METODE PENELITIAN
(Nursalam, 2013)
55
3.2 Populasi, Sampling Dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampling
sampel dari untuk dapat mewakili dari keseluruhan populasi yang ada
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis non probability sampling. non
3.2.3 Sampel
dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dengan kata lain, sampel adalah
bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
56
diambil dari populasi itu (Setiadi, 2013). Sampel pada penelitian ini adalah
(Nursalam, 2013)
57
Table 3.1 Definisi Operasional Gambaran Perilaku Remaja Dalam
Pencegahan Penyalahgunaan Napza Di SMPN 1 Jatirejo
Kabupaten Mojokerto
Defisinisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Kriteria
Opersional
Perilaku Suatu tindakan 1. Perilaku Kuisioner Nominal a. Perilaku
remaja yang dilakukan kognitif sebanyak 15 pencegahan
dalam dan memiliki 2. Perilaku item, dengan kategori baik
pencegahan suatu respon afektif pilihan jika nilainya
penyalahgun yang di tunjukan 3. Perilaku jawaban 76 100%
aan Napza oleh remaja itu psikomo bentuk b. Perilaku
sendiri dalam torik checklist Ya pencegahan
pencegahan dan Tidak kategori cukup
penyalahgunaan jika nilainya
Napza, 60 75%
diketahui c. Perilaku
melalui lembar pencegahan
kuisioner kategori
kurang jika
nilai 60%
(Arikunto, 2010)
mengadakan penelitian
58
3. Meminta data terbaru mengenai jumlah siswa di SMPN 1 Jatirejo
59
3.4.2 Kerangka Kerja
Populasi
Seluruh siswa di SMPN 1 Jatireo Mojokerto kelas IX.A-IX.D sejumlah
125 siswa
Sampling
Non Probability sampling dengan teknik total sampling
Sampel
Seluruh siswa IX.A-IX.D di SMPN 1 Jatirejo Mojokerto Sejumlah
125 siswa
Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Analisa Data
Editing, coding, scoring tabulation prosentase
Penyajian Data
Dalam bentuk distribusi frekuensi
Kesimpulan
60
3.5 Teknik Pengumpulan Data
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal
3.5.2 Validitas
harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2016). Uji
item dengan skor total dari instrument yang ada. Pengujian uji dua sisi
dengan taraf signifikansi 0,05 memiliki criteria pengujianya itu jika r hitung
> r table maka dinyatakan valid (Hidayat, 2014). Uji validitas dilakukan
61
3.5.3 Reabilitas
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
Surat izin penelitian diserahkan pada pihak SMPN 1 Jatirejo pada tanggal
kuisioner dibantu oleh teman mahasiswa Stikes Bina sehat PPNI, wali kelas
dan guru kesiswaan atau BK pada jam pelajaran dan jam istirahat.
Analisa data penelitian adalah salah satu tahapan penelitian yang sangat
penting yang harus dikerjakan dan dilalui seorang peneliti. Keakuratan data
62
3.8.1 Editing
isian pada lembar pada pengumpulan data (kuisioner) sudah cukup baik
sebagai upaya menjaga kuaitas data agar dapat diproses lebih lanjut (Nazir,
2013). Pada saat pengambilan data biasanya terdapat lembar jawaban yang
jawabannya
pengolahan data
3. Revelensi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan
3.8.2 Coding
biasanya berupa angka (Nazir, 2012). Cording daam penelitian ini untuk
1. Usia :
1) 14 tahun : : kode 1
2) 15 tahun : : kode 2
3) 16 tahun : kode 3
63
2. Jenis Kelamin :
1) Laki-laki : kode 1
2) Perempuan : kode 2
1) Pernah : kode 1
1) Baik : kode 1
3.8.3 Scoring
beri prnilaian atau skor. (Setiawan & Saryono, 2014). Member skor pada
tiap butir soal sesuai dengan kategori yaitu :pada variable perilaku remaja
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
prosentase = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙
berikut :
64
a. Perilaku pencegahan kategori baik jika nilainya 76 100%
3.8.4 Tabulating
atau kelas dalam suatu format yang disebut tabel frekuensi. Hasil penelitian
atas data tersebut berasarkan variabel yang diteliti sesuai dengan kreteria.
frekuensi.
sebagai berikut :
65
3.9.1 Informed Consent (Persetujuan)
subjek penelitian. Subjek penelitian diberi tahu tentang maksud dan tujuan
lembarpersetujuan.
pengumpulan data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk
oleh peneliti. Penyajian data atau hasil penelitian hanyadi tampilkan pada
forum akademis.
dahulu pada responden, selain itu terbatasnya waktu yang diberikan oleh
lomba.
66
BAB 4
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil
tersebut.yang meliputi Gambaran lokasi penelitian, data umum dan data khusus.
Data umum terdiri dari : umur, jenis kelamin, mendapatkan penyuluhan. Data
masing-masing variabel.
yang masuk dalam katagori usia remaja madya, dimana usia peralihan masa
Jl. Raya gebangsari, No. 4 Jatirejo Kab. Mojokerto. Terdiri dari ruang kelas
1. Dengan jumlah siswa 377 siswa, terbagi jumlah siswa kelas VII berjumlah
67
127 siswa, kelas VIII berjumlah 125 siswa, kelas IX berjumlah 125 siswa,
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Mendapatkan penyuluhan
68
Tidak pernah 85 68,0
Total 125 100
4. Mendapatkan penyuluhan
4.2 Pembahasan
hidup) yang bersangkutan. Tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
69
menangis, tertawa, bekerja, sekolah, kuliah, menulis, membaca dan
manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar. Perilaku manusia sebagaian besar ialah perilaku yang
dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain
2013).
remaja SMPN 1 Jatirejo sebagian besar dalam kategori cukup. Hal ini
70
perilaku dari anak-anak ke menuju dewasa. Hal ini berarti bahwa bekas-bekas
diakibatkan perubahan minat dan peran dan perubahan pada adanya keinginan
diselesaikan oleh guru dan orang tua sehingga kebanyakan remaja kurang
yang sangat labil, karena pada masa ini responden telah mencari identitas diri.
Mayoritas usia remaja siswa SMPN 1 Jatirejo adalah usia 15 tahun. Dan jenis
dibawah ini.
71
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar responden
Menurut Wade dan Tavris memiliki arti yang berbeda, yaitu “jenis
pelajari. Gender merupakan bagian dari system sosial, seperti status sosial,
usia, dan etnis, itu adalah faktor penting dalam menentukan peran, hak,
tanggung jawab dan hubungan antara pria dan wanita. Penampilan, sikap,
laki-laki lebih berani dari pada perempuan, hal ini sangat realistis, perempuan
remaja perempuan memiliki sifat cenderung menutup diri, hal ini juga perlu
72
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian besar responden
responden (68.0%).
dikenal dengan Narkoba telah ada sejak peradaban Mesir kuno dan
atau perasaan, dan perilaku seseorang. Bangsa Assyrians, India, dan Nepal
penyalahgunaan napza.
cukup, kategori cukup ini bisa jadi akan memberikan dampak yang kurang
73
BAB 5
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
informasi kelas IX, tetapi juga memberikan informasi terhadap siswa kelas
74
dalam penyalahgunaan Napza, mengenai bahaya Napza dan pencegahan
Dan lebih waspada untuk mengawasi cara anak memilih atau bergaul
5. Bagi peneliti
Mojokerto.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, 2012. Tentang Sikap yang Tercermin Dari Perilaku. Rineka Cipta,.
Jakarta.
Badan Narkotika Nasional (BNN). Laporan Akuntabilitas Badan Narkotika
Januari,2018
Sasmita, 2013. Dampak Narkoba Bagi Remaja. Jurnal Penelitian Tentang Napza.
Vol. II Unair. Ac.id Akses 2 Januari 2018
Sudarsono, 2013. Undang- Undang Narkoba. Jakarta Graha Ilmu
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). World Drug Report 2014.
Vienna: UNODC, 2014.
Wursanto, 2012. Pencegahan Penyalahgunaan Napza. Jakarta: EGC
76
77