TINJAUAN PUSTAKA
D. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhankeluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak,
jaminan hari tua dan sebagainya.
E. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
2.2.5 Bentuk Keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana
keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pada
otoritas.
1. Berdasarkan lokasi
a. Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada
sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu
disekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun disekitar
kediaman kaum kerabat istri.
b. Adat virilokal, adat yang menentukan bahwa sepasang suami
istri diharuskan menetap disekitar pusat kediaman kaum suami.
c. Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang
suami istri harus tinggal disekitar kediaman kaum kerabat istri.
d. Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang
suami istri dapat tinggal disekitar pusat kediaman kerabat
suami pada masa tertentu, dan disekitar kediaman kaum
kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian).
e. Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang
suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata
tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri.
f. Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengaharuskan sepasang
suami istri untuk menetap disekitar tempat kediaman saudara
laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami.
g. Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan
istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari
mereka juga tinggal disekitar pusat kaum kerabatnya sendiri.
2. Berdasarkan pola otoritas
a. Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-
laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
b. Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh
perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
c. Equalitarian, suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang
2.2.6 Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap Perkembangan Keluarga Menurut Duval (1985) dalam
(Setiadi,2008), membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan,
yaitu:
1. Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
2. Menetapkan tujuan bersama.
3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan
kelompok social.
4. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
5. Persiapan menjadi orang tua.
6. Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan
dan menjadi orang tua).
3. Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia
adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998)
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari
segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini
akan sebagai dari pengalaman dari kematangan jiwa.
b. Faktor Internal
1. Faktor lingkungan
Menurut Ann.Mariner yang dikutip dari Nursalam (3
lingkungan merupakan seluran kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau
kelompok)
2. Sosial Budaya
System social budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
2.3.6 Kriteria Tingkat Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat
diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,
yaitu :
1. Baik : Hasil presentase 76% - 100%
2. Cukup : Hasil presentase 56% - 75%
3. Kurang : Hasil presentase >56%