan


Sebagai sebuah ilmiah proses keperawatan harus mencakup
langkah-langkah tertentu. Metode pemecahan masalah secara ilmiah di
awali dengan penemuan masalah. Masalah tersebut kemudian di analisis
untuk di ketahui penyebabnya. setelah permasalahan yang sebenarnya
terungkap,di susunlah langkah-langkah atau strategi pemecahan masalah
untuk mengatasinya. Dengan demikian,upaya intervensi dapat di lakukan
dan di lanjutkan dengan evaluasi. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai
keberhasilan intervensi dalam mengatasi masalah tersebut. Jika
berhasil,proses tersebut di anggap selesai. Jika sebaliknya,perlu di
lakukan pengkajian ulang untuk mengetahui penyebab kegagalan
tersebut.
Metode ilmiah ini akan selalu di gunakan manusia sepanjang
hidupnya karena mereka tidak akan pernah lepas dari fenomena masal
yang
ada. Karenanya manusia harus memiliki kemampuan untuk menerapkan
metode pemecahan masalah, begitu pula dengan profesi keperawatan.
Keperawatan mempunyai metode tersendiri dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien,yaitu melalui proses keperawatan.
Tujuan umum dari proses keperawatan adalah sebuah sistem. Apa
pun yang tergolong sistem, tujuannya adalah peningkatan kualitas. Sistem
pada proses keperawatan akan menciptakan pelayanan asuhan
keperawatan yang berkualitas dengan indikator teratasinya semua
masalah yang terkait dengan kebutuhan dasar manusia pada klien.
Sementara itu, tujuan khususnya sebagai berikut:

1. Teridentifikasinya masalah-masalah terkait kebutuhan dasar


manusia pada klien.
2. Dapat menentukan diagnosis keperawatan
3. Tersusunnya perencanaan keperawatan yang tepat untuk mengatasi
diagnosis keperawatan.
4. Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan secara tepat dan
terencana.
5. Diketahuinya perkembangan klien
6. Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan.
7. Diketahuinya perkembangan klien.
8. Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan.

Manfaat Proses Keperawatan Sebagai seorang perawat tentu akan


merasakan manfaat proses keperawatan seperti ini:
1. Perawat akan mempunyai rasa percaya diri. Perawat akan lebih
percaya diri melaksanakan tindakan asuhan keperawatan, karena
semua perencanaan disusun dengan baik berdasarkan pada diagnosis
kepe rawatan yang ditunjang oleh data yang tepat dan akurat.

2. Dengan proses keperawatan, perawat akan memberikan peningkatan


kualitas asuhan keperawatan. Dengan kualitas asuhan keperawatan
yang optimal maka semua klien mengalami kesembuhan. Hasil ini
tentunya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi perawat. Dalam
hal ini, yang dimaksud adalah kepuasan kerja.
3. Proses keperawatan yang diterapkan akan membantu pengembangan
profesionalisme perawat sendiri, khususnya dan keperawatan pada
umum nya.
4. Proses keperawatan yang terdokumentasi dengan baik, akan memu
dahkan bagi staf perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Sementara bagi klien, pentingnya proses keperawatan adalah


sebagai berikut :

1. Klien akan ikut berpartisipasi dalam menentukan perencanaan


keperawatan, dan akan meningkatkan kerja sama klien dalam pelak
sanaan tindakan keperawatan.
2. Proses keperawatan menjamin klien akan mendapatkan asuhan ke
perawatan yang berkesinambungan
3. Mencegah terjadinya duplikasi tindakan dan kekurangan tindakan.
4. Klien akan mendapatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang
prima.

Sementara itu, bagi rumah sakit atau puskesmas sebagai tempat


perawat bekerja, proses keperawatan akan memberikan hal berikut.

1. Kepuasan klien sehingga akan menyebabkan klien menjadi pelanggan


tetap rumah sakit atau puskesmas di mana perawat bekerja.
2. Dengan sendirinya, klien akan menceritakan kepuasannya mendapat
pelayanan asuhan keperawatan yang perawat lakukan kepada orang
lain, sehingga orang lain berkeinginan untuk mendapatkan pelayanan
tersebut.
3. Meningkatnya Jumlah klien yang menjadi pelanggan, akan
meningkatkan pendapatan rumah sakit atau puskesmas tempat perawat
bekerja.
Sifat Proses Keperawatan
1. Terbuka dan Fleksibel Proses keperawatan menganut sistem terbuka.
Jika sewaktu-waktu terjadi perubahan respons klien maka akan
memberikan perubahan terhadap diagnosis, rencana dan tindakan yang
akan Anda diberikan. Fleksibel karena semua rencana yang telah
Anda susun tidak serta merta harus dilaksanakan seluruhnya, tetapi
harus melihat perubahan dan perkembangan kondisi klien.
2. Dilakukan Melalui Pendekatan Individual, Terkait masalah yang
dihadapi klien, ada banyak hal yang bersifat individual dan merupakan
privasi klien. Oleh sebab itu, tidak kepada semua perawat diberikan
kepercayaan oleh klien, atau tidak semua data (yang sehubungan
dengan masalah keperawatan) akan disampaikan oleh klien kepada
Anda. Pada situasi seperti ini, dibutuhkan suatu pendekatan yang
individual kepada klien. Kemudian anda harus mampu membina
hubungan saling percaya dengan klien.
3. Penanganan Masalah yang Terencana Setelah masalah
keperawatan ditemukan, yang ditunjang oleh data yang merupakan
karakteristik dari masalah. Selanjutnya, Anda akan menyusun
perencanaan yang berlandaskan pada ilmu keperawatan yang kokoh
Semua perencanaan yang disusun berdasarkan konsep keilmuan dan
pr nasionalisme Anda sebagai seorang perawat.
4. Mempunyai Arah dan Tujuan Perencanaan yang Anda susun
mempunyai arah dan tujuan yang akan dicapai dalam batasan waktu
tertentu.
5. Merupakan Siklus yang Saling Berhubungan. Setiap tahap saling
berhubungan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Peng kajian menjadi
tahap yang paling mendasar. Jika pengkajian Anda ga gal, dalam
artian tidak memperoleh data yang tepat dan akurat, ini akan
menyebabkan kesulitan bagi Anda dalam mengenali masalah dan
menimbulkan kesalahan dalam menyusun diagnosa keperawatan. Jika
diagnosisnya sulit dikenali atau salah menegakkan diagnosis
keperawatan, Anda akan mengalami kesalahan selama penyusunan
perencanaan. Apa yang akan terjadi berikutnya? Hal yang terjadi
berikutnya adalah semakin menurunnya kondisi klien. Untuk itu,
Anda harus betul-betul memahami tahap demi tahap dari proses
keperawatan.
6. Terdapat Validasi Data dan Pembuktian Masalah. Selalu ada
pengkajian ulang terhadap data yang Anda lakukan. Data yang
dikumpulkan pada saat pengkajian betul-betul data yang diperoleh
dari alat yang terukur dan diperoleh oleh Anda sebagai perawat yang
terampil dan ahli. Masalah keperawatan harus anda kenali dari batasan
karakteristiknya masing-masing. Kemudian Anda harus menegakkan
sebuah diagnosis kepe rawatan jika telah ditemukan batasan
karakteristiknya.
7. Menekankan Terjadinya Umpan Balik dan Pengkajian Ulang yang
komprehensif Pada saat Anda melaksanakan pengkajian hingga Anda
melakukan evaluasi keperawatan, selalu ada perubahan respons yang
merupakan umpan balik bagi Anda sebagai perawat dan akan menjadi
data baru. Kemudian pada saat evaluasi prinsipnya, yaitu melakukan
kembali pengkajian sebagaimana pengkajian dilakukan pertama kali
ketika klien masuk rumah sakit.
Sebagai metode ilmiah, proses keperawatan memiliki serangkain
langkah yang secara garis besar sama dengan langkah-langkah
pemecahan masalah di atas. ahli keperawatan menyebutkan ada lima
tahap.Di bawah ini akan di uraikan secara sederhana langkah atau
komponen pada proses keperawatan.

1. TAHAP I (PENGKAJIAN)
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Di sini
semua data di kumpulkan secara sistematis guna menentukan status
kesehatan klien saat ini. Tujuan pengkajian adalah untuk
mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien. Pengkajian
di lakukan saat klien masuk instansi layanan kesehatan. Data yang di
peroleh sangat berguna untuk menentukan tahap selanjutnya dalam
proses keperawatan. Data yang salah atau kurang tepat dapat
mengakibatkan kesalahan dalam penetapan diagnosis yang tentunya
akan berdampak pada langkah selanjutnya. Kegiatan utama dalam
tahap pemgkajian ini adalah pengumpulan data. Dalam melakukan
pengumpulan data ada beberapa hal yang harus di ketahui oleh
perawat di antaranya:
 Tujuan pengumpulan data.
 Informasi atau data yang di perlukan.
 Sumber-sumber yang dapat di gunakan untuk memperoleh data.
 Bagaimana sumber-sumber tersebut dapat memberikan
informasi yang baik.
 Bagaimana mengorganisasi dan mengumpulkan infosrmasi
yang telah di kumpulkan. Metode yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan
pemeriksaan fisik serta diagnostik.
 Wawancara
Wawancara atau interviu merupakan metode
pengumpulan data secara langsung antara perawat dan
klien. Di sini perawat(pewawancara) mendapatkan respon
langsung dari klien melalui tatap muka dan pertanyaan
yang diajukan. Data wawancara adalah semua ungkapan
klien tenaga kesehatan atau orang lain yang
berkepentingan. Termasuk keluarga, teman dan orang
terdekat klien.
 Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui
pengamatan visual dengan menggunakan panca indra.
Mencatat hasil observasi secara khusus tentang apa yang
di lihat, di rasa, di dengar,di cium.
 Pemeriksaan
Pemeriksaan menurut Carol V.A. (1991) adalah proses
inspeksi tubuh dan sistem tubuh guna menentukan ada
tau tidaknya penyakit yang di dasarkan pada hasil
pemeriksaan fsik dan laboratorium.

2. TAHAP II ( DIAGNOSIS KEPERAWATAN)


Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang di buat oleh
perawat profesional yang memberi gambaran tentang masalah atau
status Kesehatan klien,baik aktual maupun potensial,yang di tetapkan
berdasarkan analisis dan interpretasi data hasil pengkajian.Pernyataan
di agnosis keperawatan harus jelas singkat dan lugas terkait masalah
ke sehatan klien berikut penyebabnya yang dapat melaui tindakan
keperawatan.

3. TAHAP III ( PERENCANAAN )


Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, klien,
kluarga, dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan
keperawatan guna mengatasi masalah yang di alami klien.
Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk tertulis yang
menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang di
lakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan
diagnosis keperawatan.

4. TAHAP IV ( IMPLEMENTASI )
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan
rencana asuhan keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan
guna membantu klien mencapai tujuan yang telah di tetapkan .
Kemampuan yang harus di miliki perawat pada tahap implementasi
adalah kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan untuk
menciptakan hubungan sling percaya dan saling bantu, kemampuan
melakukan Teknik psikomotor, kemapuan melakukan observasi
sistematis,kemampuan memberikan pendidikan kesehatan,
kemampuan advokasi dan kemampuan evaluasi.
Implementasi. ini merupakan fase kerja aktual dari proses
keperawatan. Evaluasi Suatu perbandingan antara hasil aktual pasien
dan hasil yang di harapkan terjadidalam fase evaluasi.Pada bagian ini
menunjukkan pentingnya modifikasi dalam rencana keperawatan atau
pengkajian ulang total dapat teridentifikasi.

5. TAHAP V ( EVALUASI )
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatn yang
merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang di buat di buat pada tahap
perencanaan. Evaluasi di laukan secara bersinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
C. Praktek Keperawatan
7 Nilai Fundamental Dalam Praktek Keperawatan Professional :

1. s - Seorang perawat harus memberikan kepuasan terhadap pasien


dalam pelayanan kesehatannya dengan menghargai pasien,
menunjukkan kreativitas perawat dengan keahlian dan ketrampilan
yang sangat mumpuni, imajinatif, sensitivitas, dan kepedulian
terhadap kesehatan pasien yang dirawatnya.
2. Altruism (mengutamakan orang lain) - Seorang perawat selalu
mengutamakan kepentingan pasien di atas kepentingan pribadinya dan
berusaha peduli bagi kesejahteraan orang lain.
3. Equality (kesetaraan) - Seorang perawat memiliki hak atau status
yang sama dengan tenaga medis lain. Persamaan itu terletak dalam
statusnya sebagai pelayan kesehatan bagi masyarakat, meskipun
keahlian dan kompetensinya jelas tidak sama.
4. Freedom (kebebasan) - Seorang perawat memiliki kebebasan untuk
berpendapat dan bekerja yang tentunya tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip dan kode etik keperawatan.
5. Human dignity (martabat manusia) - Perawat menghargai martabat
manusia dan keunikan individu yang dirawatnya yang ditunjukkan
dengan sikap empati, kebaikan, pertimbangan matang dalam
mengambil tindakan keperawatan, dan penghargaan setinggi-tingginya
terhadap kepercayaan pasien dan masyarakat luas.
6. Justice (keadilan) - Perawat berlaku adil dalam memberikan asuhan
keperawatan tanpa melihat strata sosial, suku, ras, agama dan
perbedaan lainnya.
7. Truth (kebenaran) - Perawat selalu menjunjung tinggi nilai-nilai
kebenaran dalam menyampaikan pesan kepada pasien maupun
melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien yang ditunjukkan
dengan sikap bertanggung gugat, jujur, rasional dan keingintahuan
yang besar akan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Proses keperawatan adalah metode yang sistematis, dimana
perawat dan klien bekerjasama. Dimana proses keperawatan merupakan
kerangka kerja dalam proses keperawatan. Dengan proses keperawatan
kita mendapatkan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dengan
partisipasi aktif dari klien.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:ECG


Astar Fatmawati.(2018).Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan
Terhadap Kepuasan Pasien di Keperawatan.Jakarta.

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep dan


Kerangka Kerja.Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Kualitas Pelayanan dan Pendokumentasian Asuhan
Potter & Perry. 2005. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and
Practice. Edition Terjemahan Yasmin Asih, dkk. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Brooker, Christine. 2001. The Nurse’s Pocket Dictionary. Edition 31.


Terjemahan Andry Hartono. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai