Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

IMPLEMENTASI DALAM PROSES KEPERAWATAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan II


Dosen: Rima Novianti U, S.Kep., Ners., M.Kep

Oleh:
Shalsa Nurmajidah M C1AA18105

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2022
1. Pengertian Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah
status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon,
1994, dalam Potter & Perry, 1997).
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi
untuk mencapai tujuan yang spesifik (Iyer et al., 1996). Tahap
implementasi dimulai setelah rencana intervensi disusun dan
ditujukan pada nursing order untuk membantu klien dalam
mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Tujuan Implementasi
Menurut (Sari, 2019), Beberapa tujuan Implementasi Keperawatan
adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk
selanjutnya di evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan
pasien dalam periode yang singkat
b. Mempertahankan daya tahan tubuh
c. Mencegah komplikasi
d. Menemukan perubahan system tubuh
e. Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
f. Implementasi pesan dokter.
3. Kegiatan Dalam Tahap Pelaksanaan
A. Tahap-tahap Implementasi
a.       Tahap I: Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
tindakan. Meliputi :
1) Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada
tahap perencanaan
2) Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan
yang diperlukan
3) Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang
mungkin timbul
4) Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan
5) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan
tindakan
6) Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko dari
potensi tindakan
b. Tahap II: Intervensi
Fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan ini meliputi :
1) Independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
perawat tanpa petunjuk dan perintah dari doktek atau tenaga
kesehatan lainnya. Tipe tindakan independen keperawatan dapat
dikatagorikan menjadi 4, yaitu tindakan diagnostik, tindakan
terapeutik, tindakan edukatif, dan  tindakan merujuk.
2) Interdependen menjelaskan suatu kegiatan yang memelukan
suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya,misalnya
tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
3) Dependen ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana
tindakan medis. Tindakan tersebut menandakan suatu cara
dimana tindakan medis dilaksanakan.
c. Tahap III: Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan
yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan. Ada 3 tipe sistem pencatatan yang digunakan pada
dokumentasi :
1) Sources-Oriented records
2) Problem-Oriented records
3) Computer-Assissted records
Menurut Wilkinson (2007) implementasi yang bisa dilakukan oleh
perawat terdiri dari:
a.       Do (melakukan), implementasi pelaksanaan kegiatan dibagi
dalam beberapa kriteria yaitu:
1)      Dependen Interventions: dilaksanakan dengan
mengikuti order dari pemberi perawatan kesehatan lain.
2)      Collaborative (interdependen): interpensi yang dilaksanakan
dengan professional kesehatan lainnya.
3)      Independent (autonomous) Intervention:  intervensi
dilakukan dengan melakukan nursing orders dan sering juga
digabungkan dengan order dari medis
b.      Delegate (mendelegasikan): pelaksanaan order  bisa
didelegasikan hanya saja ada beberapa tanggung jawab yang perlu
dicermati oleh pemberi delegasi yaitu apakah tugas tersebut tepat
untuk didelegasikan, apakah komunikasi tepat dilakukan, dan
apakah ada supervise atau pengecekan aktivitas yang
didelegasikan.
c.       Record (mencatat), pencatatan bisa dilakukan dengan
berbagai format tergantung pilihan dari setiap institusi.

B. Pendekatan Tindakan
Dalam implementasi tindakan keperawatan
memerlukan beberapa pendekatan, antara lain:
a.    Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna
dasar dari suatu implementasi keperawatan yang akan
dilakukan.
b.    Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang
dimiliki, penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-
sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan intervensi.
c.     Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
d.     Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak
menjadi lebih parah serta upaya peningkatan kesehatan.
e.     Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam
memenuhi kebutuhannnya.
f.     Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan
yang dilakukan kepada klien.
C. Prinsip Implementasi
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan (Kozier et al,. 1995) adalah
sebagai berikut:
a.   Berdasarkan respons klien.
b.   Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian
keperawatan, standar pelayanan professional, hukum dan
kode etik keperawatan.
c.   Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
d.   Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi
keperawatan.
e.    Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam
rencana intervensi keperawatan.
f.     Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai
individu dalam upaya meningkatkan peran serta untuk
merawat diri sendiri (Self Care).
g.      Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya
peningkatan status kesehatan. Dapat menjaga rasa aman,
harga diri dan melindungi klien.
h.      memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
i.        Bersifat holistik.
j.        Kerjasama dengan profesi lain.
k.      Melakukan dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

Sari, K. J. (2019). PEDOMAN DALAM MELAKSANAKAN


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.
Nursalam.2008.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan
Praktik.Surabaya: Salemba Medika
http://dwimahendrayanti.blogspot.com/2013/12/makalah-implementasi-
keperawatan.html

Deswari, 2009.  Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis ,


Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai