PENGAMBILAN SAMPEL
• Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
• Keseluruhan unsur yang akan diteliti yang ciri-cirinya akan ditaksir (diestimasi). Ciri-ciri
populasi disebut parameter
• Kumpulan objek penelitian, bisa berupa kumpulan orang (individu, kelompok, komunitas,
masyarakat, dll); benda (jumlah gedung/bangunan, tempat, dll)
• Sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan
yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti
harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.
2
SAMPEL
• Wilayah Sampel: bagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi
• Sampel: sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian
• Sampel: miniatur (mikrokosmos) populasi
• Sampel yang memiliki ciri karakteristik yang sama atau relatif sama dengan ciri
karakteristik populasinya disebut sampel representative
• Ciri karakteristik sampel disebut statistik
3
ALUR PEMIKIRAN POPULASI
SAMPEL POPULASI
Sampel
Populasi
TEMUAN
4
MENGAPA SAMPLING ?
5
SYARAT SAMPEL
6
PENENTUAN UKURAN SAMPEL
Presisi dan tingkat error • Semakin kecil tingkat error yang ditoleransi, jumlah sampel yang dibutuhkan
yang diinginkan semakin besar
Jumlah domain/level • Semakin detail level penyajian hasil survei, sampel yang dibutuhkan semakin
penyajian besar
Metode sampling yang • Complex survey design, seperti multistage sampling membutuhkan jumlah
digunakan sampel yang lebih besar dibandingkan elemen sampling
7
PENENTUAN UKURAN SAMPEL
❑ Harus menentukan terlebih dahulu key indicator yang akan digunakan sebagai
dasar penghitungan.
❑ Jika ada lebih dari satu key indicator, gunakan key indicator yang mempunyai
variabilitas yang paling tinggi atau proporsi/prevalensi yang paling rendah.
8
PENENTUAN UKURAN SAMPEL
9
PENENTUAN UKURAN SAMPEL
𝑵 𝒁𝟐𝜶/𝟐 𝒑 (𝟏 − 𝒑) 𝟏
𝒏= × × 𝒅𝒆𝒇𝒇
𝑵 𝒆𝒑 𝟐 + 𝒁𝟐𝜶/𝟐 𝒑 (𝟏 − 𝒑) 𝒓
Keterangan:
𝑛 = jumlah minimum sampel yang diperlukan
𝑁 = jumlah populasi
𝑍𝛼/2 = koefisien reliabilitas (jika tingkat kepercayaan 95% maka 𝑍𝛼/2 = 1,96)
𝑝 = proporsi dari karakteristik yang diteliti (diperoleh dari survei sebelumnya atau
sumber lain yang relevan)
𝑒 = relative margin of error yang ditetapkan
𝑑𝑒𝑓𝑓 = design effect
𝑟 = antisipasi response rate
10
PROSEDUR PENENTUAN SAMPEL
Pelaksanaan Lapangan
11
METODE SLOVIN
12
METODE SLOVIN
N
n=
1 + Ne 2
130
n= = 98,11
1 + 130(0,05) 2
13
METODE KREJCIE dan MORGAN
15
Tabel KREJCIE dan MORGAN
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
16
RESUME METODE SLOVIN DAN KREJCIE MORGAN
❑ Penentuan ukuran sampel dengan memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan hanya dapat
digunakan untuk penelitian yang bertujuan mengukur proporsi populasi
❑ Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan, sama-sama mengasumsikan tingkat keandalan 95%.
Perbedaannya, Slovin memakai pendekatan distribusi normal, sementara Krejcie dan Morgan
menggunakan pendekatan distribusi Chi-square
❑ Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P(1-P), dimana P=0,5,
baik dalam Rumus Slovin maupun dalam Tabel Krejcie-Morgan
❑ Slovin masih memberi kebebasan untuk menentukan nilai batas kesalahan atau galat
pendugaan, sedangkan batas kesalahan yang diasumsikan dalam tabel Krejcie-Morgan adalah
5% (d=0,05).
17
RESUME METODE SLOVIN DAN KREJCIE MORGAN
18
TEKNIK SAMPLING
• Proses pemilihan jenis sampel dengan memperhitungkan besarnya sampel yang akan
dijadikan sebagai subjek/objek penelitian.
• Pemilihan sampel harus bersifat representatif, artinya sampel yang dipilih mewakili populasi
baik dari karakteristik maupun jumlahnya.
19
TEKNIK SAMPLING
Simple Random
Sampling
Disproportionate
Stratified Random
Probability Sampling
Sampling
Proportionate Stratified
Random Sampling
Cluster Sampling
Teknik Sampling
Sampling Purposif
Sampling Kuota
Non Probability
Sampling Aksidental
Sampling
Sampling Jenuh
Snowball Sampling
20
TEKNIK SAMPLING
21