1. FRIDA
2. FIRLHY CHICILIYA
3. IMEL
4. JHOSINE ANGELA PATALO
5. IMELDA ROSALINA
6. ILVANA GRACE MENESI
7. INGGRIT
Puji syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa karena telah melimpahkan
rahmatnya berua kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan konsep implementasi keperawatan sesuai dengan sop
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata metodologi keperawatan
Semester 2 dengan Dosen pengampu Gustini, Ns.,M.Kep. Tidak lupa kami sampaikan
terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah metodologi keperawatan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan asuhan keperawatan ini
Akhirnya, penulis sampaikan terimakasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya. Dengan segala kerendahan hati,
saran dan kritik yang sangat konstruktif penulis harapkan dari pembaca guna meningkatkan
pembuatan makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….................
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….…………
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………….
C. TUJUAN…………………………………………………………………….....……….
BAB II…………………………………………………………………………………..……….
PEMBAHASAN……………………………………………………………………….……….
A. PENGERTIAN ……………………………………………………………….……….
B. Jenis jenis dari konsep implementasi……………………………………………………….
PENUTUP…………………………………………………………………………….…………
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………………….…………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan kesehatan
dengan segala perencanaan atau tindakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007). Pemberi asuhan keperawatan adalah tugas
perawat pelaksana (Hidayat, 2011). Perawat pelaksana bertugas memberikan asuhan
keperawatan, membantu penyembuhan, membantu memecahkan masalah pasien dibawah
pengawasan dokter atau kepala ruang (Pratiwi & Utami, 2010). Untuk mencapai asuhan
kepeawatan yang sempurna maka proses keperawatan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedurnya, salah satu dari proses keperawatan adalah implementasi. Implementasi
merupakan langkah keempat dalam tahap proses keperawatan dengan melaksanakan
berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam
rencana tindakan keperawatan.
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat
dan pasien (Riyadi, 2010). Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada perencanaan. Implementasi merupakan
proses perawatan di mana perawat memberikan intervensi keperawatan langsung dan
tidak langsung terhadap klien. Implementasi adalah tahap ketika perawat
mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan
guna membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmadi, 2008).
Implementasi merupakan tahap proses keperawatan dimana perawat memberikan
intervensi keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap klien. Implementasi
keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Pada saat implementasi perawat
harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di lihat dari diagnosa
keperawatan. Di mana perawat membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan. Sehingga, dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung
gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang
merugikan atau menghindari tindakan yang legal. Semua tatanan perawatan kesehatan
secara hukum perlu mencatat observasi keperawatan, perawatan yang diberikan, dan
respons pasien. Proses keperawatan adalah salah satu metoda efektif pemecahan masalah
yang dilakukan perawat terhadap klien dengan pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan
keperawatan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis,
sistimatis, dinamis dan terstruktur (Muhlisin, 2011).
Proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berfokus pada respon individu
terhadap gangguan kesehatan yang dialami (Manurung, 2011). Penting bagi perawat
untuk memahami proses keperawatan. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa
seorang perawat adalah seorang tenaga kesehatan profesional yang membedakannya
dengan tenaga profesional lainnya. Asuhan keperawatan merupakan indikator dalam
menentukan kualitas pelayanan dari suatu Rumah Sakit. Perawat merupakan profesi yang
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, dimana salah satu aspek terpenting
dari kinerjanya adalah pendokumentasian asuhan keperawatan. Kinerja perawat dalam
pelayanan keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik organisasi
(kepemimpinan), karakteristik individu (motivasi), dan karakteristik pekerjaan (beban
kerja) (Nursalam, 2015). Menurut Robert L. Mathis (2001) faktor yang mempengaruhi
kinerja yaitu: kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang
mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan organisasi.
Implementasi intervensi keperawatan yang berhasil, membutuhkan keterampilan
kognitif, interpersonal, dan psikomotor. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat
kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan,
strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995).
Menurut Hidayat, Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan
oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan
melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan
dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
dengan berfokus pasa klien, berorentasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi
ketergantungan dan saling berhubungan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
membantu atau mendukung kegiatan sehari-hari klien, memberikan arahan
keperawatan untuk mencapai tujuan yang berpusat pada klien, mencatat dan mengerjakan
informasi yang relevan dengan perawatan kesehatan yang didukung oleh klien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Implementasi merupakan langkah keempat dalam tahap proses keperawatan dengan
melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan
dalam rencana tindakan keperawatan. Dalam melaksanakan rencana perawatan dibutuhkan
lingkungan yang kondusif. Perawat harus mampu menghormati martabat dan rahasia pasien,
mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien, menyesuaikan diri dengan beban
kerja yang ada serta mampu bekerja dengan tim kesehatan yang lain (Aziz Alimul Hidayat,
2009). Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan
pasien (Riyadi, 2010). Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan yang bersifat top-down dan secara bersaman juga muncul
pendekatan bottom-up. Generasi ketiga dikembangkan oleh Malcolm L.. Goggin (1990)
Memperkenalkan pemikiran bahwa variabel perilaku dari aktor pelaksana implementasi
kebijakan yang lebih menentukan keberhasilan implementasi kebijakan. Pada saat yang
sama muncul pendekatan kontijensi atau situasional dalam implementasi kebijakan yang
mengemukakan bahwa implementasi kebijakan banyak didukung oleh adaptabilitas
implementasi kebijakan tersebut.
Indikator-Indikator
Indikator pertama adalah kondisi eksternal yang dihadapi badan pelaksana yaitu BPJS
kesehatan. Kondisi eksternal yang ditekankan dalam penelitian ini adalah tingkat
pemahaman dan penerimaan masyarakat sebagai target grup. Berdasrkan hasil
wawancara dari penelusuran dokumen dilokasi penelitan yang berkaitan pemahan
masyarakat mengenai kebijakan jaminan kesehatan nasional(JKN) ini, penulis
menemukan bahwa kebijakan ini bersifat wajib bagi seluruh warga negara. Oleh karena
ini menjadi sebuah kewajiban, maka setiap warga negara diharuskan daftarkan diri
sebagai syarat untuk mendapatkan pelayanan jaminan kesehatan nasional sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.Adapun untuk memperoleh akses jaminan kesehatan ini dibadan
penyelengara, masyarakat selaku sasaran kebijakan harus memenuhi dan mematuhi
berbagai syarat dan aturan yang berlaku.
Implementasi Keperawatan
Menurut Gordon (1994), praktik keperawatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien berpindah dari masalah
dengan status kesehatannya ke keadaan kesehatan yang baik yang
menggambarkan kriteria hasil, harapan.
Tujuan pelaksanaan adalah untuk membantu klien mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, antara lain:
Meningkatkan kesehatan
Mencegah penyakit
Memulihkan kesehatan
Memudahkan deputi pengobatan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun untuk
mencapai klien mencapai tujuan yang diharapkan (sembuh). Implementasi adalah
pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yangtelah di susun pada
tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikankepada klien
terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi,
pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah
kesehatan yangmuncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan
implementasi keperawatan agarsesuai dengan rencana keperawatan.
B. SARAN
Diharapkan agar masyarakat Indonesia memahami tentang konsep implementasi.
Terutama implementasi keperawatan terutama untuk kesehatan klien dan
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA