LAPORAN AKHIR
SPLINTING
Oleh:
Jennifer Tania
220160100111016
Dosen Pembimbing:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
RESUME TINDAKAN DAN DISKUSI AKHIR SPLINTING
A. DEFINISI
Splint merupakan alat stabilisasi dan immobilisasi gigi goyah karena suatu lesi, trauma, atau
penyakit periodontal. Prinsip dari pembuatan splint yaitu dengan mengikat beberapa gigi menjadi
satu kesatuan sehingga tekanan dapat didistribusikan ke semua gigi yang diikat. Perawatan
menggunakan alat splint disebut splinting.
B. TUJUAN SPLINTING
• Mengembalikan oklusi fungsional sehingga meningkatkan efisiensi pada fungsi
pengunyahan
• Membagi rata daya kunyah
• Mencegah tipping, migrasi, pergerakan gigi
• Menstabilkan kontak proksimal dan mencegah impaksi makanan
• Memfungsikan gigi goyang
• Memberikan suatu rest (sandaran)
• Mencegah supraerupsi pada gigi yang tidak memiliki gigi antagonis
• Membantu penyebuhan jaringan periodontal setelah terapi bedah
C. DERAJAT MOBILITAS
Derajat mobilitas gigi dikelompokkan sebagai berikut:
1. Menurut H.R. Muhleman (1975)
E. INDIKASI SPLINTING
• Gigi goyang sehingga pasien tidak dapat mengunyah dengan nyaman, kegoyangan berupa
goyang moderate hingga advance yang tidak memiliki perubahan setelah dilakukan occlusal
adjustment dan perawatan periodontal lain
• Imobilisasi selama proses penyembuhan pasca perawatan periodontal
• Gigi dengan root resection
• Gigi sandaran yang goyang
• Pasca perawatan orthodonti
• Stabilisasi gigi setelah trauma, subluksasi, avulsi, dan lain-lain
•
F. KONTRAINDIKASI SPLINTING
- Gigi dengan kerusakan jaringan periodontal yang parah dengan prognosis hopeless disertai
adanya inflamasi pada jaringan periodontal atau trauma oklusal primer
- Jumlah gigi yang sehat diak cukup untuk menstabilkan gigi yang goyang
- Perawatan occlusal adjustment belum dilakukan pada gigi yang mengalami trauma oklusi
- OH Pasien buruk
-
G. JENIS SPLINT
H. PROSEDUR SPLINTING
1. Persiapan alat dan bahan untuk splinting:
Alat: Bahan:
- Set diagnostic (Kaca mulut, pinset, - Sarung tangan dan masker
sonde halfmoon, sonde lurus, - Kawat splinting 0.25 mm
ekskavator) - Etsa
- Plastis Filling instrument - Bonding
- Dappen glass - Komposit
- Tools Tray - Bur Poles
- Petridisk - Articulating paper
- Tang potong - Syringe Irigasi
- Burnisher - Cotton pellet
- Needle holder - Cotton roll
7. Mengukur kawat sepanjang dua kali panjang kerja dan lebihkan 1-2 mm dari panjang permkaan
gigi yang akan di splinting lalu potong kawat dengan tang potong.
8. Menekuk kawat menjadi dua bagian lalu dipilin dengan sonde halfmoon dan needle holder. Pilinan
kawat jangan dibuat terlalu halus/rapat dan terlalu longgar agar tidak mudah patah. Pada pilinan
kawat harus terdapat celah yang adekuat sebagai tempat retentifnya kawat dengan komposit.
Penempatan kawat dan komposit pada sisi lingual gigi (gigi geligi anterior) atau oklusal gigi (gigi
posterior)
16. Ulangi Prosedur hingga seluruh permukaan kawat tertutup komposit dan di polimerisasi
menggunakan lightcure
17. Kelebihan kawat dikurangkan mengggunakan bur highspeed
18. Cek oklusi dengan articulating paper, kurangi apabila ada spot tebal menggunakan fine finishing
bur
19. Polishing dengan bur poles komposit
I. KESIMPULAN
Splinting merupakan tindakan untuk stabilisasi dan immobilisasi gigi goyah karena suatu
lesi, trauma, atau penyakit periodontal dengan menggunakan alat yaitu splint. Splinting dilakukan
untuk gigi-geligi yang goyang dengan kegoyangan derajat 1 dan 2. Dalam pelaksanaannya, perlu
dipertimbangkan luas permukaan gigi penyangga yang adekuat untuk menyangga gigi geligi yang
goyang.
Mengetahui,
Instruktur Tindakan Splinting