Anda di halaman 1dari 12

SURVEY CEPAT

OLEH :
MARIANCE AIBA
202206110038
ARTI SURVAI CEPAT

Survai cepat datang sebagai salah satu bentuk survai alternative yang banyak digunakan
karena timbulnya pertanyaan mendasar di lapangan yang perlu jawaban segera namun
tetap mempunyai validitas yang tinggi. Untuk maksud ini system survailans yang ada
terkadang tidak dapat memberikan jawaban terhadap keinginan untuk menyusun suatu
perencanaan yang memerlukan informasi yang akurat. Pertanyaan–pertanyaan seperti
berapa banyak episode diare per bulan di suatu kabupaten, berapa besar penurunan
kesakitan akibat vaksinasi campak , berapa besar cakupan imunisasi hepatitis yang telah
dilakukan, berapa besar bayi dengan ASI ekslusif ; merupakan pertanyaan yang biasanya
diajukan untuk mendapat jawaban instant dan Survai Cepat menjadi alternatif utama untuk
menjawabnya
PENGERTIAN SURVAI CEPAT

Survai Cepat adalah salah satu metode survai yang dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang suatu masalah dalam jangka waktu yang relatif
pendek , dengan biaya yang murah dan hasil yang optimal. Survai cepat ini
dilakukan dengan menentukan kebijakan terhadap suatu program yang segera
ingin dilaksanakan. Dari namanya sebagai suatu survai yang cepat maka
kecepatan waktu yang dimaksud ini adalah hanya selama 3-4 minggu , mulai dari
tahap persiapannya sampai keluarnya laporan hasil survai .
KEADAAN YANG MENUNJANG UNTUK TERLAKSANANYA
SUATU SURVAI YANG CEPAT INI ADALAH :

- Kuestinernya yang singkat(15-20 pertanyaan saja)


- Respondennya kecil; sekitar 30 klaster
- Tujuannya tertentu dan terbatas
- Terbatasnya jumlah petugas yang diperlukan (limited personal), dengan kejelasan
tugas masing-masing
- Biaya yang tidak perlu besar (limited cost)
- Analisisnya tidak mendalam, tidak perlu waktu lama
Metode yang dipergunakan survai cepat dalam penarikan sampelnya memakai
rancangan sampel klaster dua tahap dengan pemilihan klaster pada tahap pertama
secara probability proportionate to size. Kemudian pemilihan sampel tahap kedua,
dengan pemilihan sampel rumah tangga yang dilakukan secara random sampling atau
dengan menerapkan sistim rumah terdekat . Dengan tehnik penarikan sampel ini yang
telah diuji coba di lapangan pada berbagai negara sedang berkembang maka dapat
dikatakan bahwa metode ini layak diterapkan sebagai cara pengumpulan informasi
yang berasal dari masyarakat (population base information) pada tingkat kabupaten.
LANGKAH PELAKSANAAN

1. Penjabaran secara jelas dan singkat pilihan Masalah Kesehatan.


Masalah terpilih hendaknya cukup spesifik

2. Penentuan populasi penelitian dan penarikan sampel.


Penentuan ini meliputi populasi sasaran , besar sampel, metode sampel yang akan dilakukan.

3. Mengembangkan Cara Pengumpulan Data.


Untuk itu perlu dijelaskan mengenai cara pengumpulan data , alat yang dipergunakan , petugas yang
melakukannya . Kontrol kualitis banyak diarahkan kepada ketepatan cara pengumpulan data ini .Uji coba
(pre- test) merupakan salah satu persyaratan yang diajukan yang ditujukan untuk mengantisipasi dan
mengatasi masalah yang dapat timbul dilapangan dalam pelaksanaan proposal yang diajukan.
4. Pengorganisasian dan Pelaksanaan survai
Setelah survai dianggap layak dilakukan dengan uji coba maka disusunlah bagaimana
organisasi dan cara pelaksanaannya sepenuhnya .
Organisasi hendaknya jelas dalam penugasan setiap crosnal (job description).

5. Analisis dan interpretasi laporan


Data yang terkumpul dalam waktu satu sampai dua hari sudah harus masuk ke dalam
komputer . Akurasi data harus diperhatikan pada saat proses pemasukan data.Proses
analisis data hanya dilakukan jika peneliti yakin bahwa data sudah bebas dari kesalahan.
Hasil survai cepat dapat dilaporkan menurut urutan pertanyaan pada kuesioner. Tetapi cara
pelaporan seperti ini kurang menarik bagi pengelola program kesehatan, sehingga lebih
baik membuat laporan dengan melaporkan temuan utama terlebih dahulu. Hasil survai
cepat dapat dilaporkan dalam bentuk tabel dan grafik. Namun untuk persentasi hasil , grafik
lebih menarik dan informatif
 METODE SURVEY CEPAT

• Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan individu atau elemen yang ingin kita ketahui karakteristiknya.
Populasi dapat berupa kumpulan oragng/individu atau kumpulan barang, tetapi pada
penelitian kesehatan masyarakat, populasi umumnya merupakan kumpulan individu
atau orang. Sebagai contoh populasi dapat berupa semua balita yang ada di wilayah
kerja dinas kesehatan kabupaten atau semua ibu hamil yang ada di daerah puskesmas.
JUMLAH SAMPEL

Jumlah sampel yang dibutuhkan pada suatu survei tergantung dari tujuan survai
tersebut. Survai dapat dilakukan untuk mengukur parameter suatu populasi seperti
cakupan DPT-1, cakupan pemeriksaan antenatal, cakupan K1, dan sebagainya.
Survai dapat juga dilakukan untuk melihat suatu intervensi. Untuk tujuan ini survai
dilakukan sebelum dan sesudah intervensi atau pada dua daerah yang dilakukan
intervensi yang berbeda. Pada tujuan yang kedua ini survai dilakukan untuk
menguji suatu hipotesis apakah intervensi dapat membawa dampak pada
masyarakat . Dua tujuan survai tersebut memiliki cara yang berbeda untuk
menghitung besar sampel yang diperlukan.
METODE PEMILIHAN SAMPEL

Seperti yang telah dijelaskan di atas, sampel harus mewakili populasi, semua orang
dipopulasi harus memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Syarat ini
dapat dipenuhi dengan memilih sampel secara acak dari daftar semua orang di dalam
populasi. Cara seperti ini dikenal sebagai pemilihan sampel secara acak sederhana (simple
random sampling).

Dalam prakteknya pengambilan sampel secara acak sederhana ini sulit dilakukan.
Misalnya kita ingin melakukan survai untuk mengetahui cakupan pemeriksaan antenatal,
maka agar kita dapat memilih sampel secara acak sederhana, kita harus memiliki daftar
semua nama ibu hamil yang ada dalam populasi.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada survai cepat cara pengambilan sampel terdiri atas
dua tahap yaitu:
- Pemilihan 30 klaster
- Pemilihan responden

Cluster Sampling adalah proses penarikan sampel secara acak pada kelompok individu dalam populasi yang
terjadi secara alamiah, misalkan berdasarkan wilayah (kodya, kecamatan, desa , dan seterusnya). Cara ini
sangat efisien bila populasi tersebar sangat luas sehingga tidak mungkin untuk membuat daftar untuk seluruh
tersebut. Contoh: jika kita ingin meneliti kartakteristik penderita keracunan pestisida di Rumah Sakit
Pendidikan di Indonesia, bila diinginkan hanya sebagian dari kasus yang terdaftar di rumah sakit, dilakukan
klaster sampling yaitu dengan melakukan random sampling pada setiap rumah sakit tanpa berusaha untuk
menjumlahkan pasien yang terdaftar pada seluruh rumah sakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai