Session 6
Populasi dan Sample
Iman Muhammad, S.E., S.Kom, M.M., M.Kes
Objective
Materi kuliah Hari ini :
• TEKNIK SAMPLING
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan
misalnya (0.05)
Contoh Soal Slovin
Contoh: Populasi 200, tingkat
kepercayaan 90%, tentukan besaran
sample
Contoh: Populasi 200, tingkat
kepercayaan 95%, tentukan besaran
sample
Contoh: Populasi 200, tingkat
kepercayaan 99%, tentukan besaran
sample
2. Menentukan ukuran sampel
menurut Lameshow
Menggunakan rumus :
(𝑍1−𝛼/2 )2 𝑃𝑞𝑁
𝑛= 2
𝑑 𝑁 − 1 + (𝑍1−𝛼 )2 𝑃𝑞
2
Keterangan :
P = Proporsi subyek yang dari penelitian sebelumnya. Bila tdk
menemukan dari peneliti sebelumnya, gunakan 0,50
q = 1-P (misalnya 1-0,50 = 0,50)
d = Tingkat presisi, untuk P antara 10-90% gunakan d=0,05
Z = Tingkat kepercayaan yang sebesar 95 % = 1,96 (default)
n = Jumlah sampel
N = Banyaknya populasi.
Contoh Peneliti Terdahulu
Untuk Menentukan nilai P (Proporsi)
Lameshow contoh soal
(1,96)2 𝑥 0,24 𝑥 0,76 𝑥 225
𝑛=
0,05 2 225 − 1 + (1,96)2 𝑥 0,24 𝑥 0,76
Keterangan :
P = Proporsi subyek yang sakit dari penelitian sebelumnya
24,35% = 0,24
q = 1-p= 1-0,24 = 0,76
d = Tingkat presisi yang digunakan 5% = 0,05
Z = Tingkat kepercayaan yang sebesar 95 % = 1,96
n = Jumlah sampel
N = Banyaknya populasi adalah 225 orang
Ditanya jumlah n = ?
Modifikasi Rumus Lameshow (N tidak diketahui)
Namun apabila besar populasi (N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-
1)=1 maka besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Batas-batas kesalahan
Populasi
+1% +2% +3% +4% +5% +10%
500 - - - - 222 83
1500 - - 638 441 316 94
2500 - 1250 769 500 345 96
5000 - 1667 909 556 370 98
10000 5000 2000 1000 588 385 99
50000 8333 2381 1087 617 387 100
2. Menentukan ukuran sampel
menurut Gay
Ukuran minimum sampel yang dapat
diterima bedasarkan pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu :
• Metode deskriptif, minimal 10% populasi
untuk populasi yang relatif kecil min 20%
• Metode deskriptif-korelasional, minimal 30
subyek
• Metode ex post facto, minimal 15 subyek per
kelompok
• Metode eksperimental, minimal 15 subyek per
kelompok
3. Menentukan ukuran sampel
menurut Kracjie
Sama dengan Slovin, hanya untuk
α sebesar 5% dan jumlah populasi N
mulai dari sebesar 10 sampai
100.000.
Prinsipnya sama dengan Slovin dan
besar sampel yang dihasilkan hampir
sama besar.
4. Menentukan ukuran sampel
menurut Harry King
Harry king menghitung jumlah
sampel menggunakan nomogram
dan jumlah populasi maksimum
2000 dengan α bervariasi sampai
dengan 15%
Teknik Pengambilan Sampel
Tiga hal pokok penting dalam
pengambilan sampel dari populasi :
• Populasi yang terhingga dan yang tidak
terhingga
• Pengambilan sampel secara probabilitas dan
non probabilitas
• Pengambilan sampel dengan membagi
populasi menjadi beberapa bagian (sub
populasi) dan pengambilan sampel langsung
dari populasi yang tidak dibagi menjadi
beberapa sub populasi.
1. Probability Sampling / Acak
Suatu metode pemilihan ukuran sampel
dimana setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel.
Tetapi semakin besar populasi, akan
semakin sulit.
Ada tiga cara pengambilan sampel dengan
metode ini :
1. Simple random Sampling
2. Stratified random sampling (cara stratifikasi)
3. Cluster sampling (cara kluster)
1. Simple Random Sampling
A. Cara Undian
• Dengan cara memberikan nomor-nomor pada
seluruh anggota populasi, lalu secara acak
dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya
jumlah sampel yang dibutuhkan.
• Ada dua rancangan cara undian :
Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang
berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan
dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas
yang tidak konstan
Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang
berarti sampel yang pernah terpilih ada
kemungkinan terpilih lagi. Megnghasilkan nilai
probabilitas yang konstan
b. Cara Tabel bilangan random
• Menggunakan tabel bilangan random (acak),
yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-
bilangan yang tidak berurutan.
• Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan
memberi nomor pada setiap anggota
populasi dalam suatu daftar (sample frame)
• Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada
tabel acak dengan digit populasi
• Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan
dua digit terakhirnya, cocokkan dengan
nomor pada sample frame.
• Jika ada yang sama, maka data pada sample
frame diambil sebagai anggota sampel.
Contoh menentukan reponden menggunakan
tabel bilangan random
• Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri
nomor)
• Buka tabel bilangan random (acak)
• Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara
tertentu (misalnya terpilih baris ke 23)
• Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih
lajur ke 35)
• Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa
bilangan (misal titik temu antara baris ke 23 dengan
lajur ke 35 adalah bilangan 084)
• Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama
yang terpilih
• Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat
diambil bilangan-bilangan yang ada dibawah dan atau
diatasnya
C. Cara sistematis / Ordinal
• Merupakan teknik untuk memilih
anggota sampel melalui peluang dan
sistem tertentu dimana pemilihan
anggota sampel dilakukan setelah
pemilihan data pertama secara acak,
dan untuk data selanjutnya dipilih
berdasarkan interval tertentu atau
kelipatan tertentu atau angka ganjil
genap.
Contoh menggunakan kelipatan :
• Menggunakan angka kelipatan 3 untuk
menentukan responden.
• Maka responden yang dipilih adalah responden
yang memiliki nomor 3, 6,9, dstnya.
Atau dapat juga dilakukan dengan
membagi angka ukuran populasi dengan
angka ukuran sampel :
• Jika populasi 400 dan sampel 80, maka
400:80=5
• Sehingga responden yang dipilih adalah
responden yang memiliki nomor kelipatan 5.
nomor 5,10,15,dstnya
2. Stratified Random Sampling (stratifikasi)
• Dilakukan dengan membuat strata pada
anggota populasi
• Mengelompokkan suatu populasi yang
heterogen berdasarkan karakteristik tertentu
ke dalam beberapa sub-populasi.
• Sehingga setiap sub populasi akan memiliki
anggota sampel yang homogen
• Dari setiap sub populasi diambil anggota
sampelnya secara acak
• Penghitungan sampel menggunakan dua
pendekatan :
a. Cara proporsional (bila jumlah elemen tiap sub
populasi tidak sama)
b. Cara nonproporsional (bila jumlah elemen tiap sub
populasi sama)
a. Jika jumlah elemen tiap sub
populasi sama (nonproporsional)
• Misalkan jumlah sampel telah
ditentukan menggunakan rumus Slovin
yaitu sebesar 150.
• Dan telah ditentukan jumlah sub
populasi (kelompok) adalah 5
• Maka dapat ditentukan bahwa jumlah
sampel pada tiap sub populasi adalah
150 : 5 = 30 sampel
Non Proportional Sampling
b. Jika jumlah elemen tiap sub
populasi tidak sama (Proportional)
• Misalkan jumlah populasi 868
terbagi atas 5 sub-populasi yang
ukurannya 448, 131, 81, 108 dan
100.
• Jumlah besar sampel yang ingin
diambil menggunakan Rumus
Slovin dengan confidence level (tkt
kepercayaan) 95%
Untuk menentukan jumlah sample
menggunakan rumus Slovin:
N 868
n= n=
1+Ne2 1+868(0.05)2
868
n= = 273,8 dibulatkan 274
3,17
Dimana :
• n = sample
• N = populasi
• e = sampling error
Contoh :
• Akan dilakukan survei pendapat konsumen terhadap
suatu produk. Dari total jumlah anggota populasi 868
yang berdomisili di 5 wilayah DKI, akan diambil sejumlah
sampel
• Berikut tabel perhitungan sample fraction dan jumlah
sampel :
• Total elemen populasi (N) = 868
• Jumlah sampel yang ingin diambil (n) = 274