Anda di halaman 1dari 4

SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen : SOP-UKP/III/2017/302


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01 Maret 2017
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Hj. Nurhayati, SKM
PERAWATAN
NIP. 197310122002122002
LUBUK PINANG

1. Pengertian Syok anafilaksis adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi umum
dengan efek pada beberapa system organ terutama kardiovaskuler, respirasi,
kutandan gastrointestinal yang merupakan reaksi imunologis yang didahului
dengan terpaparnya allergen yang sebelumnya sudah tersensitisasi.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah bagi petugas untuk menangani syok
anafilaktik
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Lubuk Pinang Nomor:
C/VII/SK/PKM-LPN/III/2017/157 Tentang Rencana Layanan Medis
4. Referensi - KMK Nomor 514 tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
- Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di FPKP
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien.
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien.
Petugas menayakan keluhan utama pasien, apakah terdapat pada
kemerahan, gatal-gatal, dan pucat pada kulit, apakah terdapat sesak nafas,
hidung berair, mata berair, apakah terdapat mual, muntah, sakit perut atau
diare, apakah terdapat rasa cemas, batuk, atau kejang.
Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor mencetuskan
keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi.
c. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
d. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
e. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi, suhu
dan frekuensi pernapasan.
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, apakah terdapat
penurunan tekanaan darah dan nadi lemah, apakah pada kulit terdapat
reaksi eritema, urtikaria, pucat, sianosis, apakah pada permeriksaan
auskultasi paru terdapat wheezing atau tanda-tanda bronkospasme, apakah
terdapat nyeri tekan abdominal atau kram pada pemeriksaan abdomen.
g. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pada pasien.
h. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan.
i. Petugas memberikan tatalaksana terhadap hasil diagnose berupa:
1) Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
2) Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala.
3) Berikan oksigen dengan nasal canul 3-4 l/m
4) Berikan adrenalin 1:1000 (1mg/ml) segera secara IM pada otot
deltoideus, dengan dosis 0,3-0,5 ml (anak: 0,01 ml/kgbb), dapat
diulang tiap lima menit.
5) Pemberian IV jika tidak ada respon pada pemberian IM, dengan dosis
dewasa 0,5 ml adrenalis 1:1000 diencerkan dalam 10 ml larutan garam
faali dan diberikan selama 10 menit.
6) Berikan antihistamin 10-20 mg IM atau IV pelan.
7) Jaga system pernapasan dan system cardiovaskuler agar berjalan
dengan baik
8) Berikan cairan IV 1-2L jika tanda-tanda syok tidak respon terhadap
obat
9) Berikan kortikosteroid untuk semua pasien dengan kasus berat,
berulang dan pasien dengan asma.
a) Metylprednisolon 125-250 mg IV
b) Dexametason 20 mg IV
c) Hydrocortison 100-500 mg IV
10) Lakukan observasi 2-3X 24 jam, untuk kasus ringan cukup 6 jam
11) Petugas memberikan kortikosteroid dan antihistamin PO 3x24 jam
12) Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan kefasiltitas kesehatan
yang lebih baik.
j. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam medic
pasien.

6. Unit terkait 1. UGD


2. Rawat Inap

7. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan


SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen : SOP-UKP/3/2017/


DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : 01 Maret 2017
Halaman :1/1
PEMERINTAH
Hj. Nurhayati, SKM
KABUPATEN
197310122002122002
MUKOMUKO

Unit : .............................................................
Nama petugas : .............................................................
Tanggal Pelaksanaan : .............................................................
NO KEGIATAN YA TIDAK TIDAK
BERLAKU
1. Apakah Petugas menerima pasien dengan baik?
2. Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien?
3. Apakah Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa
pasien?
4. Apakah Petugas memeriksa tanda-tanda vital pasien?
5. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada
pasien ?
6. Apakah Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil
pemeriksaan?
7. Apakah petugas memberikan terapi pengobatan sesuai
standar pelayanan?
8. Apakah petugas memberikan edukasi kepada pasien
tentang penyakitnya?
9. Apakah petugas mendokumentasikan hasil anamnesa,
pemeriksaan, diagnose dan tindakan ke rekam medic?
Jumlah
Compliance rate ( CR ): .....................%

……………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai