A. Pengertian
Survei adalah mengambil data pada sebagian orang yang
akan diamati atau diukur dengan teknik sampel.
B. Tujuan
1. Menentukan status kesehatan gigi masyarakat , baik
macam penyakit gigi , prevalensi penyakit gigi dan pola
penyakit gigi dan mulut.
2. Mengumpulkan informasi / keterangan yang
berhubungan dengan kesehatan gigi sebagai dasar
suatu program pencegahan , misalnya kebiasaan
makanan , kebersihan dan kepercayaan.
C. Jenis-jenis survei
1. Survei Deskriptif
Survei yang dilakukan untuk mendapatkan
gambaran situasi.
Misalnya : survei tentang penyebab penyakit pada
kelompok penduduk menurut jenis kelamin , usia
dan lain-lain.
2. Survei Analitik
Survei yang dilakukan untuk menjelaskan suatu
keadaan.
Misalnya : survei tentang apakah tindakan
pencegahan dapat menurunkan insidensi karies.
D. Macam-macam Survei
1. Survei Epidemiologi
Survei ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
tentang penyebaran penyakit atau ciri-ciri penyakit
yang terdapat pada masyarakat dan faktor-faktor
lain yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit
tersebut.
Kegunaan dari survei ini :
a. Untuk mendapatkan diagnosis status kesehatan
masyarakat.
b. Untuk menjelaskan penyebab dan riwayat penyakit ,
serta perjalanan alamiah penyakit.
c. Untuk memberikan kontribusi pada evaluasi upaya
kesehatan.
E. Tahap-tahap Survei
1. Penjelasan Tujuan dan Penetapan Judul
Sebelum merencanakan suatu survei harus dijelaskan
tujuan survei tersebut , mengapa survei dilakukan ,
Apakah untuk :
Mendapatkan suatu informasi yang akan menjadi
dasar suatu keputusan
Mengidentifikasikan
Mencari kejelasan
Penyuluhan
Mengetahui apakah suatu program sudah berjalan
dengan baik.
Alasan untuk melaksanakan survei harus jelas.
Perumusan tujuan secara spesifik dapat menentukan
perencanaan survei secara keseluruhan.
Rumusan tujuan survei yang dinyatakan secara
eksplisit merupakan langkah yang penting dalam
perencanaan penelitian.
Suatu survei deskriptif yang mempunyai tujuan
meneliti karakteristik suatu populasi atau kelompok
tertentu adalah survei untuk tujuan diagnosis. Dalam
survei tersebut tujuan lebih mudah dirumuskan.
Dalam penelitian perlu dinyatakan karakteristik yang
ingin diukur , yang dapat berupa komponen-
komponen dari status kesehatan penduduk.
Suatu survei umumnya tidak hanya berpusat pada
karakteristik yang benar-benar diminati , tetapi juga
pada karakteristik yang berhubungan dengannya.
Setiap tujuan umum diikuti pernyataan secara
eksplisit dari tujuan-tujuan spesifik yang sesuai.
Pernyataan tujuan harus memenuhi syarat :
a. Memenuhi maksud survei.
b. Jelas , sangat spesifik , dan tidak meragukan apa
yang akan diukur.
c. Dinyatakan dalam istilah-istilah yang bisa diukur.
2. Perencanaan
Langkah Pertama
Menyusun tujuan survei secara lebih rinci.
Langkah Kedua
Merencanakan metode-metode.
Pengembangan yang harus diperhatikan adalah :
Populasi survei
o Sasaran survei : anak-anak , ibu hamil , orang
dewasa.
o Apakah semua diteliti atau hanya sampel.
o Jika berupa sampel bagaimana cara
pengambilannya , seberapa besar sampel yang
Variabel-variabel yang akan disurvei :
o Ciri-ciri apa yang akan diukur
o Bagaimana variabel tersebut akan didefinisikan
o Skala apa yang akan digunakan
o Variabel yang akan diteliti dipilih berdasarkan
relevansi masing-masing terhadap survei.
o Variabel yang digunakan harus didefinisikan secara
operasional dan dijelaskan cara memperolehnya.
o Metode pengumpulan data , apakah secara
observasi langsung , wawancara atau angket atau
dari data sekunder , seperti dokumen , catatan
klinik , dll.
o Metode pencatatan dan pengolahan , bagaimana
data dicatat , teknik pengolahannya apa dan
bagaimana rencana analisisnya.
Langkah ketiga
Merencanakan jadwal kegiatan secara jelas dan
rinci untuk mempermudah disusun dalam matriks.
Uraikan jenis kegiatan yang akan dilakukan dan
berapa banyak waktu yang dibutuhkan.
Langkah keempat
Rencanakan organisasi kegiatan dan alokasi
biaya.
Untuk mempermudah pelaksanaan dan
pertanggungjawaban perlu dilakukan organisasi
kegiatan dan petugas pelaksana.
Langkah kelima
Merencanakan pola dan sistematika pelaporan.
Teknik pengambilan sampel , dibagi sbb :
a. Teknik acak ( random sampling )
Setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk menjadi anggota sampel.
Syaratnya : - ukuran populasi harus terhingga
- anggota populasi harus homogen
3) Sampel berjatah
Pengambilan sampel hanya berdasarkan
pertimbangan peneliti saja.
Besarnya sampel telah ditentukan.
Akan lebih baik kalau peneliti telah benar-benar
mengenal daerah dan situasi tempat yang akan
disurvei.
3. Pengumpulan Data
Dilakukan dengan teknik :
a. Pengamatan
Yang dilakukan adalah mengamati gejala-gejala
nyata dalam kategori-kategori / skala yang ada
secara berulang kali dan mencatatnya.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
keterangan secara lisan melalui percakapan
secara langsung ( berhadapan muka ) atau tidak
langsung ( melalui telpon ) dengan responden.
c. Angket
Teknik pengambilan data melalui formulir yang
berisi pernyataan dan diajukan secara tertulis
pada sekumpulan orang untuk mendapatkan
keterangan.
d. Pengukuran
Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan
mengukur orang atau objek mengenai hal yang
dipelajari dengan mempergunakan berbagai macam
alat ukur dan hasil pengukuran kemudian dicatat.
Alat ukur nya harus memenuhi syarat reliabilitas
dan validitas.
d. Tabulating
Pemindahan data dari kartu kode ke dalam tabel.
Persiapkan dulu rencana tabulasinya , Bagaimana
bentuk tabel dan grafik yang akan disajikan serta
berbagai macam statistik yang akan dilakukan.
5. Interpretasi Data
Pada tahap ini tugas utama menggunakan informasi
yang ada untuk menjawab pertanyaan.
Hasil analisis data yang ada kesimpulannya dapat
menggambarkan situasi tertentu , perbedaan antar
situasi , hubungan antar variabel dan
pengembangan keadaan.
6. Penulisan Laporan
Kriteria laporan :
a. Judul harus dapat menerangkan dengan jelas apa
yang dimaksud dalam laporan , jika perlu sub
judul dapat ditambah untuk penjelasan tambahan.
b. Ringkasan harus bersifat informatif dan dapat
memberikan gambaran dari keseluruhan laporan.
c. Harus mudah dimengerti isinya. Jadi harus
menguasai tata bahasa , kesimpulan harus logis ,
tabel dan grafik mudah dimengerti.
d. Hindari kata yang tidak perlu
4 25 29 5 2 4 11 11/4 = 2,25
7 30 34 7 4 5 16 16/7 = 2,45
5 35 - 44 8 4 6 18 18/5 = 3,60
2. Membuat rencana program
Untuk menentukan jumlah tenaga , alat dan
bahan , serta waktu yang diperlukan untuk
pelaksanaan program.
Misal : dari sejumlah 400 anak yang disurvei ,
didapatkan angka rata-rata DMF per anak
2,5 dengan d = 2 . M = 0,25 dan F = 0,25
Berarti :
Jumlah tambalan yang harus dilakukan
= 400 x 2 = 800 tambalan
atau
OHI-S = DI + CI
Bila ada kasus salah satu dari gigi-gigi tersebut tidak ada
( telah dicabut / tinggal sisa akar ) , penilaian dilakukan
pada gigi pengganti yang sudah ditetapkan untuk
mewakilinya yaitu :
a. Bila gigi M1 rahang atas atau rahang bawah tidak ada
, penilaian dilakukan pada gigi M2 rahang atas /
bawah.
b. Kr. b. Kn b. Kn
M1 I1 M1
2 0 3
1 2 _
M1 I1 M1
l. Kr l. Kn l. Kn
2 + 0 + 3 + 1 + 2 8
Debris Indeks ( DI ) = ----------------------------- = --- = 1, 6
5 5
Jumlah Debris Indeks Total
Debris Indeks Rata-rata = --------------------------------------
Jumlah anak yang diperiksa
Contoh :
Pasien A : DI = 4
Pasien B : DI = 3
Pasien C : DI = 2
Pasien D : DI = 1
Pasien E : absen
4+3+2+1 10
Maka DI rata-rata = ----------------- = --- = 2,50
4 4
Penilaian Debris Indeks adalah sbb :
1) Baik ( good ) , apabila nilai berada di antara 0 - 0,6
2) Sedang ( fair ) , apabila nilai berada di antara 0,7 1,8
3) Buruk ( poor ) , apabila nilai berada di antara 1,9 3,0
KRITERIA PENILAIAN KALKULUS
1 0 1
_ 0 2
M1 I1 M1
l.Kr l. kr l. Kn
1 + 0 + 1 + 0 + 2 4
CI = --------------------------- = --- = 0,80
5 5
Jumlah Kalkulus Indeks Total
Kalkulus Indeks Rata-rata = ---------------------------------------
Jumlah anak yang diperiksa
Contoh :
Pasien A : CI = 1
Pasien B : CI = 0
Pasien C : CI = 2
Pasien D : CI = 1,5
Pasien E : absen
Maka :
1 + 0 + 2 + 1,5 4,5
C I rata-rata = ------------------------ = --- = 1,1
4 4
OHI S atau Oral Hygiene Index Simplified ini
merupakan hasil penjumlahan Debris Indeks dan
Kalkulus Indeks
Contoh : Pasien A : - DI = 2
- KI = 1
Maka OHI S pasien A = 2 + 1 = 3
2. Sextan
Untuk memperoleh penilaian CPITN dipergunakan
Sextan yang meliputi 6 regio , yaitu :
Sextan 1 : gigi 4, 5, 6, 7, kanan rahang atas
Sextan 2 : gigi 1, 2, 3 kanan rahang atas dan
gigi 1, 2, 3 kiri rahang atas
Sextan 3 : gigi 4, 5, 6, 7 kiri rahang atas
Sextan 4 : gigi 4, 5, 6, 7 kanan rahang bawah
Sextan 5 : gigi 1, 2, 3 kanan rahang bawah dan
kiri rahang bawah.
Sextan 6 : gigi 4, 5, 6, 7 kiri rahang bawah.
1 2 3
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
__________________________________
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
4 5 6
Suatu sextan dapat diperiksa bila terdapat paling
sedikit 2 gigi dan tidak merupakan indikasi untuk
pencabutan.
Jika di sextan hanya ada 1 gigi saja , gigi tersebut
dimasukan ke sextan di sebelahnya.
Sextan dengan1 gigi tidak diberi skor/ nilai
Penilaian untuk 1 sextan adalah keadaan yang
terparah / skor yang paling tinggi.
3. Gigi Index
Untuk mendapatkan penilaian keadaan jaringan
periodontal , tidak semua gigi yang diperiksa. Melainkan
hanya beberapa gigi saja yang disebut gigi indeks.
Gigi yang harus diperiksa :
Untuk orang dewasa usia 20 tahun keatas :
7 6 1 6 7
7 6 1 6 7
Untuk anak muda usia 19 tahun kebawah :
6 1 6
6 1 6
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1) Jika salah satu gigi Molar dari gigi indeks tidak ada
, tidak perlu dilakukan penggantian gigi tersebut.
2) Jika dalam sextan tidak terdapat gigi indeks ,
semua gigi yang ada dalam sextan tersebut
diperiksa dan dinilai.
3) Untuk anak muda usia 19 tahun kebawah , tidak
perlu dilakukan pemeriksaan gigi Molar kedua. Hal
ini dilakukan untuk menghindari adanya False
Pocket.
4) Untuk anak usia muda 15 tahun kebawah dicatat
hanya dilakukan bila ada perdarahan dan karang
gigi saja dan tidak ada pocket .
5) Bila tidak ada gigi indeks/pengganti diberi tanda X
Gigi Indeks diraba dengan sonde untuk mengetahui :
1) Perdarahan
2) Karang gigi
3) Kedalaman pocket antara 45 mm dan 6 mm atau lebih
4) Penilaian/skor untuk Tingkat Kondisi Jaringan
Periodontal
5) Menentukan Relasi skor Tertinggi dengan Kategori
Kebutuhan Perawatan ( KKP ) Tenaga dan Tipe
Pelayanan
Tekanan yang diberikan pada daerah proximal saku gigi
besarnya tidak melebihi 25 gram.
Cara untuk mengetahuinya yaitu , bila ujung sonde yang
bentuk bola ditekankan di daerah kulit dibawah kuku ibu jari
tangan, tidak menimbulkan rasa sakit atau rasatidak enak
atau rasa tidak menyenangkan.
Perabaan dengan ujung sonde / probing mengikuti
konfigurasi anatomi akar gigi dari distal ke arah median baik
pada permukaan lingual maupun bukal.
Penilaian / skor untuk Tingkat Kondisi Jaringan Periodontal
Nilai / Kondisi Jaringan Keterangan
Skor Periodontal
0 Sehat Periodontal sehat , tidak ada perdarahan
, karang gigi dan pocket
0 Sehat - 0 -
4 1 0 2 5 1 0 1
X X 2 2 0 1
Tabel : INDUK CPITN
0 1 2 3 4 X
1 5 1 0 0 0 0
2 2 1 1 0 0 2
3 0 0 0 1 4 1
4 1 1 2 0 0 2
5 2 3 1 0 0 0
Jumlah 10 6 4 1 4 5
Jumlah Pocket Pocket
Umur Orang Sehat Berdarah Karang Dangkal Dalam
bergigi saja gigi 6 - 5 mm 6 mm
0 1 2 3 4
35 44 5 0/5 x 100
tahun = 0
Rata-rata sextan dengan kode 0 , 1+2+3+4 , 2+3+4 , 3+4 , 4
dan X setiap orang
1. _2_____0____2 4. 3_____1_____3
x 1 2 3 1 2
2. _1____0____2 5. x_____0______2
3 1 3 3 2 x
3. _3____0____2 6. 3_____0______3
x 0 3 3 1 3