Anda di halaman 1dari 13

PROSES KEPERAWATAN

DAN BERFIKIR KRITIS

MENGIDENTIFIKASI HAL – HAL DALAM


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
KELOMPOK 3
DINDA MARIYANTI / 23142012021

ENDANG JEJEN / 23142012022

RIDWAN SIDIK / 23142012028

BUDI SURYADI / 23142012017

NOVYTAJUNIARTI / 23142012027

ROSTINI / 23142012030
Latar Belakang

Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep


diterapkan dalam praktik keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai
suatu pendekatan problem-solving yang memerlukan ilmu, teknik, dan
ketrampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
klien/ keluarga.
Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial dan
berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap tersebut berintegrasi dalam
mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satunya adalah
implementasi atau pelaksanaan.
LANDASAN TEORI

Dalam mengidentifikasi implementasi keperawatan ada yang namanya dokumentasi. Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang. Catatan medis harus mendeskripsikan
tentang status dan kebutuhan klien yang komprehensif, juga layanan yang diberikan untuk perawatan klien. Dokumentasi yang baik mencerminkan
tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan.
Implementasi
Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah
masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan
implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus
mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan
interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi.
Tujuan dari
Implementasi
• Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di
evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode
yang singkat.
• Mempertahankan daya tahan tubuh.
• Mencegah komplikasi.
• Menemukan perubahan system tubuh.
• Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien.
• Implementasi pesan dokter.
- Berdasarkan respons klien.
- Berdasarkan ilmu pengetahuan.
Pedoman dalam - Hasil penelitian keperawatan.

Melaksanakan - Standar pelayanan professional.

Implementasi - Hukum dan kode etik keperawatan.


- Berdasarkan penggunaan sumber-
Keperawatan sumber
yang tersedia.
Metode Implementasi

• Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari.


• Konseling
• Penyuluhan
• Memberikan asuhan keperawatan langsung.
• Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
• Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan
klien untuk prosedur.
• Mencapai tujuan perawatan.
• Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
Hal-hal yang harus di
dokumentasikan

- Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.


- Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut.
- Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk:
Contoh : Mengompres luka dengan betadin 5 % , hasil : luka
tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau.
- Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim
kesehatan yang telah melakukan intervensi.
Tahap-tahap
tindakan
• Persiapan.
keperawatan • Pelaksanaan.
• Terminasi.
• Dokumentasi.
Contoh Format Dokumentasi dan
Implementasi keperawatan

No.Diagnosis Masalah Kolaboratif Tgl/Jam Tindakan Paraf


Kesimpulan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran
intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan
dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan
yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan
implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan.
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas
perawatan tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota
tim perawatan dalam memberikan perawatan. Perawat
mendokumentasikannya perlu ditekankan pada penulisannya, untuk
menghindari salah persepsi antar sejawat seprofesi ataupun dengan tenaga
medis lainnya, baik farmasi, ahli gizi, dan juga sebagai kejelasan dalam
menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai