Anda di halaman 1dari 8

28

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian merupakan metode atau cara yang akan digunakan dalam
penelitian. Langkah-langkah teknis dan operasional penelitian yang akan dilaksanakan
(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian survei
eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Bentuk rancangan ini
adalah sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Posttest

01 X 02
3.2 Kerangka Operasional
Populasi PUS di Wilayah Kerja Puskesmas
Mrican Kota Kediri

Sampel PUS yang dilakukan


dengan menggunakan teknik
sampling Stratified Random

Pengumpulan data dengan


menggunakan kuesioner

Memberikan
Pretest tentang Posttes tentang
pendidikan kesehatan
perubahan perubahan
tentang kanker
sikap sikap
serviks
Pengolahan
Data

Analisis
Data

Hasil
Gambar.3.1 Kerangka Operasional Pengaruh Pendidikan Tentang Kanker Serviks
Terhadap Perubahan Perilaku Pasangan Usia Subur (PUS) Untuk Melakukan Deteksi
Dini IVA
29

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling


3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Alimul, A, 2014). Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek atau objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruk
karakteristik yang dimiliki oleh subjek atau obyek itu (Sugiono, 2016).
Dalam penelitian ini populasinya seluruh PUS yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Mrican Kota Kediri. Populasi yang didapatkan dari studi pendahuluan di
Dinas Kesehatan Kota Kediri didapatkan Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49 tahun
sebanyak .

3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi misalnya karena keterbatasan dana, waktu tenaga, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiono, 2016). Sampel dalam
penelitian ini adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas Mrican Kota Kediri.
Untuk menghitung jumlah sampel yang diinginkan bila populasi lebih besar
dari 10.000 dengan menggunakan rumus :

𝑝 .𝑞 𝑁 − 𝑛
𝑑=𝑍√ √
𝑛 𝑁−1

Keterangan :
d : Tingkat penyimpangan yang diinginkan 0,05 atau 0,01
Z : Standart devisiasi normal pada derajat kepercayaan 95% adalah 1,95.
p : Proporsi sifat populasi misalnya pravalensi. Bila tidak diketahui digunakan 0,5
(50%).
q:1–p
N : Besarnya populasi.
n : Besarnya sampel ( Suyanto, 2009).
30

3.3.3 Teknik Sampling


Teknik Sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili
keseluruhan populasi yang ada .Teknik Sampling yang akan digunakan pada penelitian
ini yaitu menggunakan stratified random sampling yaitu suatu cara pengambilan
sampel yang digunakan bila anggota populasi tidak homogen yang terdiri atas
kelompok homogen atau bestrata yang kurang secara (Alimul, 2014). Sampel dalam
penelitian ini Pasangan Usia Subur (PUS) yang berada di setiap kelurahan di Wilayah
Kerja Puskesmas Mrican Kota Kediri.
3.3.4 Besar Sampel
Untuk menghitung jumlah sampel yang diinginkan bila populasi sudah
diketahui.

3.4 Kriteria Sampel/Objek Penelitian


Dalam menentukan sampel maka perlu ditentukan kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi. Kriteria inklusi merupakan kriteria yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota
populasi yang dapat diambil dari sebagian sampel. Sedangkan kriteria ekslusi
merupakan kriteria anggota sampel yang tidak dapat diambil sebagai sampel
(Noatmodjo, 2010).
a. Kriteria Inklusi
1. PUS yang bersedia untuk menjadi sampel dari penelitian ini.
2. PUS yang tidak menderita kanker payudara saat penelitian selesai.
b. Kriteria Ekslusi
1. PUS yang tidak hadir saat batas penelitian selesai.
2. PUS yang tidak menyelesaikan kuesioner.

3.5 Variabel Penelitian


Variabel merupakan sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua yakni
bersifat kuantitatif dan bersifat kualitatif, variabel kuantitatif diantaranya umur, tinggi
badan, berat badan sedangkan kualitatif yaitu persepsi, respons, sikap (Alimul, 2014).
Dalam penelitian kebidanan, terdapat beberapa jenis variabel diantaranya :
a. Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen. Variabel independen dari penelitian ini adalah
pengaruh pendidikan tentang kanker serviks.
b. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena variabel bebas.Variabel dependen pada penelitian ini adalah perubahan
sikap Pasangan Usia Subur (PUS) untuk melakukan deteksi dini IVA.
31

3.6 Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional adalah mendefinisikam variabel scara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati,memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi
operasioanl ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penlitian.
Sedangkan cara pengukuran merupakan cara di mana variabel dapat diukur dan
ditentukan karakteristiknya (Alimul, 2014).

Tabel.3.2 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Payudara Terhadap


Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) Melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
No. Variabel Definisi Parameter Alat Skala Kriteria
Operasional ukur data

1 Independen Perubahan Pendidikan


: sikap PUS kesehatan melalui
untuk media Power Point
Pengaruh melakukan yang berisi tentang
pendidikan deteksi dini kanker serviks dan
tentang IVA disertakan video
kanker
serviks

2. Dependen : Respon a. menerima : Kuesioner O 1. Baik :


individu dapat 76%-
Perubahan terhadap sikap mendefinisikan R 100%.
sikap PUS IVA tentang IVA 2. Cukup
untuk D
untuk b. Merespon : : 56%-
deteksi dini dapat 76%.
melakukan I
menjelaskan Kurang
deteksi dini
tentang IVA :<56%.
IVA A

L
32

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.7.1 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Mrican Kota
Kediri.
3.7.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2018

3.8 Alat Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang sudah tersusun baik, sudah
matang, di mana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan
tanda-tanda tertentu (Notoadmojo, 2010).
Dalam pengumpulan data ini peneliti mengambil sampel dengan
mengumpulkan PUS yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Mrican Kota Kediri.
Dalam pengumpulan data dengan mengumpulkan PUS yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas Mrican Kota Kediri. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen
kuesioner.
Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan kuesioner. Pengumpulan
data kuesioner perilaku dengan metode recall atau mengulang kembali.

3.9 Metode Pengumpulan Data


Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Peneliti mengajukan izin penelitian pada ketua program studi D-IV Kebidanan
Kediri.
2. Peneliti mengajukan izin penelitian pada Dinkes Kota Kediri.
3. Peneliti mengajukan izin penelitian pada Kepala Wilayah Kerja Puskesmas
Mrican Kota Kediri.
4. Peneliti melakukan pengumpulan data Pasangan Usia Subur (PUS).
5. Peneliti melakukan teknik pengambilan sampel
6. Peneliti memberikan lembar persetujuan pada calon responden dan
menerangkan tujuan dari penelitian tersebut.
7. Setelah responden menyetujui, peneliti memberikan kuesioner tentang Sikap
untuk melakukan deteksi dini IVA pada responden.
8. Peneliti mengumpulkan Wanita Usia Subur (PUS).
9. Peneliti memberikan pretest dengan menggunakan kuesioner tentang sikap
deteksi dini IVA
10. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang kanker serviks dengan
menggunakan media Power Point dan video.
11. Peneliti memberikan kuesioner Posttes tentang tentang sikap PUS untuk
melakukan deteksi dini IVA
12. Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data pada kuesioner.
13. Peneliti melakukan tabulasi data dan analisa data.
33

3.10 Metode Pengolahan Data


Data yang sudah terkumpul kemudian dilakukan tahap-tahap pengolahan data
sebagai berikut :
3.10.1 Editing
Data yang sudah diperoleh kemudian dilakukan pengecekan apakah data yang
dibutuhkan sudah lengkap atau belum.
3.10.2 Coding
Diberikan kode pada setiap kuesioner sesuai dengan jumlah sampel yang ada.
Kuesioner diberi kode dengan menggunakan angka.
Peneliti memberikan kode pada tiap-tiap data sehingga memudahkan untuk
melakukan analisis data.
a. Untuk data demografi kode yang digunakan sebagai berikut :
Kode A1 : berisikan tentang tingkat pendidikan dengan kategori :
1. Tamat SD
2. SMP
3. Tamat SMP
4. SMA
5. Tamat SMA
6. Perguruan Tinggi
7. Tamat Perguruan Tinggi
Kode A2 : berisikan tentang pekerjaan kategori :
1. PNS
2. Wiraswasta
3. Ibu Rumah Tangga
4. Lain-lain
b. Untuk kode kuesioner sikap Pasangan Usia Subur (PUS) melakukan deteksi
dini IVA dengan menggunakan angka 1 untuk jawaban “YA” dan angka 0
untuk jawaban “TIDAK” pada pernyataan.
3.10.3 Tabulating
Membuat tabel-tabel sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh
peneliti (Notoatmodjo, 2012). Tabulasi data ini dengan menggunakan tabel.
3.10.4 Scoring
a. Scoring sikap pasangan Usia Subur (WUS) Melakukan deteksi dini IVA
Dalam kuesioner sikap pasangan Usia Subur (WUS) Melakukan deteksi dini
IVA terdapat pertanyaan 10 prtanyaan Setiap pernyataan benar mendapatkan skor
10 dan pernyataan salah mendapatkan skor 0.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100%
100

3.10.3 Analis Data


a. Analisis Univariat
34

Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan


karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmojo, 2010).
Hasil presentase kemudian di kategorikan dalam data kualitatif :
a) Kategori sikap untuk melakukan IVA
1) Jika responden mendapatkan skor 76%-100% maka di kategorikan
dalam sikap baik.
2) Jika responden mendapatkan skor 56%-76% maka dikategorikan
dalam sikap cukup.
3) Jika responden mendapatkan skor <56% maka dikategorikan dalam
sikap kurang.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi. Setelah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan diketahui
karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisis
bivariat (Notoadmodjo, 2010).
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan
Wilcoxon Match Pairs Test. Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel yang berkorelasi jika datanya terbentuk ordinal
(Sugiono, 2012).
Apabila sampel pasangan lebih besar dari 25 maka distribusinya akan
mendekati distribusi normal. Untuk itu dengan menggunakan rumus :
𝑇 − 𝜇𝑇
𝑧=
𝜎𝑇
Keterangan :
T : jumlah jenjang/rangking yang kecil, pada contoh diatas = 18,5.
Tabel 3.2 Penolong untuk Test Wilcoxon Match Pairs Test.
No XA1 XA2 Beda Tanda Jenjang

XB1- XA1 Jenjang + -

1.

2.

Dst

JUMLAH T=

Setelah itu ditarik kesimpulan dengan :


a. Bila ρ hitung > ρ tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan
kesehatan tentang kanker payudara terhadap perubahan perilaku WUS
melakukan SADARI
35

b. Bila ρ hitung < ρ tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap perilaku WUS
melakukan SADARI

3.11 Penyajian Hasil


Dalam penelitian ini peneliti berencana menggunakan hasil penelitian dalam
bentuk tabel. Dengan menggunakan tabel distribusi maka penyajian lebih efisien dan
cukup komunikatif (Sugiono, 2012).
3.12 Etika Penelitian
Suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang
melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat
yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut (Notoadmojo, 2010).
a. Inform Consent
Subjek penelitian untuk mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti
melakukan penelitian tersebut. Peneliti juga memberikan kebebasan kepada
subjek untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi.
b. Kerahasiaan
Dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu dalam memberikan
informasi. Setiap orang berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya
kepada orang lain.
c. Anonim
Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan
kerahasiaan identitas subjek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai
pengganti identitas responden.

Anda mungkin juga menyukai