Anda di halaman 1dari 3

PENCABUTAN GIGI PERMANEN

No. Dokumen : /UKP/VII/PKS/2016

SOP No. Revisi


TglTerbit
:
:
00

Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS dr. LusiDewina
SILUNGKANG NIP. 197612212009022001
A. Pengertian Pencabutan gigi permanen / tetap adalah : tindakan mengeluarkan
gigI dari soketnya dengan menggunakan anestesi lokal.
Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi untuk
B. Tujuan melakukan pencabutan pada gigi permanen yang sudah rusak berat
dan tidak mungkin dipertahankan lagi.

C. Kebijakan
D. Referensi 1. Permenkes No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
2. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014, Pengurus Besar
Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta 2014.

E. Prosedur 1. Dokter gigi menanyakan dan mencatat indentitas pasien


- Nama
- Umur
- Alamat, dll
2. Dokter gigi menanyakan dan mencatat riwayat penyakit pasien
dan riwayat penyakit keluarga pasien
- Golongan darah
- Tekanan darah
- Diabetes
- Hemophilia
- dll
3. Dokter gigi Menanyakan keluhan utama pasien
- Menanyakan lokasi gigi yang akan di cabut
- Apakah pernah sakit
- Kapan sakitnya
4. Dokter gigi memakai alat pelindung diri seperti : handscun dan
masker
5. Dokter gigi melakukan pemeriksaan intra oral pada gigi yang
akan di cabut dengan cara :
- Perkusi untuk
- Periksa jaringan sekitar gigi yang akan dicabut apakah ada
infeksi atau abses
6. Dokter gigi meminta persetujuan pasien atau orang tua pasien
dengan menanda tanganan inform content untuk persetujuan
tindakan pencabutan gigi
7. Perawat gigi mempersiapkan alat steril yang akan dipergunakan
untuk pencabutan gigi
- Kaca mulut
- Pinset
- Sonde
- ekscavator
- Bein
- Tang ekstraksi sesuai dengan gigi yang akan di cabut
- Crayer ( jika dirasa perlu )
8. Perawat gigi mempersiapkan bahan anasthesi yang akan
digunakan
- Spuit
- Lidocain atau PHcain
9. Asepsis daerah yang akan di anasthesi
10. Infiltasi anasthesi dilakukan pada gigi rahang atas dan anterior
rahang bawah dengan cara menyuntikkan anasthetikum di
bawah mukosa untuk melumpuhkan sementara ujung saraf
pada bagian bukal palatal untuk rahang atas dan bukal lingual
untuk anterior rahang bawah.
11. Blok anasthesi atau mandibular anasthesi yaitu memblokir (
melumpuhkan ) n. Alveolaris inferior yang dicapai sebelum
masuk ke kanalis mandibularis dan akibat dari pemberian
anasthetikum dari regio molar tiga sampai daerah incisivus
sentralis menjadi pati rasa.
12. Lepaskan gingival dari gigi dengan menggunakan sonde atau
ekscavator
13. Longgarkan gigi dari alveolus dengan menggunakan bein
14. Apabila sudah luksasi, dilanjutkan dengan menggunakan tang.
Gerakan rotasi pada gigi dengan akar tunggal dan gerakan bukal
lingual / palatal pada gigi dengan akar jamak.
15. Lakukan gerakan ekstaksi setelah gigi goyang

2
16. Setelah gigi keluar dari soket, letakkan tampon di atas soket gigi
serta pasien diminta untuk menggigit tampon
17. Instruksi pasca pencabutan kepada pasien :
- Gigit kapas selama kurang lebih 30 menit
- Jangan di isap – isap bekas pencabutan
- Jangan makan dan minum yang terlalu panas
- Minumlah obat sesuai aturan
18. Resepkan obat antibiotic ( bila perlu ) dan analgetik
F. Diagram Alir
G. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. IGD dan Rawat Inap
2. Rawat Jalan
I. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait
J. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai