Anda di halaman 1dari 2

Fase Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan berlangsung dalam tiga fase, yaitu:

1. Fase Pertama
Fase pertama adalah fase persiapan, yaitu persiapa pengetahuan tentang validasi
rencana, implementasi pada rencana, persiapan klien dan juga keluarganya

2. Fase Kedua
Fase kedua adalah puncak pada implementasi keperawatan yang berorintasi kepada
tujuan tersebut. Pada tahap ini, perawat menyimpulkan data yang dihubungkan
terkait dengan reaksi klien.

3. Fase Ketiga
Fase ketiga adalah terminasi perawat dan klien setelah fase implementasi
keperawatan selesai dilakukan.

Langkah-langkah Pada Intervensi 


Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat intervensi keperawatan:

1. Memberi tanggal disertai dengan tanda tangan rencana, tanggal pada


penulisan rencana memiliki peran yang penting untuk evaluasi, tinjauan
dan rencana yang akan datang. Peran tanda-tangan menunjukkan
tanggung gugat terhadap pasien atas tindakan yang dilakukan profesi
keperawatan.
2. Berikan judul pada kategori, contoh “Intervensi Perawat” dan juga
disertakan tanggal pada setiap tujuan.
3. Gunakan juga simbol medis atau kata kunci, bukan kalimat lengkap untuk
menyampaikan ide pribadi.
4. Spesifik.
5. Rujuk ke buku prosedur atau sumber informasi lain.
6. Sesuaikan perencanaan dengan karakteristik pasien.
7. Pastikan kalau rencana keperawatan tersbeut menggabungkan aspek
pencegahan.
8. Pastikan juga bahwa rencana berisi intervensi.
9. Sertakan aktivitas kolaboratif dalam rencana.
10. Sertakan rencana pemulangan dan kebutuhan perawat.
Perawat sangat perlu melakukan konsultasi dan membuat pengaturan bersama
perawat komunitas, petugas dinas sosial serta lembaga khusus yang menyediakan
informasi dan juga alat-alat (peralatan) yang diperlukan.
Selain itu, dalam merencanakan intervensi keperawatan, perawat diharuskan
memperhatikan kriteria-kriteria yang terkait dengan rumusan intervensi keperawatan.

Tindakan Keperawatan adalah perilaku atau aktifitas spesifik yang dikerjakan


oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan.

Tujuan Klinik:

1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan


2. Mengomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang
diobservasi dan apa yang dilaksanakan
3. Menyediakan kriteria hasil (outcome) sebagai pengulangan dan evaluasi
keperawatan
4. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga
dan tenaga kesehatan lainnya    untuk melaksanakan tindakan.

Manfaat Intervensi Keperawatan:

1. Sebagai penghubung kebutuhan klien


2. Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan
3. Untuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan
pengertian yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan
4. Menjadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan
keperawatan.

BACA JUGA :  Mengenal Asuhan Keperawatan

Klasifikasi Intervensi Keperawatan:

Klasifikasi atau taksonomi merupakan sistem pengelompokan berdasarkan


hierarki dari yang bersifat lebih umum/tinggi ke lebih khusus/rendah.
Pengklasifikasian intervensi keperawatan dimaksudkan untuk memudahkan
penelusuran intervensi keperawatan, memudahkan untuk memahami beraneka
ragam intervensi keperawatan yang sesuai dengan area praktik/cabang disiplin
ilmu serta memudahkan pengkodean (coding) untuk penggunaan berbasis
komputer (computer-based).

Anda mungkin juga menyukai