Anda di halaman 1dari 34

K10.

Sampel Penelitian
Beberapa Terminologi
• Populasi : kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya
berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita
tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian
(Kuncoro, 2009)
• Unit pengambilan sampel : sekelompok elemen yang tidak
tumpang tindih dengan populasi.
• Kerangka pengambilan sampel studi : representasi fisik dari
objek, individu, kelompok, yang sangat penting dalam
penentuan sampel.
• Kerangka populasi adalah sebuah daftar dari semua elemen
dalam populasi, darimana sampel akan ditarik
• Sampel : subset dari populasi, terdiri dari beberapa
anggota populasi (Ferdinand, 2006).
– Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin
kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita
membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut
sampel.
– Bila dari populasi 1000 orang manajer pemasaran akan
diambil 250 yang mewakili, maka 250 manajer pemasaran
itu adalah sampel kita.
– Dengan meneliti sampel, seorang peneliti dapat menarik
kesimpulan yang dapat digeneralisasi untuk seluruh
populasinya
Pertimbangan Penentuan Jumlah Sampel

• Jumlah sampel penelitian dipengaruhi oleh


beberapa faktor (Davis & Cosenza, 1993 dalam
Kuncoro , 2009):
– Homogenitas
– Derajat Kepercayaan
– Presisi
– Prosedur Analisis
– Kendala Sumber Daya
Pertimbangan Penentuan Jumlah Sampel

• Menurut Gay & Diehl ( 1996) dalam Kuncoro (2009),


jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu
studi tergantung dari jenis studi. Pedomannya antara
lain:
– Untuk studi deskriptif' sampel 10% dari populasi dianggap
merupakan jumlah amat minimal. Untuk populasi yang lebih
kecil , setidaknya 20% mungkin diperlukan.
– Untuk studi korelasional dibutuhkan minimal 30 sampel untuk
menguji ada/tidak hubungan
– Untuk studi kausal-komparatif, minimal 30 subjek per grup
– Untuk studi eksperimen, minimal 15 subjek per grup
Pertimbangan Penentuan Jumlah Sampel
• Rules of thumb penentuan jumlah sampel menurut
ROSCOE (1975) dalam Sekaran & Roger (2016):
1. Jumlah sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah
tepat untuk kebanyakan penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita,
junior/senior, dsb), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap
kategori
3. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi
berganda), jumlah sampel sebaiknya 10x lebih besar dari
jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol
eskperimen yang ketat, kemungkinan penelitian yang sukses
dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
Pertimbangan Penentuan Jumlah
Sampel
• Fraenkel dkk (2012: 107) menyarankan
besar sampel minimum untuk:
1. Penelitian deskriptif sebanyak 100 sampel
2. Penelitian korelasional sebanyak 50 sampel
3. Penelitian kausal-perbandingan sebanyak
30/group
4. Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per
group
Pertimbangan Penentuan Jumlah Sampel

• Malhotra , dkk (2016: 334 ) memberikan


panduan ukuran sampel yang diambil
dapat ditentukan dengan cara:
– Mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau
5x jumlah variabel.
– Misal: Jika jumlah variabel yang diamati
berjumlah 20, maka sampel minimalnya
adalah 5 x 20 = 100.
Pertimbangan Penentuan Jumlah Sampel

• Menurut Hair, dkk (2014:172) yaitu:


– Regresi sederhana dapat efektif dengan ukuran sampel
20, tetapi untuk mempertahankan kepercayaan pada
0,80 dalam regresi berganda memerlukan sampel
minimal 50 dan lebih disukai 100 pengamatan untuk
sebagian besar penelitian
– Rasio minimum pengamatan terhadap variabel adalah
5:1, tetapi rasio yang disukai adalah 15:1 atau 20:1
– Memaksimalkan derajat kebebasan (db) dapat
meningkatkan generalisasi
Pertimbangan Penentuan Jumlah Sampel
(Paul Leedy, dkk, 2015)

• Menurut Gay, Mills, dan Airasian (2012: 139) dalam Paul


Leedy, dkk (2015). Panduan dalam memilih ukuran
sampel:
– Untuk populasi yang lebih kecil, katakanlah, N = 100 atau lebih
sedikit, tidak ada gunanya mengambil sampel; survei seluruh
populasi.
– Jika ukuran populasi sekitar 500 (memberi atau menerima 100),
50% harus dijadikan sampel.
– Jika ukuran populasi sekitar 1.500, 20% harus dijadikan sampel.
– Di luar titik tertentu (sekitar N = 5.000) atau lebih besar, maka
ukuran sampel 400 (karegori cukup)
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui

1. Formulas Slovin
2. Rumus Issac dan Michael
3. Rumus Taro Yamane
4. Tabel Krejcie and Morgan
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui
1. Formulas Rumus Slovin (Tomas P. Ryan, 2013) :
– Mempersyaratkan anggota populasi diketahui
jumlahnya atau populasi terhingga.
– Teknik sampling yang digunakan harus dengan Non
Probability Sampling.
– Ukuran sampel dengan margin error 0,01 (1%) dan
0,05 (5%)
• Catatan Penting: Publikasi tentang Formula
Rumus Slovin “sangat terbatas” dan “ agak
misterius” ?
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui

• Formula Slovin (Tomas P. Ryan, 2013 : 20-21):

Di mana,
– n = jumlah sampel
– N = jumlah populasi
– e = margin error yang diperkenankan atau taraf
signifikansi (1% atau 5%)
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui

2. Rumus Issac dan Michael:

Di mana,
– S = jumlah sampel
– N = jumlah populasi
– P = Proporsi dalam populasi, asumsi diambil P=0,50
– d = Ketelitian (error) (1%, 5%, 10%)
– 2 = harga tabel chi-kuadrat untuk df tertentu
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui
Contoh Rumus Issac dan Michael:
• Diketahui: populasi = 21.977 org dengan derajat ketelitian (5%) dan
banyaknya variabel (df) = 4 (2 = 9,488)  maka jumlah sampel yang
diambil sebanyak 909,57 org dibulatkan menjadi 910 org.

= 909,57 = 910

Di mana,
– S = jumlah sampel
– N = jumlah populasi
– P = Proporsi dalam populasi, asumsi diambil P=0,50
– d = Ketelitian (error) (1%, 5%, 10%)
– 2 = harga tabel chi-kuadrat untuk df tertentu
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui

3. Rumus Taro Yamane (1973) dalam Ferdinand,


2006:

Di mana,
– n = jumlah sampel
– N = ukuran populasi
– d = presisi yang ditetapkan atau prosentasi kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (1% atau 5%)
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui

4. Tabel Krejcie and Morgan dalam Sekaran &


Roger (2006):
– Krejcie dan Morgan (1970)
menyederhanakan keputusan pengambilan
jumlah sampel dengan menyediakan Tabel
yang dapat memastikan model keputusan
yang baik pada populasi yang diketahui.
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui
Tabel ukuran sampel untuk jumlah populasi tertentu
(Tabel Krejcie and Morgan):
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Diketahui
Tabel Krejcie and Morgan
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Tidak Diketahui

1. Rumus Zikmund, dkk


2. Dasar-dasar pengambilan sampel
pada populasi yang tidak diketahui
(infinite) dan populasi yang
diketahui (finite) dapat dipelajari
kembali pada buku Nazir (2011)
Penentuan Jumlah Sampel Pada
Populasi yang Tidak Diketahui
1. Zikmund, dkk (2000) dalam Kuncoro (2009), formula
sampel yang diusulkan:

Di mana,
– p = jumlah sampel
– Z = nilai yang sudah distandardisasi sesuai derajat keyakinan
– S = deviasi standar sampel atau estimasi deviasi standar
populasi
– E = tingkat kesalahan yang ditoleransi, plus minus faktor
kesalahan (rentangnya antara setengah dari total derajat
keyakinan)
Pertimbangan Penentuan Jumlah Sampel

• Misalkan, peneliti mempelajari pengeluaran


para wanita untuk membeli produk kosmetik,
dan menginginkan derajat kepercayaan 95%
(berarti nilai Z = 1,96), perkiraan deviasi standar
$29 (S), dan rentang kesalahan (E) kurang dari
$2.
= = 808
• Tahapan penentuan jumlah sampel yang lebih
rinci dapat dilihat pada Nasir (2011).
Desain Sampel
• Secara umum 2 jenis desain sampel (Kuncoro,
2009):
– Desain probabilitas
– Desain Non probabilitas
• Pertimbangan penggunaan desain sampel:
– Biaya
– Akurasi
– Waktu
– Penerimaan hasil
– Kemampuan generalisasi
Perbedaan Sampel Probabilitas dan
Nonprobabilitas
Jenis Desain
Pertimbangan
Probabilitas Non Probabilitas
Biaya Lebih mahal Lebih murah
Akurasi Lebih tepat Kurang tepat
Waktu Lebih lama Lebih cepat
Penerimaan Hasil Penerimaan Penerimaan
universal masuk akal
Kemampuan Generalisasi Baik Jelek
Sumber: Kuncoro (2012), Dimodifikasi dari Davis & Cosennza (1993: 226)
DESAIN DARI SURVEI SAMPEL (Nazir, 2011)
Tahapan Pemilihan Sampel
Pertimbangan dalam Memilih Desain Sampel
Perbandingan Desain Sampel Probabilitas
Perbandingan Desain Sampel Probabilitas
Perbedaan Sampel Kluster dan Sampel
Stratifikasi
Desain Sampel Non Probabilitas
• Convenience Sampling : prosedur untuk mendapatkan unit sampel
menurut keinginan peneliti, daftar pertanyaan dalam jumlah yang
besar dan lengkap, paling sesuai untuk penelitian eksploratif
• Judgment Sampling : salah satu jenis purposive dan quota
sampling, peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap
beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan
maksud penelitian
• Quota Sampling : jenis kedua dari purposive sampling, digunakan
untuk memastikan berbagai subgrup dalam populasi telah terwakili
dengan berbagai karakteristik sampel sampai batas tertentu seperti
yang dikehendaki.
• Snowball Sampling : sebuah prosedur pengambilan sampel dimana
responden pertama dipilih dengan metode probabilitas, dan
kemudian responden selanjutnya diperoleh dari informasi yang
diberikan oleh responden pertama (Kuncoro, 2009)
Perbandingan Teknik Sampel Nonprobabilitas
Bahan Bacaan
• Augusfy Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
Untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
• Fraenkel, Jack R., Norman Wallen, Helen, Hyun. 2012. How to design and evaluate
research in education. 8th ed. McGraw-Hill Companies, Inc.
• Joseph F. Hair Jr.; William C. Black; Barry J. Babin; Rolph E. Anderson. 2014.
Multivariate Data Analysis. Pearson Education Limited.
• Kuncoro, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 3. Penerbit Erlangga
• Malhotra, Naresh K. and Satyabhusan Dash. 2016. Marketing Research An Applied
Orientation . Seventh Edition. Pearson India Education Services Pvt. Ltd.
• Nazir, M., 2011. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia.
• Paul D. Leedy and Jeanne Ellis Ormrod. 2015. Practical Research : Planning and
Design. Eleventh edition, Global edition. Pearson Education Limited
• Sekaran dan Roger, 2016. Research Methods for Business: A Skill-Building
Approach. John Wiley & Sons Ltd.
• Thomas P. Ryan. 2013. Sample Size Determination and Power. Wiley Series In
Probability And Statistics.
• William G. Zikmund, Barry J. Babin, Jon C. Carr, Mitch Griffin. 2009. Business
Research Methods, 8th Edition. South-Western College Pub

Anda mungkin juga menyukai