Anda di halaman 1dari 9

DESAIN SPLINTING

Nama Pasien : Dinar Wijayanti Umur : 45 tahun


Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Plered, Purwakarta No. RM : 2014-01323
Agama : Islam
Menikah / Belum : Menikah Mahasiswa : Silmina Susra
Tgl. Pemeriksaan : 30 Agustus 2014 NPM : 160112140071

1.Mobility : Gr I gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43


2. Perawatan yang dilakukan : Temporary splinting
3. Alat dan bahan : - wire stainless steel 0,25 - lidah ular
- needle holder - wire cutter
4. Desain :

Pembimbing Diskusi

Dr. Ira Komara, drg., Sp.Perio (K)


SPLINT

Splint adalah alat yang digunakan untuk menstabilisasi dan mengimobilisasi jaringan
yang sakit, mendukung jaringan periodonsium yang lemah serta bertujuan untuk memberikan
sandaran terhadap jaringan pendukung gigi selama proses penyembuhan setelah cedera atau
proses pembedahan. Beberapa penyebab gigi goyang yaitu hilangnya jaringan pendukung
secara kuantitatif karena periodontitis, perubahan secara kualitatif struktur pendukung karena
trauma oklusi, trauma terhadap jaringan periodontal karena perawatan periodontal, penyakit
sistemik, dan faktor iatrogenik.
Tujuan Splinting :
1. Mengistirahatkan jaringan yang sakit
2. Memperbaiki fungsi pengunyahan
3. Membagi rata daya kunyah
4. Mencegah tipping, migrasi, pergerakan gigi
5. Menstabilkan kontak proksimal dan mencegah impaksi makanan
6. Memfungsikan gigi goyang

Indikasi dilakukannya splinting :


1. Temporer permanen (hari-minggu)
 Gigi sangat goyang
 Sebelum dan selama terapi periodontal
2. Semi permanen
 Gigi goyang mengganggu fungsi pengunyahan
 Selama periode observasi sebelum menentukan prognosa jangka panjang
 Retensi ortodontik
3. Permanen
 Rehabilitasi oral yang kompleks
 Gigi sandaran goyang, harus mendukung seluruh protesa
 Parafungsi

Splinting terhadapa gigi yang mobiliti tidak dianjurkan apabila stabilitas oklusal dan
kondisi periodontal yang baik tidak mungkin diperoleh.

Kriteria splinting yang baik :


1. Gigi sandaran kokoh
2. Tidak mengiritasi gingiva
3. Tidak mengganggu oklusi
4. Tidak mengganggu estetik
5. Tidak mengganggu fonetik
6. Mudah dibersihkan, OH mudah
Jenis splinting yang dapat digunakan dalam perawatan periodontal
a. Splin temporer
Splin temporer adalah jenis splin yang dapat digunakan untuk membantu penyembuhan
setelah cedera atau setelah perawatan bedah. Splin ini digunakan untuk memelihara
respon jaringan terhadap perawatan, menstabilkan gigi selama scaling, dan root planing,
oklusal adjustment, dan bedah periodontal. Umumnya tidak menyebabkan kerusakan
jaringan. Splin ini harus dapat dipakai dengan mudah pada gigi goyang dan juga dengan
mudah dilepaskan setelah penyembuhan diperoleh. Splin temporer tidak boleh
ditempatkan pada gigi lebih dari 6 bulan. Jika pada waktu yang ditentukan stabilisasi gigi
belum adekuat maka dibutuhkan bentuk splin permanen.
Macam-macam splin temporer :
2. Jenis ekstrakoronal
 Wire ligation
 Orthodontic band
 Removable acrylic appliances
 Removable cast appliances

3. Tipe intrakoronal
 Kawat dan arilik
 Kawat dan amalgam
 Kawat, amalgam dan akrilik
 Cast chrome –cobalt alloy bars dengan amalgam atau akrilik atau keduanya
b. Splin provisional
Jenis splin ini memiliki kegunaan yang hampir sama dengan splin temporer. Splin ini
sering digunakan untuk tujuan diagnostik atau dalam kasus-kasus dengan hasil perawatan
yang tidak dapat diperkirakan. Splin provisional dapat digunakan selama beberapa waktu
tertentu, dari beberapa bulan sampaoi beberapa tahun. Jenis splin provisional ini meliputi
splin dengan keseluruhannya akrilik, dan adapted metal band dan akrilik.

Beberapa bentuk splin temporer/ provisional


1. Splin dengan bahan tambal komposit
Splin jenis ini merupakan bentuk splin temporer yang paling sederhana dan paling
berguna dalam keadaan darurat. Bahan komposit dietsa ke permukaan gigi yang
mengalami mobiliti dan dihubungkan.
2.Splin kawat dan akrilik
Splin kawat dan akrilik adalah bentuk splin yang juga mudah dipakai. Sering
digunakan untuk stabilisasi gigi insisivus. Splin jenis ini lebih kuat dan lebih dapat
diandalkan dibandingkan dengan splin komposit.
3. Band ortodontik
Splin temporer cekat lainnya adalah band ortodontik. Digunakan pada segmen
posterior. Band stainless steel 0,005 inch dipasangkan k gigi. Tepi dari band harus
dibentuk dan dipolish sehingga mampu mengurangi retensi plak dan menjaga jaringa
lunak terhadap iritasi.
4. Splin lepasan
Biteguard akrilik yang digunakan pada perawatan bruksism dapat digunakan sebagai
splin. Splin ini harus menutupi permukaan oklusal gigi dan meluas 12 mm k permkaan
oklusal gigi.

c. Splin permanen
Jenis splint yang digunakan dalam jangka waktu yang lama. Alat ini diindikasikan
apabila perwatan dengan menggunakan splin temporer atau splin provisional mengalami
kegagalan atau tidak menunjukkan keberhasilan perawatan. Bentuk splin permanen ini
bisa berupa splin cekat atau lepasan.

1.Crown and bridge


Merupakan bentuk splin permanen yang paling dapat diandalkan mengimobilisasi
gigi. Bentuk splin ini adalah bentuk yang sangat dianjurkan namun harus disertasi
perhatian terhadap oral hygiene. Dalam pembuatannya crown ini membutuhkan
preparasi terhadap gigi, keahlian dari dokter gigi dan waktu yang lebih lama.

2. Splin lingual
Splin lingual adalah bentuk splin permanen lepasan yang tidak mengakibatkan
kehilangan jaringan gigi, lebih mudah dibuat dibandingkan dengan splin cekat dan
dapat diubah ataupun dilepas, jika diperlukan.
Splint Kawat
Paling umum digunakan untuk jenis stabilisasi. Splinting menggunakan kawat ini
mudah dibuat dan lebih kokoh. Paling banyak penggunaannya untuk menstabilisasi gigi
insisivus mandibula. Splint terbuat dari kawat stainless steel (single/double) berukuran 0.01
inch yang dilingkarkan pada permukaan lingual atau labial gigi yang akan di splint.

Keuntungan :
 Non invasif dan reversibel
 Mudah diinsersikan, disesuaikan , diangkat dan diganti
 Sederhana dan mudah
Kerugian :
 Tidak rigid
 Tidak dapat digunakan untuk gigi posterior atau anterior yang edge to edge
 Kawat mudah putus
 Retensi plak
 Plak kontrol sulit bagi pasien atau operator

Teknik Essig
Alat dan bahan :
 Kawat stainless steel  Lidah ular
 Pemotong kawat  Wire holder
Cara :
3. Siapkan ligature wire ukuran 0,01 inci sebagai kawat utama yang akan mengelilini
semua gigi yang akan dilakukan splinting, dimasukkan dari distal gigi penyangga
4. Adaptasikan kawat dari insisal hingga berada pada bagian singulum gigi, lalu pilin
pertemuan kedua kawat tersebut searah jarum jam
5. Ambil kembali kawat baru dengan ukuran panjang kurang lebih 1,5 inci dan masukkan
salah satu ujung dari permukaan labial ke lingual lalu kembalikan ke permukaan labial
lagi melalui kawat tersebut dibawah titik kontak. tarik kawat dengan menggunakan
pinset. Kencangkan dengan memilin kembali kawat tersebut searah jarum jam.
6. Tinggalkan 3-4 mm akhiran kawat tersebut yang sudah dipilin, potong kawat yang
berlebih.
7. Setelah dipotong kelebihannya lalu sisa kawat yang terpilin tersebut dilipat ke bagian
interproksimal dengan lidah ular (dapat juga menggunakan amalgam plugger).
Lakukan kembali gigi lainnya yang dilakukan splinting.
8. Ujung kawat di bagian gigi penyangga gigi paling distal yang belum dikencangkan
searah jarum jam dengan wire holder kemudian potong kawat dengan pemotong
kawat kemudiaan lipat ke bagian interproksimal

(Ward, H L; Simring, M)

Teknik Figure of Eight


Alat dan bahan :
 Kawat stainless steel
 Pemotong kawat
 Lidah ular
 Wireholder

1. Masukkan kawat dari labial ujung distal gigi penyangga melewati permukaan lingual
gigi, lalu masukkan kembali kawat tersebut menuju mesial gigi hingga keluar ke
bagian labial gigi,
2. Setelah itu lewati labial gigi sebelahnya hingga masukkan kembali kawat tersebut ke
bagian distal gigi sebelahnya,
3. Lakukan gerakan tersebut hingga akhir dari ujung gigi penyangga di sisi lain.
4. Lalu lakukan gerakan seperti sebelumnya dengan arah sebaliknya menuju gigi
penyangga yang pertama, sehingga kawat tersebut mengelilingi gigi menyerupai
bentuk angka 8.
5. Akhiri figure eight tersebut pada distal gigi penyangga pertama dengan memilin gigi
tersebut pada ujung distal, lalu lipat kedalam sisi interproksimal gigi tersebut.

(Ward, H L; Simring, M
PERIODONSIA

DISKUSI KASUS SPLINTING

Silmina Susra

NPM. 1601 1214 0071

Pembimbing:
Dr. Ira Komara, drg., Sp.Perio (K)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

BANDUNG

2016

Anda mungkin juga menyukai