Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep keluarga

Dinamika sosial di dunia berkembang sangat pesat.Hal yang sama juga terjadi dalam
kehidupan masyarakat Indonesia,mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga,hingga ke tingkat
yang lebih luas yaitu negara.Kementerian Kesehatan Indonesia(2016)mendefinisikan keluarga
sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Kajian oleh Puspitawati(2012)mendefinisikan keluarga sebagai unit sosial-ekonomi terkecil


dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi.Keluarga dipahami sebagai
kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi
interpesonal,hubungan darah,hubungan perkawinan,hubungan darah,dan adopsi.Definisi tersebut
menunjukkan bahwa keluarga mensyaratkan adanya hubungan perkawinan,hubungan
darah,maupun hubunngan adopsi sebagai pengikat.Seluruh anggota keluarga juga harus tinggal
bersama-sama di bawah satu atap.Selain itu,kepala keluarga dalam definisi ini selalu mengacu
kepada suami atau ayah,seperti yang dirujuk pada Undang Undang(UU) No.1 Tahun 1974 tentang
perkawinan.Selanjutnya,keluarga juga dipahami sebagai kesatuan interaksi dan komunikasi yang
terlihat dari keterlibatan semua orang dalam memainkan peran,baik itu sebagai suami dan
istri,orang tua dan anak,maupuan anak dan saudara.Dari proses interaksi dan komunikasi
tersebut,keluarga diharapkan dapat berperan penting dalam mempertahankan suatu kebudayaan
bersama,sebagaimana juga dinyatakan dalam UU No.1 Tahun 1974.

Duval(1972)dalam Zaidin Ali,Haji(2010).Duval menyatakan bahwa keluarga adalah


sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,adaptasi,dan kelahiran yang bertujuan
menciptakan mempertahankan budaya yang umum,meninkatkan perkembangan fisik ,mental,dan
emosional serta sosial individu yang ada di dalamnya,dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai
dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum.

Menurut depertemen kesehatan RI kelurga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan bebebrapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling bergantung.

Bailon dan Maglaya(1989)dalam Zaidin Ali,Haji(2010) mengatakan keluarga kelurga adalah


dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,perkawinan,dan adopsi dalam satu
rumah tangga,yang beriteraksi satu dengan yang laiinya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya

CIRI-CIRI KELUARGA

Robert Maclever dan Charles Morton Page menjealskan ciri-ciri keluarga sebagai berikut:

1.Keluarga merupakan hubungan perkawinan.

2.Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang
sengaja dibentuk atau dipelihara.
3.Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama(nomenclatur),termasuk perhitungan garis
keturunan.

4.Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaaitan dengan
kemempun untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.

5.keluarga mempunyai tempat tinggal bersama,rumah atau rumah tangga.

Ciri-ciri di setiap negara berbeda-beda bergantung pada kebudyaannya,falsafah hidup,dan


ideologi negaranya,keluarga di Indonesia mempunyai ciri-ciri sendiri yaitu sebagai berikut:

1.Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat kegotongroyongnya.

2.Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang kental yang
memppunyai tanggung jawab besar.

3.Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan dalam mengambil
keputusan walaupun prosesnya melalui musyawarah dan mufakat.

4.Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di diperkotaan,keluarga di pedesaan masih
bersifat tradisional,sederhana,saling menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi
baru.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah(1) unit terkecil dari
masyarakat(2),terdiri dari 2 orang atau lebih dalam satu atap yang mempunyai hubungan yang
intim,pertalian darah atau perkawinan,(3)terorganisasi dibawah asuhan kepala rumah
tangga(biasanya bapak atau ibu atau keluarga lain yang dominan)yang saling berhubungan satu
dengan laiinya,saling bergantung antar anggota keluarga,(4)setiap anggota keluarga mempunyai
peran dan fungsi masing-masing yang dikoordinasikan oleh kepala keluarga,(5)mempunyai keunikan
masing-masing serta nilai dan norma hidup yang didasari sistem kebudayaan,(6)mempunyai hak
otonomi dalam mengatur keluarganya,misalnya dalam kesehatan keluarga.

TIPE KELUARGA

Friedman(1986)dalam Zaidin Ali,Haji(2010)membagi tipe keluarga seperti berikut

1.Nuclear family(keluarga inti).Terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungannya
dan tinggal dalam satu rumah,terpisah dari sanak keluarga lainnya.

2.Extended family(keluarga besar).Satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang
tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama lain.

3.Single parent family.Satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama
anak-anaknya yang masih bergantung kepadanya.

4.Nuclear dyed.Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,tinggal dalam satu rumah
yang sama

5.Blanded family.Suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan,yang masing-masing


pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu.
6.Three generation family.Keluarga yang terdiri dari tiga generasi,yaitu kakek,nenek,ibu dan anak
dalam satu rumah.

7.Single adult living alone.Bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang hidup
dalam rumahnya

8.Middle age atau elderly couple.Keluarga terdiri dari sepasang suami istri paruh baya.

STRUKTUR KELUARGA

Struktur keluarga terdiri bermacam-macam,diantaranya adalah:

1.Patrilineal:adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi,dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2.Matrilineal:adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3.Matrilokal:adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

4.Patrilokal:adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

5.Keluarga kawinan:adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,dan
beberapa sanak yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN

Menurut friedman(1998)dalam Hamoko(2012)membagi lima tugas keluarga dalam bidang


kesehatan yang harus dilakukan,yaitu:

a.Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya

perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarganya secara tidak langsung menjadi
perhatian dan tanggung jawab keluarga,maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera
dicatat kapan terjadinya,perubahan apa yang terjadi dan beberapa besar perubahannya.

b.Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai
dengan keadaan keluarga,dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka segera melakukan tindakan
tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi.Jika keluarga mempunyai
keterbatasan seyogyanya meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga.

c.Memberikan perawatan bagi anggota keluarganya yang sakit

Perawatan ini dapat dilakukan tindakan dirumah apabila keluarga memiliki kemampuan
melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau kepelayanan kesehatan untuk memperoleh
tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.

d.Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat


untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga mempertahankan atau menciptakan suasana
rumah yang sehat(dari segi fisik,psikis,ekonomi)hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana melihat
keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan,sejauh mana keluarga melihat keuntungan atau
manfaat,sejauh mana mengetahui upaya pencegahan penyakit,sejauh mana sifat atau pandangan
keluarga terhadap hiegene dan sanitasi dan sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga.

e.Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan


dimasyarakat,hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan
yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap
petugas dan fasilitas kesehatan.

TUGAS DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

Adapun tugas dan tahap perkembangan keluarga menurut friedman(1998)dalam


Hamoko(2012)adalah sebagai berikut:

Tahap Siklus Kehidupan Keluarga Tahap Perkembangan Keluarga


1.Membangun perkawinan yang saling
Tahap I(Keluarga Pemua) memuaskan.
2.Menghubungkan jaringan persudaraan secara
harmonis.
3.Keluarga berencana
Tahap II(Keluarga sedang mengasuh anak) 1.Membentuk keluarga muda sebagai sebuah
unit yang mantap(meginteregrasikan bayi baru
dengan keluarga)
2.Rekonsiliasi tugas-tugas yang bertentangan
dan kebutuhan.
3.Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan
4.Memperluas persahabatan dengan keluarga
besar dengan menambah peran-peran orang tua
dan kakek-nenek.
Tahap III(Keluarga dengan anak usia prasekolah) 1.Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
seperti rumah,ruang bermain,privasi,dan
keamanan.
2.Mensosialisasikan anak
3.Megintregasikan anak yang baru sementara
tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain
4.Mempertahankan hubungan yang sehat dalam
keluarga(hubungan perkawinan dan hubungan
orang tua dan anak)
Tahap IV(Keluarga dengan anak usia sekolah) 1.Mensosialisasikan anak-anak,termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat
2.Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan
3.Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluargas
Tahap V(Keluarga dengan anak usia remaja) 1.Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung
jawab ketika remaja menjadi dewasa dan
semakin mndiri.
2.Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3.Berkomuniasi secara terbuka.
Tahap VI(Keluarga yang melepaskan anak usia 1.Memperluas siklus keluarga dengan
dewasa muda) memuaskan anggota keluarga yang baru
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2.Melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyesuaikan kembai hubungan perkawinan.
3.Membantu orangtu lanjut usia dan sakit-
sakitan dari suami maupun istri.
Tahap VII(Keluarga dengan orangtua usia 1.Menyediakan lingkungan yang meningkatkan
pertengahan) kesehatan.
2.Mempertahankan hubungan-hubungan yang
memuaskan dan penuh arti dengan para orang
tua lansia dan anak-anak.
3.Memperkokoh hubungan perkawinan.

Tahap VIII(Keluarga dengan orangtua lanjut usia 1.Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan.
2.Menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun.
3.Mempertahankan hubungan perkawinan.
4.Menyesuaikan diri terhahadap kehilangan
pasangan.
5.Mempertahankan ikatan keluarga antar
generasi.
6.Meneruskan untuk memahami ekstensi
mereka(penelaahan dan integrasi hidup)

1.PENGERTIAN ISPA

ISPA(infeksi saluran pernapasan akut) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.Infeksi ini disebabkan oleh
virus,jamur dan bakteri(Markamah. Et al.2012).Sedangkan menurut Wong(2004:458)dalam
Marni(2014), Ineksi pernapasan akut adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh
virus,bakteri,atipikal(mikoplasma),atau aspirasi substansi asing yang melibatkan suat atau semua
bagian saluran pernapasan.Saluran pernapasan atas(jalan napas atas)terdiri dari hidung
faring,laring.Saluran pernapasan bawah terdiri dari bronkus,bronkiolus,dan alveoli.

2.Penyebab ISPA

a.Bakteri:escherichia,coli,streptococcus pneumoniae,chlamidya trachomatis,clamidia


pneumoniae,mycoplasma pneumoniae.

b.Virus:miksovirus,adenovirus,koronavirus,psikornavirus,virus influenza,virus
parainfluenza,rhinovirus,respiratorik syncytial virus.

Faktor resiko terjadinya ISPA adalah status imunisasi,anak yang tidak mendapat imunisasi
mempunyai resiko lebih tinggi dari pada anak yang mendapat imunisasi.Kedua adalah pemberian
kapsul vitamin A,Vitamin A meningkatkan imunisasi anak,anak atau bayi yang tidak mendapat
vitamin A,berisiko lebih besar terkena penyakit ISPA.Ketiga adalah keberadaan anggota keluarga
yang mrokok dalam rumah(Markamah.et al.2012).Sedangkan menurut Tamba(2009)dalam
Marni(2014),faktor resiko infeksi saluran pernapasan bawah status ekonomi yang rendah dan hunian
yang padat(polusi udara).

3.MANIFESTASI KLINIS

Umumnya penyakit infeksi saluran pernapsan akut biasanya ditandai dengan keluhan dan gejala
yang ringan,namun seiring berjalannya waktu,keluhan dan gejala yang ringan tersebut bisa menjadi
berat kalau tidak segera diatasi.Oleh sebab itu,jika anak atau bayi sudah menunjukkan gwjala sakit
ISPA,maka harus segera diobati agar menjadi berat yang bisa menyebabkan gagal napas atau bahkan
kematian.Gejala yang ringan biasanya diawali dengan demam,batuk,hidumg tersumbat,dan sakit
tenggorokkan.

Menurut Rasmaliah(2004)dalam Marni(2014)bahwa tanda bahaya bisa dilihat berdasarkan tanda-


tanda klinis dan hasil pemerikaan laboratorium.Secara klinis pada pemeriksaan respirasi akan
terdapat tanda gejala sebagai berikut:takipnea,napas tidak terartur(apnea),retraksi dinding
thoraks,napas cuping hidung,sianosis,suara napas lemah atau hilang,grunting expiratoir dan
wheezing.Sedangkan hasil pemeriksaan laboratorium adalah jika ditemukan hipoksemia,hiperkapne
dan asidosis matabolik maupun respiratorik.
4.PATOFISIOLOGI

Proses terjadinya ISPA diawali dengan masuknya bakteri:escherichia coli,streptococcus


pneumaniae,chlamidya trachomatis,clamidia pneumonia,mycoplasma pneumniae,dan beberapa
bakteri lain dan virus:miksovirus,adenovirus,koronavirus,pikornavirus,virus influenza,virus
parainfluenza,rhinovirus,respiratory syncytial virus kedalam tubuh manusia melalui partikel
udara(droplet infection),kuman ini akan melekat pada sel epitel hidung,dengan mengikuti proses
pernapasan maka kuman tersebut bisa masuk ke bronkus dan masuk ke saluran pernapasan,yang
mengakibatkan demam,batu pilek,sakit kepala.

5.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a.Pemeriksaan foto rontgen:thoraks

b.Pemeriksaan laboratorium darah lengap:hemoglobin,hematokrit,kultur tenggorok,kadar protein


C reaktif,tes antibody:tes serologi untuk IgM atau peningkatan titer IgG menunjukkan infeksi oleh
mycoplasma atau chlamydia,hipoksemia,hiperkapnea dan asidosis metabolik maupun asidosis
respiratorik.

6.KOMPLIKASI

Apabila penyakit ISPA tidak diobati dan jika disertai dengan malnutrisi,maka penyakit tersebut
akan menjadi berat dan akan menyebabkan terjadinya bronkhitis,pneumonia,otitis
media,sinusitis,gagal napas,cardiac arrest,syok.

7.PENATALAKSANAAN

Pengobatan berdasarkan usia,kondisi klinis dan kondisi epidemiologi.Untuk penderita ISPA yang
masih ringan cukup dirawat dirumah dengan diberikan obat penurun panas yang bisa dibeli di toko
obat atau apotik,apabila disertai batuk bisa diberikan obat tradisional berupa ½ sendok teh jeruk
nipis dan ½ sendok teh madu/kecap,bisa diberikan 3-4x sehari,jika dalam tiga hari belum ada
perbaikan,segera bawa kedoter/pusat pelayanan kesehata.

Penanganan yang dilakukan meliputi terapi suportif dan terapi etiologi.Terapi suportif dengan
memberikan oksigen sesuai kebutuhan,meningkatkan asupan makanan,mengoreksi
ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit sesuai kebutuhan.Apabila penyebab ISPA belum
diketahui secara pasti dapat diberikan antibiotik secara empiris,tetapi kalau sudah diketahui secara
pasti,misalnya disebabkan oleh virus maka tidak perlu diberi antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai