Berapa jumlah
populasinya ?
Sampel
Bagian elemen dari
populasi
Unsur-unsur yang
mewakili populasi
Sebagian dari
elemen populasi
Himpunan bagian
dari populasi
Berapa jumlah
Sampelnya ?
Cari rumus
PENGERTIAN
Populasi target
Kumpulan dari satuan/unit yang ingin kita buat
inferensi/generalisasi-nya dipengaruhi oleh karakteristik
klinis dan demografi.
Populasi studi/ populasi terjangkau
Kumpulan dari satuan/unit di mana kita mengambil sampel
dibatasi oleh waktu dan tempat
Sampel
Kumpulan dari satuan/unit yang kita ambil dari populasi
studi di mana pengukuran dilakukan
Kerangka sampel/Sampling frame
Daftar satuan/unit/anggota populasi yang berisi identitas:
(Nomor, Nama, & Alamat)
Unit analisis
Bagian dari sampel dimana kita akan melakukan analisis
(misalnya rumah tangga, ibu hamil, balita, PUS)
Page 3
MENGAPA
MENGAPA
PERLU
PERLU
SAMPLIN
SAMPLIN
G?
G?
Populasi tidak
tidak terbatas
terbatas
Populasi
Sumberdaya terbatas
terbatas
Sumberdaya
(tenaga, dana,
dana, waktu)
waktu)
(tenaga,
Tidak mungkin
mungkin diteliti
diteliti
Tidak
semua (waktu
(waktu dan
dan ruang)
ruang)
semua
Tidak perlu
perlu semua
semua diteliti,
diteliti,
Tidak
ada teknik
teknik sampling
sampling yg
yg
ada
didasarkan pada
pada distribusi
distribusi
didasarkan
probabilitas
probabilitas
Teknik sampling
Menjamin
Menjamin sampel
sampel menggambarkan
menggambarkan populasinya
populasinya
Menjamin
Menjamin sampel
sampel mempunyai
mempunyai akurasi
akurasi yang
yang terukur
terukur
Menjamin
Menjamin sampling
sampling dapat
dapat dilaksanakan
dilaksanakan dg
dg Efisien
Efisien
Page 4
PROSEDUR
PROSEDUR
PENGAMBILAN
PENGAMBILAN
SAMPEL
SAMPEL
1.Menentukan tujuan studi
2.Menentukan populasi penelitian
Populasi target, Populasi studi
Sampling frame
UNIT ANALISIS
3.Menentukan cara/teknik
pengambilan sampel
4.Menghitung besar
sampel
5.Memilih sampel
Page 6
si
=
a
L
s
IA
ali
r
S
e
n
EN
e
T
g
PO
lm
an
d
u
S
t
BIA lahan ya sa
n
a
sa
e
d
dak UDI
i
a
K
t
T
na
yg
S
e
r
T
ka
GE am P
R
A
l
P-T keda
t
u
k
i
PO
I T PU
AR LA
GE S
T
PO
I S PUL
TU A S
DI
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
sampel
Page 7
Probability Sampling
Suatu penarikan sampel, dimana unit
populasi mempunyai peluang tertentu
untuk terpilih menjadi sampel
2.
PROBALILITY
SAMPLING
1. Menggunakan konsep
peluang
2. Besar sampel
ditentukan
menggunakan rumus
3. Gambaran populasi
lebih akurat
4. Sampel representatif
5. Analisis : Inferensial
(dengan uji Statistik)
TEKNIK
TEKNIK
SAMPLIN
SAMPLIN
G
G
A. Non Random
Sampel Convinence
Sampel Consecutive
Sampel Provosive
1.
2.
3.
RANCANGAN SRS
(Simple/Systematic
Random
Sapling)
SIMPLE RANDOM
SYSTEMATIC
RANDOM
1.
2.
3.
SAMPLING
Tentukan populasi
studi (N=Sampling
Frame)
Tentukan besar sampel
Dengan Tabelacak/Komputer
lakukan pemilihan
sampel sampai jumlah
terpenuhi
1.
2.
3.
4.
SAMPLING:
Tentukan populasi studi
(N=Sampling Frame)
Tentukan besar sampel
Tentukan secara acak
sampel no.1 (pertama)
Secara sistematik
tentukan sample no.2
dan selanjutnya
dengan (interval=N/n)
Page 11
RANCANGAN STRATIFIKASI
STRATIFIKASI NON
PROPOSIONAL:
1. Tentukan populasi studi
2. Stratifikasi populasi
berdasarkan variabel
studi
3. Tentukan besar sampel
4. Besar sampel dibagi
berdasarkan stratifikasi
yang ada
5. Dengan Tabelacak/komputer lakukan
pemilihan sampel
STRATIFIKASI
PROPORSIONAL:
1. Tentukan populasi studi
2. Stratifikasi populasi
berdasarkan variabel
studi
3. Tentukan besar sampel
4. Besar sampel dibagi
proporsional
berdasarkan stratifikasi
yang ada
5. Dengan Tabel-acak
/komputer lakukan
pemilihan sampel
Page 16
Stratified sampling
RANCANGAN KLASTER
1. Tentukan populasi studi (N) dan sampel (n)
2. Bagi populasi berdasarkan klaster
Geografis/area/wilayah administrasi/blok/unit
Setiap klaster (intra) harus heterogen (optimal
Page 20
CONSECUTIVE SAMPLING
Jenis non probability terbaik
Jumlah sampel ditetapkan dan
kasus dapat teridentifikasi
Dalam kurun waktu tertentu
dijadikan sampel
Convenience sampling
Cara termudah
RANCANGAN QUOTA
SAMPLING
RANCANGAN
ACCIDENTAL
SAMPLING
RANCANGAN
SNOWBALL
SAMPLING
RANCANGAN PURPOSIVE
SAMPLING
Rancangan
Sampel
1. Valid
2. Presisi
Mengambarkan ketepatan ukuran yang diperoleh
Tergantung dari jumlah/besar sampel
Page 27
1.
BESAR/JUMLAH SAMPEL
Tergantung
Jenis
penelitian pada:
2.
3.
6.
Tujuan Penelitian
5.
4.
Eksplorasi awal
Generalisasi
Estimasi
Uji Hipotesis
Jumlah sampel
Contoh
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara
pendidikan ibu dengan kejadian diare pada balita di Bogor
tahun 2011. Berdasarkan data prevalensi diare di Bogor
(sama dengan Jabar) 15%. Dengan derajat kepercayaan
adalah 95% CI dan presisi mutlak 5%.
Rumus :
(z1 / 2 )2 * p *(1 p )
d
p=perkiraan proporsi
d=presisi
z= nilai z pada interval kepercayaan (1-/2)
Page 31
Diketahui:
Perkiraan proporsi (p=0.15)
Presisi (d=0.05)
Derajat kepercayaan 95% (Z1-/2=1.96)
Perhitungan:
Hasil:
Dibutuhkan paling tidak 196 balita
yang dipilih secara acak sederhana atau acak sistematik
dari sampling frame populasi
Page 32
2
1 / 2
2 = perkiraan varians
d = presisi
z = nilai z pada interval kepercayaan 1-/2
Page 33
contoh
1,96 2 * 6 2
n
139
2
1
Page 34
1 / 2
2 P (1 P ) z1 P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
( P1 P2 )2
= besar sampel
Z
1-a/2 = nilai z pada derajat kepercayaan 1-a atau batas
kemaknaan a. (z = 1,64 ; 1,96 ; 2,58 untuk derajat
kepercayaan 90, 95, 99%)
z1-b = nilai z pada kekuatan uji (power) 1-b. (z = 0,84;
1,28; 1,64; 2,33 untuk kekuatan uji 80, 90, 95, 99%)
P1 = perkiraan proporsi pada kelompok 1 (kasus)
Contoh
1,96 2 *0,45 *(1 0,45) 0,84 0,60 *(1 0,60) 0,30 *(1 0,30)
n
0,60 0,30
41,97
1 / 2
z1
1 2
( n1 1) s12 ( n2 1) s22
( n1 1) ( n2 1)
1-
Page 37
Contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui efek asupan natrium pada tekanan darah. Pada
penelitian pendahuluan diketahui pada 20 orang yang asupan natriumnya rendah
mempunyai tek. Darah diastolik rata-rata 72 mmHg dengan st. dev. 10 mmHg.
Sedangkan pada 20 orang yang asupan natriumnya tinggi mempunyai tek. Darah
diastolik rata-rata 85 mmHg st. dev. 12 mmHg.
Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti ingin melakukan uji hipotesis adanya
perbedan tekanan darah pada kedua kelompok tersebut dengan interval kepercayaan
95% dan kekuatan uji 80% ?
(20 1) *10
(20 1) *122
96.6 97
(20 1) (20 1)
2 * 971,96 0,84
n
8 ,99 9
2
(85 72)
2
Jadi diperlukan sampel sebanyak 18 sampel, denga rincian 9 orang yang konsumsi
natriumnya rendah dan 9 orang yang konsumsi natrirumnya tinggi (sampel dipilih
secara acak sederhana/sistematik)
Page 38
2 z1 / 2 z1
1 2 2
1-
Contoh
15 2 *1,96 1,28
Jadi diperlukan sampel
sebanyak
24
sampel
untuk mendeteksi adanya
n
23
,62
2
(10) sebesar 10 md/dl (sampel dipilih secara
penurunan rata-2 kadar LDL
acak sederhana/sistematik)
2
Page 40