Anda di halaman 1dari 22

POPULASI DAN TEKNIK

PENGAMBILAN SAMPEL

Ibnu Mubarok, S.ST, M.Si


Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Jawa Barat

Bandung, 20 Maret 2024


POPULASI

• Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
• Keseluruhan unsur yang akan diteliti yang ciri-cirinya akan ditaksir (diestimasi). Ciri-ciri
populasi disebut parameter
• Kumpulan objek penelitian, bisa berupa kumpulan orang (individu, kelompok, komunitas,
masyarakat, dll); benda (jumlah gedung/bangunan, tempat, dll)
• Sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan
yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti
harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.

2
SAMPEL

• Wilayah Sampel: bagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi
• Sampel: sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian
• Sampel: miniatur (mikrokosmos) populasi
• Sampel yang memiliki ciri karakteristik yang sama atau relatif sama dengan ciri
karakteristik populasinya disebut sampel representative
• Ciri karakteristik sampel disebut statistik

3
ALUR PEMIKIRAN POPULASI

SAMPEL POPULASI

Sampel
Populasi

TEMUAN

4
MENGAPA SAMPLING ?

• Populasi besar, tidak mungkin seluruh elemen diteliti


• Keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia
• Penelitian terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi, misalnya, karena
elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para
pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (UmaSekaran, 1992);
• Populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masuk
akal
• Seringkali penelitian populasi dapat bersifat tidak baik

5
SYARAT SAMPEL

• Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan)


dalam sampel. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada
dalamsampel, makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur adanya“bias” atau
kekeliruan adalah populasi.
• Agar sampel dapat memprediksi dengan baik populasi, sampel harus
mempunyai selengkap mungkin karakteristik populasi.
• Presisi. memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan
sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. Presisi diukur
oleh simpangan baku (standard error). Makin kecil perbedaan di antara
simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari
populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya.

6
PENENTUAN UKURAN SAMPEL

Presisi dan tingkat error • Semakin kecil tingkat error yang ditoleransi, jumlah sampel yang dibutuhkan
yang diinginkan semakin besar

• Populasi yang heterogen membutuhkan jumlah sampel yang lebih besar


Variasi dalam populasi
daripada populasi yang homogen

Jumlah domain/level • Semakin detail level penyajian hasil survei, sampel yang dibutuhkan semakin
penyajian besar

Metode sampling yang • Complex survey design, seperti multistage sampling membutuhkan jumlah
digunakan sampel yang lebih besar dibandingkan elemen sampling

• Semakin kecil anticipated response rate yang digunakan, semakin besar


sampel yang dibutuhkan
Anticipated response rate
• Penentuan asumsi anticipated response rate memperhatikan beberapa
aspek, seperti pengalaman survei sebelumnya, moda pengumpulan data, dsb

• Ketersediaan sumber daya seringkali menjadi kendala dalam penentuan


Resources (tenaga, waktu, jumlah sampel.
biaya)
• Kompromi antara cost efficiency dan sampling efficiency menjadi penting

7
PENENTUAN UKURAN SAMPEL

❑ Harus menentukan terlebih dahulu key indicator yang akan digunakan sebagai
dasar penghitungan.

❑ Jika ada lebih dari satu key indicator, gunakan key indicator yang mempunyai
variabilitas yang paling tinggi atau proporsi/prevalensi yang paling rendah.

❑ Penghitungan sampel dilakukan untuk setiap domain.

❑ Misalkan, jika penyajian akan dilakukan sampai level provinsi, maka


penghitungan minimum sampel harus dilakukan pada setiap provinsi

8
PENENTUAN UKURAN SAMPEL

1. Untuk mengestimasi rata-rata 𝑵 𝒁𝟐𝜶/𝟐 𝒔𝟐 𝟏


𝒏= 𝟐 𝟐 𝟐
× × 𝒅𝒆𝒇𝒇
𝑵 𝒆ഥ
𝒙 + 𝒁𝜶/𝟐 𝒔 𝒓

𝑛 = jumlah minimum sampel yang diperlukan


𝑁 = jumlah populasi
𝑍𝛼/2 = koefisien reliabilitas (jika tingkat kepercayaan 95% maka 𝑍𝛼/2 = 1,96)
𝑠 = standard deviation (simpangan baku) dari variabel yang diteliti (diperoleh dari hasil
survei sebelumnya atau sumber lain yang relevan)
𝑥ҧ = rata-rata dari suatu karakteristik yang diteliti (diperoleh dari survei sebelumnya atau
sumber lain yang relevan)
𝑒 = relative margin of error yang ditetapkan
𝑑𝑒𝑓𝑓 = design effect
𝑟 = antisipasi response rate

9
PENENTUAN UKURAN SAMPEL

2. Untuk mengestimasi proporsi

𝑵 𝒁𝟐𝜶/𝟐 𝒑 (𝟏 − 𝒑) 𝟏
𝒏= × × 𝒅𝒆𝒇𝒇
𝑵 𝒆𝒑 𝟐 + 𝒁𝟐𝜶/𝟐 𝒑 (𝟏 − 𝒑) 𝒓

Keterangan:
𝑛 = jumlah minimum sampel yang diperlukan
𝑁 = jumlah populasi
𝑍𝛼/2 = koefisien reliabilitas (jika tingkat kepercayaan 95% maka 𝑍𝛼/2 = 1,96)
𝑝 = proporsi dari karakteristik yang diteliti (diperoleh dari survei sebelumnya atau
sumber lain yang relevan)
𝑒 = relative margin of error yang ditetapkan
𝑑𝑒𝑓𝑓 = design effect
𝑟 = antisipasi response rate
10
PROSEDUR PENENTUAN SAMPEL

Identifikasi populasi target

Memilih Kerangka sampel

Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel

Menentukan Ukuran Sampel

Menentukan Unit sampel

Pelaksanaan Lapangan

11
METODE SLOVIN

• Rumus Slovin dapat dipakai untuk menentukan


N
n= ukuran sampel, hanya jika penelitian bertujuan
1 + Ne 2 untuk yang menduga proporsi populasi
• Asumsi tingkat keandalan 95%, karena
menggunakan a=0,05, sehingga diperoleh nilai
Dimana : Z=1,96 yang kemudian dibulatkan menjadi Z=2
n = ukuran sampel • Asumsi keragaman populasi yang dimasukan
dalam perhitungan adalah P(1-P), dimana P=0,5.
N = ukuran populasi • Nilai galat pendugaan (e) didasarkan atas
e = galat pendugaan pertimbangan penelitidefinisikan dengan jela

12
METODE SLOVIN

N
n=
1 + Ne 2

Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada


karyawan PT. Buana Karya. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

130
n= = 98,11
1 + 130(0,05) 2

13
METODE KREJCIE dan MORGAN

• Tabel Krejcie-Morgan dapat dipakai untuk


menentukan ukuran sampel, hanya jika
penelitian bertujuan untuk yang menduga
proporsi populasi
• Asumsi tingkat keandalan 95%, karena
menggunakan nilai c2 = 3,841 yang artinya
memakai a=0,05 pada derajat bebas 1.
• Asumsi keragaman populasi yang
dimasukkan dalam perhitungan adalah P(1-
P), dimana P=0,5
• Asumsi nilai galat pendugaan 5%
(d=0,05).inisikan dengan jelas sebelum
penelitian dilakukan.
14
METODE KREJCIE dan MORGAN

15
Tabel KREJCIE dan MORGAN
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)

10 10 220 140 1200 291


15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346

16
RESUME METODE SLOVIN DAN KREJCIE MORGAN

❑ Penentuan ukuran sampel dengan memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan hanya dapat
digunakan untuk penelitian yang bertujuan mengukur proporsi populasi

❑ Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan, sama-sama mengasumsikan tingkat keandalan 95%.
Perbedaannya, Slovin memakai pendekatan distribusi normal, sementara Krejcie dan Morgan
menggunakan pendekatan distribusi Chi-square

❑ Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P(1-P), dimana P=0,5,
baik dalam Rumus Slovin maupun dalam Tabel Krejcie-Morgan

❑ Slovin masih memberi kebebasan untuk menentukan nilai batas kesalahan atau galat
pendugaan, sedangkan batas kesalahan yang diasumsikan dalam tabel Krejcie-Morgan adalah
5% (d=0,05).

17
RESUME METODE SLOVIN DAN KREJCIE MORGAN

18
TEKNIK SAMPLING

• Proses pemilihan jenis sampel dengan memperhitungkan besarnya sampel yang akan
dijadikan sebagai subjek/objek penelitian.
• Pemilihan sampel harus bersifat representatif, artinya sampel yang dipilih mewakili populasi
baik dari karakteristik maupun jumlahnya.

19
TEKNIK SAMPLING
Simple Random
Sampling
Disproportionate
Stratified Random
Probability Sampling
Sampling
Proportionate Stratified
Random Sampling

Cluster Sampling
Teknik Sampling
Sampling Purposif

Sampling Kuota

Non Probability
Sampling Aksidental
Sampling

Sampling Jenuh

Snowball Sampling

20
TEKNIK SAMPLING

• Probability • Non Probability

• Setiap anggota populasi mempunyai • Setiap anggota populasi tidak


peluang sama untuk dipilih menjadi mempunyai peluang sama untuk
anggota sampel dipilih menjadi anggota sampel
• hasil penelitian dijadikan ukuran • hasil penelitian tidak untuk melakukan
untuk mengestimasi populasi generalisasi
(melakukan generalisasi)

21

Anda mungkin juga menyukai