Anda di halaman 1dari 4

RESUME DISKUSI AWAL

SPLINTING

Pembimbing:
drg. Edmond Pradipta Andrianus, Sp.Perio

Rabu, 16 Mei 2023

Ardyansyah Tirtaamijaya
190160100111091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
LEMBAR DISKUSI AWAL DEPARTEMEN PERIODONSIA

Nama Pasien : Phantom Nama Operator Ardyansyah T

No RM :-
Nama Asisten :
Jenis Kelamin/Usia :-

RESUME DISKUSI AWAL

Jenis Tindakan : Splinting

Regio/Elemen Gigi -

Hasil Diskusi Awal :

Definisi :

Splint merupakan suatu piranti yang dibuat untuk menstabilkan gigi yang mengalami
kegoyangan akibat suatu trauma atau penyakit. Piranti dapat bersifat rigid maupun fleksibel
yang didesain untuk stabilisasi gigi goyang. Splint merupakan penggabungan beberapa gigi
menjadi satu kesatuan sehingga dapat mengurangi kegoyangan gigi. Splinting berperan
sebagai perawatan pendukung yang dilakukan bersama perawatan periodontal lainnya.

Tujuan :

1. Untuk membagi beban tekan oklusal


2. Sebagai penahan bagi gigi goyang dalam menerima beban kunyah
3. Mengembalikan fungsi kunyah
4. Mencegah gigi mengalami supraerupsi

Inidikasi :

1. Kegoyangan gigi moderate hingga advance


2. Gigi pada secondary trauma from occlusion
3. Gigi pasca perawatan orthodontic
4. Gigi setelah trauma akut (avulsi, subluksasi)
5. Membantu prosedur bedah
6. Mencegah drifting dan tipping
7. Mencegah ekstruksi gigi

Kontraindikasi :

• Jika stabilisasi dan keberhasilan perawatan periodontal tidak bisa diprediksi


(prognosis hopeless)
 Derajat kegoyangan gigi sedang - parah dengan adanya inflamasi pada jaringan
periodontal
 Pasien dengan OH buruk

Alat dan Bahan :


1. Kaca mulut 14. Handscoon
2. Pinset dental 15. Etsa
3. Sonde halfmoon 16. Bonding
4. Excavator 17. Komposit
5. Periodontal probe 18. Bur poles
6. Tray 19. Articulating paper
7. Petridish 20. Syringe irigasi
8. Tang potong 21. Larutan irigasi (normal saline)
9. Plastis filling instrument 22. Cotton pellet
10. Needle holder 23. Cotton roll
11. Kawat splinting ( 0,25mm) 24. Dental floss
12. Dappen glass 25. Tip aplicator
13. Masker 26. Light cure

Tahapan kerja :

1. Persiapkan alat dan bahan untuk tindakan splinting


2. Persiapan operator dengan memakai APD
3. Pengaturan posisi kerja operator di samping kanan depan pasien (arah jam 8) dan
posisi pasien
4. Tentukan elemen yang akan dilakukan splinting.
5. Bersihkan daerah kerja yang akan dilakukan splinting dari dental deposit
6. Ukur panjang kerja menggunakan dental floss atau periodontal probe
7. Ukur kawat sepanjang 2x dari panjang kerja, kemudian potong
8. Tekuk kawat menjadi 2, Pilin kawat menggunakan sonde halfmoon dan needle holder.
9. Pilinan kawat tidak boleh terlalu kuat, namun juga tidak boleh terlalu longgar.
10. Isolasi daerah kerja
11. Aplikasikan etsa pada palatal/lingual gigi yang akan dilakukan splinting, tunggu
selama 15 detik, kemudian bilas dan keringkan.
12. Reisolasi daerah kerja
13. Aplikasikan bonding pada bagian yang telah di etsa, ratakan dengan meniupkan udara
dari threeway syringe, kemudian sinari dengan light cure selama 20 detik.
14. Aplikasikan komposit pada salah satu gigi yang akan di splinting
15. Letakkan salah satu ujung kawat pada area yang telah diaplikasikan komposit.
16. Letakkan ujung kawat yang tajam terlebih dahulu, agar tidak melukai jaringan sekitar.
17. Sinari komposit dengan light cure selama 20 detik
18. Aplikasikan komposit pada permukaan kawat dan sinari kembali dengan light cure.
19. Aplikasikan komposit hingga seluruh permukaan kawat tertutup komposit.
20. Lakukan pengecekan peninggian gigit menggunakan articulating paper.
21. Bila terdapat spot tebal pada komposit, lakukan pengurangan komposit mengunakan
bur fine finishing.
22. Lakukan polishing menggunakan bur poles enhance/pogo
23. Berikan instruksi kepada pasien:
- Sikat gigi 2x sehari
- Menggunakan sikat gigi berbulu halus
- Membersihkan sela-sela gigi menggunakan sikat interdental
- Kurangi konsumsi makanan keras
- Bila kawat terlepas, segera hubungi operator
- Kontrol H+7 dan H+6 bulan
24. Evaluasi keberhasilan:
- Gigi stabil dan tidak goyang pasca perawatan
- Tidak ada rasa sakit
- Pemeriksaan klinis : resesi dan perlekatan gingiva membaik
- Pemeriksaan radiografi : terbentuk lamina dura dan densitas tulang alveolar
meningkat

Mengetahui,
Instruktur Diskusi Awal

drg. Edmond Pradipta Andrianus, Sp.Perio

Anda mungkin juga menyukai