Anda di halaman 1dari 7

BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan metode atau cara yang akan digunakan


dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010).

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan atau desain penelitian merupakan suatu strategi untuk


mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai
pedoman atau penuntun penelitian pada seluruh proses penelitian (Nursalam,
2013).

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan diskriptif, yaitu


metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Disini
peneliti akan menggambarkan pengetahuan keluarga tentang pelaksanaan 3M
untuk pencegahan Demam Berdarah.

4.2 Kerangka Kerja


Kerangka kerja adalah merupakan langkah – langkah dalam aktivitas
ilmiah, mulai dari penetapan, sampel, dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak
awal dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2013). Adapun kerangka kerjanya
sebagai berikut :
Kerangka Kerja

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Studi Pendahuluan

Tujuan Penelitian

Tinjauan Pustaka

Metode Penelitian

Desain Variabel Populasi Sampel penelitian : Teknik sampling :


Penelitian penelitian : Penelitian : sebagian keluarga
“Deskriptif” Pengetahuan semua yang memenuhi Purposive Sampling
Keluarga keluarga di criteria penelitian
tentang 3M Desa dalam kurun waktu
untuk Sukorame penelitian
Mencegah Kecamatan
DB Sukorame

Teknik Pengumpulan Data :


Kuesioner

Pengolahan dan analisa data dengan menggunakan :


Rumus ρ = x 100 %
SM

Hasil :

a. Baik (76%-100%)
b. Cukup ( 56% - 75%)
c. Kurang (>56%)

Pembahasan dan Kesimpulan

Gambar 5.1 Kerangka kerja Gambaran Pengetahuan tentang Pelaksanaan 3M untuk Mencegah
Demam Berdarah
4.3 Populasi Penelitian

Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi criteria yang telah


ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi merupakan keseluruhan objek
penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2013).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini semua keluarga di


Wilayah UPTD Puskesmas Sukorame Kecamatan sukorame Kabupaten
Lamongan.

4.4 Sampel, Besar Sampel dan Teknik Sampling


4.4.1 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010)
Dalam penelitian ini sampel yang dipilih harus memenuhi
kriteria penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Kriteria penelitiannya
adalah :
a. Kriteria inklusi
1) Keluarga yang bersedia dijadikan responden
2) Keluarga yang bertanggung jawab dalam keluarga
3) Keluarga dengan usia 26 – 45 tahun
4) Keluarga yang dapat membaca dan menulis
5) Keluarga dengan keadaan umum baik/tidak sakit
6) Keluarga yang kooperatif
b. Kriteria eksklusif
1) Keluarga tidak bersedia dijadikan responden
2) Keluarga yamg buta huruf
3) Keluarga yang lansia
4) Keluarga yang sakit
5) Keluarga tidak kooperatif
4.4.2 Besar Sampel
Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan menjadi
sampel dalam penelitian, yang ditemukan dengan cara melihat dari
populasi (responden) (Nursalam, 2015). Jika populasi <1000 maka :
2
N . z . p.q
n= 2.
d ( N −1 )+ z p . q

Keterangan :
n : Perkiraan jumlah sampel
N : Perkiraan jumlah populasi
Z : Nilai standart normal untuk α = 0.05 (1,96)
p : Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q : 1 – p (100%)
d : Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)
(Nursalam, 2015)
4.4.3 Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyelesaikan porsi dan populasi
untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2013)
Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive
sampling merupakan suatu teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki
peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut
dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya
(Nursalam,2013).
4.5 Waktu dan Tempat Penelitian
a. Tempat pengambilan data di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukorame
Kecamatan Sukorame Kabupaten Lamongan
b. Penelitian direncanakan pada tahun 2019
4.6 Variabel, Cara Pengukuran, dan Definisi Operasional
4.6.1Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia) (Nursalam,2013). Yang menjadi
variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan keluarga tentang
pelaksanaan 3M untuk mencegah Demam Berdarah.
4.6.2 Pengukuran
Pengukuran adalah fenomena dengan maksud agar dilakukan
analisa menurut aturan tertentu. Dua karakteristik alat ukur yang harus
diperhatikan peneliti adalah validitas menyatakan apa yang
seharusnya diukur dan reliabilitas (keadaan) (Nursalam, 2014).
Cara pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menyebarkan kuesioner.
4.6.3 Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel – variabel yang diamati atau diteliti serta
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel
– variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 4.1 Definisi Operasional Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang 3M


untuk Pencegahan Demam Berdarah

Variabel Definisi
Parameter Instrumen Skala Skor
Penelitian Operasional
Pengetahuan Pemahaman a. Cara pencegahan Kuesioner Ordinal a. Untuk jawaban
keluarga yang DBD benar diberi nilai
tentang dimiliki b. Penyebab DBD 1
pelaksanaan keluarga c. Penatalaksanaan b. Untuk jawabn
3M Plus dalam 3M Plus salah diberi nilai
untuk melaksanaan d. Cara 0
mencegah pencegahan pelaksanaaan 3M Hasil :
DBD DBD Plus Baik (76%-100%)
melalui e. Tujuan dari Cukup ( 56% - 75%)
program 3M program 3M Plus Kurang (>56%)
Plus

4.7 Teknik Pengumpulan Data


4.7.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan pada
subyek dan proses pengumpulan karakterisitik subyek yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2013)
4.7.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrument merupakan alat – alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini
diperlukan suatu alat salah satunya dengan menggunakan lembar
kuesioner. Kuesioner diperlukan untuk mengetahui pengetahuan
keluarga tentang pelaksanaan 3M untuk pencegahan Demam Berdarah
4.8 Teknik Analisa Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai
tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan – pertanyaan penelitian
yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2013).
Data yang telah terkumpul kemudian peneliti menunjukkan analisa
data dengan teknik deskriptif dengan prosentase. Bila jawaban benar diberi
nilai 1 dan bila jawaban salah diberi nilai 0. Kemudian hasilnya dimasukkan
kedalam rumus prosentase.
SP
P= X 100 %
SM

Ket :
P : Prosentase
SP : Skor Perolehan
SM : Skor Maksimum

Data yang telah di tabulasi kemudian diinterpretasikan dengan


ketentuan sebagai berikut :

100% : Seluruh responden

76% - 99% : Hampir seluruh responden

51% - 75% : Sebagian besar responden

50% : Setengah dari responden

26% - 49% : Hampir setengah dari responden

1% - 25% : Sebagian kecil dari responden

0% : Tidak satupun dari responden

(Arikunto, 2006)

4.9 Masalah Etika


Etika penelitian berfungsi untuk melindungi hak – hak responden,
sehingga masalah etik yang ditekankan pada penelitian ini adalah :
4.9.1 Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden (Hidayat,
2007).
4.9.2 Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden. Reponden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan digunakan (Hidayat, 2007).
4.9.3 Confidentialy
Masalah ini merupakan masalah etika yang memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah – masalah
lainnya semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset (Hiadayat, 2009).

Anda mungkin juga menyukai