Anda di halaman 1dari 2

PENCABUTAN

GIGI TETAP
No. : 342 / SOP / UKP /
Dokumen DRD / X / 2016
SOP No Revisi : 00
Tanggal : 20 Oktober 2016
terbit
Halaman :½

H. Tarso, SKM
UPTD PUSKESMAS
NIP. 19660917 198703 1
DTP DARANGDAN
004

1. Pengertian Mengeluarkan gigi tetap yang bermasalah dari socketnya dengan


anestesi lokal
2. Tujuan Agar gigi tetap yang dicabut tidak menyebabkan komplikasi pada
penyakit lain
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 061 / SK / UKP / DRD / X / 2016
tentang Standar Layanan Klinis Di UPTD Puskesmas DTP
Darangdan
4. Referensi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Gigi.
5. Prosedur/ Langkah- Alat dan bahan :
Langkah a. Kaca mulut
b. Larutan anestesi
c. Jarum suntik
d. Bein
e. Tang pencabutan
f. Tampon
g. Povidon iodine
h. Kapas

1. Perawat gigi melakukan kajian awal


2. Perawat gigi melakukan pemeriksaan kepada pasien
3. Perawat gigi menyiapkan alat diagnostik
4. Perawat gigi melaporkan ke dokter gigi
5. Dokter gigi melakukan pemeriksaan pada pasien
6. Dokter gigi menggunakan APD (sarung tangan dan masker).
7. Dokter melakukan pemeriksaan ekstra oral dan intra oral.
8. Dokter gigi menentukan diagnosa Periodontitis, Gangren Pulpa
atau Gangren Radiks dan akan melakukan pencabutan gigi
permanen.
9. Dokter gigi memberitahukan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan dan memberi tahu biayanya.
10. Jika pasien menderita hipertensi atau diabetes, dokter gigi
merujuk pasien ke dokter umum terlebih dahulu, jika tidak ada
hipertensi atau diabetes perawatan dapat dilanjutkan.
11. Pasien menandatangani surat persetujuan tindakan.
12. Perawat menyiapkan alat untuk anastesi (spuit 3 cc dan
lidocain/pehacain).
PENCABUTAN
GIGI TETAP
No. : 342 / SOP / UKP /
Dokumen DRD / X / 2016
SOP No Revisi : 00
Tanggal : 20 Oktober 2016
terbit
Halaman : 2/2

H. Tarso, SKM
UPTD PUSKESMAS
NIP. 19660917 198703 1
DTP DARANGDAN
004

13. Dokter gigi mensterilkan area pencabutan dengan kapas yang


telah diberi povidon iodine.
14. Dokter gigi melakukan tindakan anastesi infiltrasi atau blok
sesuai gigi yang akan dicabut.
15. Dokter gigi menjelaskan pada pasien reaksi yang akan terasa
setelah dianastesi.
16. Perawat menyiapkan alat cabut (bein dan tang sesuai gigi yang
akan dicabut).
17. Setelah pasien merasa baal, dokter gigi memisahkan gigi dari
mukosa dengan bein dibagian serviks gigi, kemudian mencabut
gigi dengan tang.
18. Dokter gigi membersihkan soket bekas pencabutan dengan
kassa dan memasukkan tampon yang telah diberi povidon iodine
kemudian menginstruksikan pasien untuk menggigit tampon.
19. Dokter gigi memberikan instruksi pasca pencabutan, yaitu:
a. Menggigit tampon selama 1 jam
b. tidak boleh makan minum yang panas
c. tidak boleh memasukkan jari atau lidah ke bekas pencabutan
d. tidak boleh menyedot-nyedot bekas pencabutan
e. kumur dengan air dingin perlahan-lahan
f. jika terjadi perdarahan, kontrol kembali ke dokter gigi.
20. Dokter gigi memberikan resep antibiotik dan analgetik kepada
pasien.
21. Dokter gigi mencatat tindakan yang diberikan pada status rekam
medis.
22. Pasien umum membayar biaya perawatan dan mengambil obat
di apotik kemudian pulang.
23. Perawat mencatat kembali isi rekam medis di buku register Gigi.
6. Unit Terkait Poli Gigi

Anda mungkin juga menyukai