Anda di halaman 1dari 31

BY: HERMAIN, SKM, MKM

POPULASI & SAMPEL


• Populasi : Keseluruhan obyek penelitian
atau obyek yang diteliti, berupa : manusia,
hewan, tumbuh tumbuhan, benda benda
mati lainnya, serta peristiwa dan gejala
yang terjadi di dalam masyarakat atau
alam

• Sampel : sebagian yang diambil dari


keseluruhan obyek yang diteliti ( populasi )
dan dianggap mewakili seluruh populasi.
•Meliputi seluruh unit
sampel
•Sampel tidak dihitung
dua kali
SYARAT POPULASI
•Batas Jelas
•Up to date
•Dapat dilacak
dilapangan
Kegunaan Sampel
1. Menghemat biaya
2. Mempercepat pelaksanaan penelitian
3. Menghemat tenaga
4. Memperluas ruang lingkup penelitian
5. Memperoleh hasil yang lebih akurat
Faktor faktor yang harus
diperhatikan
1. Membatasi populasi
2. Mendaftar seluruh unit populasi
(sampling frame)
1. Menentukan sampel yang akan dipilih
2. Menentukan teknik sampling
• Terlalu banyak diteliti semua
- Tidak cukup waktu
- Tidak cukup dana
- Tidak cukup tenaga
MENGAPA • Tidak mungkin diteliti semua
SAMPLING - sisi waktu dan ruang
• Tidak perlu semua
- Teori sampling
* Standar eror
* Distribusi Statistik

Berbagai teknik
Sampling

• Sampel menggambarkan populasinya


• Mempunyai akurasi yang terukur
• Dapat dilaksanakan
• Efisien
Prosedur Pengambilan sampel
1. Menentukan tujuan penelitian
2. Menentukan populasi penelitian
3. Menentukan jenis data yang diperlukan
4. Menentukan teknik sampling
5. Menentukan besarnya sampel
6. Menentukan unit sampel yang diperlukan
7. Memilih sampel
Syarat syarat Sampel yang ideal

1. Dapat menghasilkan gambaran yang


tepat karakter populasi
2. Dapat menentukan ketepatan hasil
penelitian
3. Sederhana, mudah dilaksanakan
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya serendah
mungkin
• Sampel pertimbangan
Non PROBABILISTIK
(purposive/Judgemental)
• Sampel Berjatah (Quota)
Jenis-jenis •Sampel Seadanya
(Accidental/Convenience)
Teknik
Sampling
PROBABILISTIK

• Rancangan Random :
- Sederhana (simple random)
- Sistematik (Systematic random)
•Rancangan Stratifikasi:
- Sederhana (Simple Stratified random)
- Proporsional (Proportional Stratified
Random)
Probability : semua unit
Mempunyai kesempatan
•Rancangan Klaster (cluster random sampling)
Yang sama utk dipilih •Rancangan bertingkat (Multistages Sampling)
Purposive Sampling
• Sampel diambil berdasarkan atas suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat
populasi
• Caranya :
Identifikasi semua karakteristik populasi
Tetapkan sesuai pertimbangan2 yang ada
Cocok untuk studi kasus yang diamati dari
kasus tunggal
• Quota Sampling
Penetapan jumlah sampel berdasarkan
jatah.
Teknik sampling dilakukan dengan cara :
* Tentukan jumlah sampel, tetapkan jatah
* Ambil unit sampel yang sudah dijatah.

• Accidental Sampling
Mengambil kasus yang kebetulan ada,
untuk dijadikan sampel.
RANCANGAN RANDOM
SIMPLE RANDOM
SYSTEMATIK RANDOM
SAMPLING
SAMPLING
• Tentukan populasi • Tentukan populasi studi
studi (= Sampling Frame)
(= Sampling Frame) • Tentukan besar sampel
• Tentukan besar •Tentukan secara acak
sampel sampel no 1 (pertama)
•Dengan Tabel-acak • Secara sistematik
tentukan sampel no 2
lakukan pemilihan
dan selanjutnya
Sampel sampai dengan interval N/n
jumlah terpenuhi
Sistematik Random Sampling
• Merupakan modifikasi dari sampel random
sampling
• Sampel dibuat dengan membuat daftar 1 ….n,
kmd dibagi dengan jumlah sampel yang
diinginkan.
• Contoh :
Populasi : 200 orang, sampel yang diinginkan
adalah 50 orang, maka N / n
200/50 = 4
Jadi yang terkena sampel adalah : 1,4,8,12,16…dst
RANCANGAN STRATIFIKASI

R-S SEDERHANA RS PROPORSIONAL


• Tentukan populasi
studi • Tentukan populasi studi
• Stratifikasi populasi • Stratifikasi populasi
berdasar berdasarkan variabel studi
kan variabel studi • Tentukan besar sampel
• Tentukan besar • Besar sampel dibagi
sampel
• Besar sampel dibagi proporsional berdasar
berdasarkan kan stratifikasi yang ada
stratifikasi yang ada • Dengan Tabel- acak
• Dengan Tabel-acak lakukan Pemilihan sampel
lakukan pemilihan
sampel
Stratifikasi Random Sampling
• Stratifikasi Sederhana
Contoh : Tentukan strata berdasarkan
variabel . Misalnya : sosek, tingkat
keparahan penyakit, umur penderita.
Ambil sampel mewakili strata tsb.
• Proporsional Random Sampling
Contoh : lihat latihan……
RANCANGAN KLASTER

• Tentukan populasi studi


• Bagi populasi berdasarkan klaster
* Geografis/area wilayah/blok/unit klaster lain
* Setiap klaster harus heterogen optimal mewakili
populasi studi
• Tentukan klaster terpilih secara acak
• Dalam klaster terpilih dapat dibagi lagi kedalam
klaster secondary sampling units, dst
• Tentukan besar sampel
• Dengan tabel acak lakukan pemilihan sampel
RANCANGAN BERTINGKAT
( Multistage sampling )
Contoh
• Tentukan populasi studi
• Klaster pupolasi studi tersebut pilih satu
atau beberapa klaster secara acak.
• Dalam setiap klaster lakukan stratifikasi
• Tentukan besar sampel
• Dengan tabel acak lakukan pemilihan
sampel
BESAR SAMPEL (SAMPLE SIZE)

• Bagaimana menentukan besar sampel ???


• ADA 4 FAKTOR YG HARUS DIPERTIMBANGKAN YAITU:
1. DERAJAT KESERAGAMAN (DEGREE OF HOMOGENITY) DARI
POPULASI.
► Bila Pop seragam sempurna (Completely Homogenous)  Maka 1 satuan
elementer saja dari populasi cukup.
► Bila sempurna tdk seragam (Completely Heterogenous) Maka hanya
pencacahan lengkap (seluruh) yg dpt memberikan gambaran yg
representatif.
BESAR SAMPEL (SAMPLE SIZE)
2. PRESISI YG DIKEHENDAKI DARI PENELITIAN.
► Makin tinggi tk presisi  makin besar pula sampel
► Sampel yg besar cenderung memberikan penduga yg mendekati nilai
sesungguhnya (True value).
► Pada sensus lengkap presisi menjadi mutlak, karena nilai taksiran = nilai
parameter
► Besar sampel yg diambil  semakin kecil pula kesalahan (penyimpangan
thd nilai Populasi) yg diperoleh.
BESAR SAMPEL (SAMPLE SIZE)
3. RENCANA ANALISA.
► Kadang besarnya sampel mencukupi sesuai dgn presisi yg dikehendaki
 tapi utk kebutuhan analisa kurang, karena  ada banyak sel –sel dari
matriks yg kosong spt: di Uji Chi Square.

4. KETERSEDIAAN TENAGA, BIAYA DAN WAKTU.


► Pertimbangan jumlah tenaga yg dibutuhkan.
► Berapa biaya yg hrs dikeluarkan.
► Dan berapa lama waktu yg diperlukan
Perhitungan Besar Sampel
Berapa besar jumlah populasi yg hrs diwakili oleh sampel ?
POPULASI DI BAGI 2 (PROF. Dr. Soekidjo N)
1. Populasi > 10.000 (Populasi Besar)
2. Populasi < 10.000 (populasi kecil)

1. POPULASI BESAR (> 10.000)

2. Z x√pxq x √N–n
3. d =
4. n N-1
KETERANGAN:
d = Penyimpangan thd Pop atau derajat ketepatan yg diinginkan biasanya
(0.01, 0.05 atau 0,001)
Z = Standar deviasi normal, biasanya ditentukan 1,96 atau 2,0, yg sesuai
dgn derajat kemaknaan 95%
p = Proporsi sifat tertentu yg diperkirakanterjadi pd populasi
Apabila tdk diketahui, maka p = 0,5
q =1–p
N = Besar Populasi
n = Besar sampel

Contoh soal:
Penelitian ttg status gizi anak Balita di suatu kecamatan Senang hati
dengan jumlah Populasi 900.000, dimana kasus atau prevalensi gizi
kurang pd populasi tsb tidak diketahui. Berapa jumlah sampel yg harus
diambil apabila dikehendaki derajat kemaknaan 95% dgn estimasi
penyimpangan 0,05?
Jawab: Perhitungan Besar Sampel
Z x√pxq x √N-n
d=
n N–1
1,96 x √0,5 x 0,5 x √ 900.000 - n
0,05 =
n 900.000 – 1
3,84 x 0,25 x 900.000- n
0.0025 =
n 899.999
864.000 – 0,96 n
0,0025 =
899 999 n
0,0025 x 8999.999 n = 864.000 -0,96 n
2249,9 n + 0,96 n = 864.000

n = 864.000/ 2249,96 = 384 sampel


Populasi Kecil ( < 10.000 )

Besar Sampel

n= N
1+N(d²)

N = jumlah populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan atau
penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan, biasanya 0,05 atau
0,01
Contoh soal:
• Suatu penelitian tentang penyakit malaria di suatu kecamatan
dengan populasi 9.700 jiwa, dimana kasus malaria pada
populasi tsb tdk diketahui. Dengan ketepatan yg diinginkan
peneliti dari populasi sebenarnya sebesar 5% dan 10%
• Berapa jumlah sampel yg harus diambil?
• Jawab:
• N= 9.700 d= 0.05 dan d= 0.1
• a. d= 0,05
• N 9.700 9.700
• n= = = = 384 sampel
• 1 + N (d2) 1 + 9.700 (0.052) 25,25
Contoh soal:
• Suatu penelitian tentang penyakit malaria di suatu kecamatan
dengan populasi 9.700 jiwa, dimana kasus malaria pada
populasi tsb tdk diketahui. Dengan ketepatan yg diinginkan
peneliti dari populasi sebenarnya sebesar 5% dan 10%
• Berapa jumlah sampel yg harus diambil?
• Jawab:
• N= 9.700 d= 0.05 dan d= 0.1
• b. d= 0,1
• N 9.700 9.700
• n= = = = 98.9 sampel
• 1 + N (d2) 1 + 9.700 (0.12) 98
Apabila sampel diambil secara proporsional
maka rumusnya adalah :
Populasi 1
Sampel 1 = X Total sampel
Total Populasi

Tahapan :
1. Tentukan karakteristik / lapisan kelompok populasi
2. Tentukan sampel dari setiap lapisan kelompok
3. Pilih anggota sampel dari setiap lapisan / kelompok
dengan bantuan teknik penarikan acak sederhana
atau sistematis
Kesimpulan
Beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm menentukan besarnya sampel
(Soekidjo, 19988):

1. Sampel yang lebih besar akan memberikan hasil


yang lebih akurat, tetapi memerlukan lebih
banyak waktu, tenaga, biaya dan fasilitas
fasilitas lain
2. Pengambilan sampel acak memberikan data
kuantitatif yang lebih representatif dari populasi
yang besar daripada pengambilan sampel yang
non random.
3. Besar kecilnya sampel bukan satu satunya
ukuran untuk menentukan representatif atau
tidak representatifnya terhadap populasi. Hal itu
tergantung pula pada sifat sifat populasi yang
diwakilinya.
Latihan :
1. Penelitian tentang status gizi anak balita
dengan jumlah populasi 6181 orang,
dimana kasus atau prevalensi gizi
kurang tidak diketahui. Berapa jumlah
sampel yang harus diambil apabila
menghendaki derajat kemaknaan 95 %
dengan estimasi penyimpangan 0,05 ?
2. Bila derajat kemaknaan 90% dengan
estimasi 0.1, berapa besar sampelnya ?
Latihan
2. Gunakan stratified random sampling , apabila jumlah
balita setiap desa adalah :
No Desa Jumlah Sampel Pembulatan
Balita
1 Sidomulyo 1158

2 Sukasari 342

3 Talisari 1113

4 Karang sari 1208

5 Jebengsari 1263

6 Sukaria 1097

6181 orang ………….orang …..orang

Anda mungkin juga menyukai