Anda di halaman 1dari 36

Drg. Dewi Puspitasari, M.

Si
→ suatu alat yang di tanam
secara bedah ke dalam
jaringan lunak atau tulang
rahang sehingga dapat
berfungsi sebagai akar
pengganti untuk menahan
gigi tiruan maupun jembatan.
 → benda asing yang dimasukkan kedalam
tulang alveolar untuk mengembalikan
keadaan tulang dan fungsi sistem oklusi.
Tujuannya untuk pengganti gigi dan
penambahan tulang.
KOMPONEN IMPLAN
A. Fixture
B. Transmucosal abutment
C. Prostetik
1. Dental implant body atau fixture
Bagian ini yang tertanam dalam tulang,
sehingga berfungsi sebagai gigi alami.
2. Healing Cup
Komponen berbentuk kubah yang ditempatkan
pada permukaan implan dan sebelum
penempatan abutment. Komponen ini mempunyai
panjang yang bervariasi antara 2-10 mm.
3. Abutment
Bagian komponen implan yang disekrupkan
secara langsung ke dalam badan implan.

4. Mahkota atau protesa gigi


Yang di letakkan pada permukaan abutment
dengan sementasi atau dengan sekrup sebagai
pengganti mahkota gigi terbuat dari porcelein.
Osseointegrasi - Biointegrasi

Figure 1. Histological section of an implant


with bone growing in intimate contact with
the surface. The dense bone which contains a
small medullary space fills the area between
two thread profiles which are 0.6 mm apart.
Osseointegrasi

= Material implan menempel rapat ke tulang


 Celah antara tulang dengan implan kurang
dari 10 nm dan tidak ada jaringan ikat
 Permukaan tulang-implan: mampu menahan
beban protesa gigi
→ Persyaratan utama untuk sukses
Material implan dapat mengalami korosi atau
aus → debris → respon biologi lokal dan
sistemik
Metal lebih mudah mengalami degradasi
elektrokimia daripada keramik
Alloy titanium dapat diterima karena
mempunyai lapisan oksida pasif → tahan
korosi
Secara umum ada 2 material dasar implan
→ keramik dan metal
Material metal implan umumnya berbahan dasar
titanium →cpTi atauTi-6Al-4V
Proses pembuatan implan baik metal/keramik
dapat mengubah komposisi permukaan,
ketebalan, struktur dan sifat → penting untuk
menjaga relasi sinergi
Untuk menganalisa sistem implan/jaringan → 3
aspek penting:
 Kandungan individual dari material implan
dan jaringan
 Efek implan dan pelepasan produk pada
jaringan lokal dan sistemik
 Zona permukaan antara implan dan jaringan
 Menurut Biomaterial
yang digunakan:
1. Implan dari Titanium dan
Alloynya
2. Implan Keramik

 Menurut Jenisnya:
1. One piece
2. Two piece
Subperiosteal

1. Implan Subperiosteal
2. Implan Transosteal
3. Implan Endosseous
Endosseous Transosteal
Skema Klasifikasi desain implan
Desain Kontak tulang Komposisi Lokasi
Implan
Subperios- Tepat pada permukaan tulang Co-Cr-Mo Maksila /
teal di bawah jaringan gingival. (Vitallium) Mandibula
Tidak masuk ke tulang
Transosteal Masuk melalui tulang sampai Titanium / Mandibula
ke cortical wall dua kali Ti-alloy
Endosteal Diantara tulang, masuk ke Titanium / Maksila /
cortical wall satu kali Ti-alloy Mandibula

Subperiosteal Transosteal

Endosseous
1. One piece : implant terdiri dari 1 bagian utuh.
One piece dipergunakan untuk menambah
perlekatan pada gigi palsu lepasan(tidak
untuk menggantikan satu gigi per implan).
2. Two piece : ada 2 bagian yang merupakan
satu kesatuan.
Two piece di gunakan untuk menggantikan
satu gigi per implan dan juga dapat berfungsi
layaknya yg one piece.
INDIKASI
 Pada pasiean dengan ketebalan tulang rahang yang
cukup
 Pasien dengan kebersihan rongga mulut yang baik
 Pasien yang menolak gigi aslinya diasah untuk
pembuatan gigi tiruan
KONTRAINDIKASI
 keadaan patologi pada jaringan lunak dan keras
 memiliki penyakit sistemik
 hipersensitive terhadap salah satu komponen implan
 kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol
KEUNTUNGAN
 Restorasi dapat menyerupai gigi asli
 Mendukung dan meningkatkan estetik
 Mengembangkan rasa percaya diri
 Tulang terawat dan stabil
 Memperbaiki psikologis pasien

KERUGIAN
 Ada resiko terlepasnya implan
 Waktu perawatan yang cukup lama
 Membutuhkan pembedahan multipel
 Harga nya kurang terjangkau (mahal)
 Biokompatibel
 Cukup kuat menahan beban kunyah
 Resistensinya tinggi terhadap termal dan
korosi
 Elastisitasnya sama/hampir sama dengan
jaringan sekitar
 Dapat dibuat dalam berbagai bentuk
Pada pemeriksaan klinis, mobilitas implan
kurang dari 1 mm
Tidak terdapat radiolusensi
Bone loss harus kurang dari satu per tiga tinggi
implan.
Tidak terdapat infeksi dan kerusakan struktur.
Bila terdapat inflamasi harus dilakukan
perawatan
Tingkat kesuksesan implan 75% atau lebih
setelah 5 tahun fungsi.
1. Logam
2. Keramik
3. Polimer dan Komposit
4. Karbon
a. Stainless Steel
Stainless steel yang digunakan adalah stainless steel
austenitic dengan komposisi karbon-besi 0,5%, chromium
18%, dan 8% nikel.
b. Logam paduan yang berbasis cobalt-chromium-
molybdenum
Komposisi logam ini terdiri dari 63% kobalt, 30% chromium,
5% molybdenum, sedikit karbon, magnesium, dan nikel.
Kekurangan : paling kurang lentur dari semua sistem logam
campur.
Kelebihan : mempunyai ketahanan terhadap korosi yang
baik dan modulus young yang tinggi.
c. Titanium dan Logam Campur Titanium-Alumunium-
Vanadium
Terbagi dalam dua bentuk yaitu titanium murni dan logam
campur titanium dengan campuran 6% aluminium, 4%
vanadium.
Titanium → logam yang sangat reaktif-beroksidasi (pasif)
bila berkontak dengan udara atau cairan jaringan normal.
a. Bioaktif: hidroksiapatit, bioglass.
Hidroksiapatit → bahan yang memiliki kompatibilitas yang tinggi
dan mempunyai sifat bioaktif.
Hidroksiapatit → untuk peninggian alveolar ridge atau mengisi cacat
tulang.
Bahan bioaktif lain adalah bioglass yitu keramik padat terbuat dari
CaO, Na2O, P2O5 dan SiO2.
b. Non reaktif: aluminium oksida, polykristal dan single Kristal.
aluminium oksida, dalam bentuk polikristalin atau single Kristal
(sapphire).
Bahan ini tidak bersifat bioaktif seperti kalsium phosphate keramik,
tetapi memiliki kekakuan dan kekerasan yang tinggi.
 Pemakaian polimer dan komposit pada saat ini
terus meluas.
 Polimer dibuat dalam bentuk padat dan porus
digunakan untuk peninggian gigitan dan
penggantian tulang.
 Macam-macam jenis polimer:
a. Polymeric material
b. Porous material meakrilat (PMMA)
c. PMMA yang dikombinasi dengan vitreous
carbon
d. PMMA yang dikombinasikan dengan silica.
 Gabungan-gabungan karbon digunakan untuk
mengganti akar gigi pada tahun 1970-an.
 Berguna sebagai pelapis implan logam dan
keramik.
 Macam-macam bentuk karbon:
a. Vitreous cabon
b. Pyrolitic carbon atau low temperature iso
tropic (LTI)
c. Vapor deposit carbon atau ultra low
temperature isotropic (ULTI)
 Logam dan logam alloy  Karbon
▪ Titanium ▪ Vitrous carbon
▪ Tantalum ▪ Pyrolic carbon
▪ Alloy Ti-Al-Vn  Polimer dan Komposit
▪ Alloy Co-Fe-Ni ▪ PMMA
▪ Titanium dan alloy lain yg ▪ Silikon rubber
sering digunakan ▪ Polyethylene
 Ceramic ▪ Polylactide
▪ Porous ceramic
▪ Non porous ceramic
▪ Aluminum oxide
(alumunium dan safir)
keramik

(Singh, 2015)(Choi 2010)


Step 1 : Meletakkan Implan
Ahli bedah mengangkat jaringan gusi dan
meletakkan fixture ke dalam tulang
rahang.

Step 2 : Periode Osteointegrasi


Selama 3 bulan,tulang akan menempel
dengan sendirinya
Step 3 : Memasang Abutment
Apabila proses osteointegrasi telah selesai,
ahli bedah akan memasang abutment,
abutment ini akan menutupi gingiva dan
menyangga gigi palsu.
Step 4 : Pemasangan Gigi Palsu
Gigi palsu tertanam dalam tulang dan gingiva
akan terlihat dan berfungsi seperti gigi asli.
Faktor yang mempengaruhi
 Geometri : desain implan harus sesuai persyaratan
integrasi material, fisika, kimia, mekanik, biologi.
 Force : jumlah beban yang diterima pada saat
pengunyahan
 Diameter implan : semakin besar diameter→ total area
permukaan ↑, distribusi area pada oklusal force↑, stress
pada tulang ↓
 Panjang implan : semakin panjang implan total area
permukaan implan ↑ & stres pada tulang ↓

Anda mungkin juga menyukai