Anda di halaman 1dari 4

SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
dr. Widyaningrum A.D
Puskesmas
NIP 19790502200802038
Wadaslintang 1

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi
umum dengan efek pada beberapa system organ terutama
kardiovaskuler, respirasi, kutan dan gastrointestinal yang
merupakan reaksi imunologis yang didahului dengan terpaparnya
allergen yang sebelumnya sudah tersensitisasi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
penatalaksanaan syok anafilaktik
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Wadaslintang 1 nomor ...
tentang pemberian layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes nomor 1186 tahun 2022 tentang panduan praktik klinis
bagi dokter di FKTP
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesa pada pasien sesuai ketentuan
Langkah- 2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
langkah pemeriksaan fisik sesuai ketentuan
3. Petugas melakukan pengkajian terkait syok anafilaktik
(menayakan keluhan utama pasien, apakah terdapat pada
kemerahan, gatal-gatal, dan pucat pada kulit, apakah terdapat
sesak nafas, hidung berair, mata berair, apakah terdapat mual,
muntah, sakit perut atau diare, apakah terdapat rasa cemas,
batuk, atau kejang)
4. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor
mencetuskan keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat
alergi.
5. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
6. Petugas memberikan inform consen kepada penaggung jawab
pasien
7. Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil diagnose
berupa:
a. Hentikan pemberian obat/antigen penyebab.
b. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari
kepala.
c. Berikan oksigen dengan nasal canul 3-4 l/m
d. Berikan adrenalin 1:1000 (1mg/ml) segera secara IM pada
otot deltoideus, dengan dosis 0,3-0,5 ml (anak: 0,01
ml/kgbb), dapat diulang tiap lima menit.
e. Pemberian IV jika tidak ada respon pada pemberian IM,
dengan dosis dewasa 0,5 ml adrenalis 1:1000 diencerkan
dalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan selama 10
menit.
f. Berikan antihistamin 10-20 mg IM atau IV pelan.
g. Jaga sistem pernapasan dan sistem cardiovaskuler agar
berjalan dengan baik
h. Berikan cairan IV 1-2L jika tanda-tanda syok tidak respon
terhadap obat
i. Berikan kortikosteroid untuk semua pasien dengan kasus
berat, berulang dan pasien dengan asma.
1) Metylprednisolon 125-250 mg IV
2) Dexametason 20 mg IV
3) Hydrocortison 100-500 mg IV
8. Petugas memberikan terapi dan oba sesuai ketentuan
a. Petugas melakukan observasi 2-3X 24 jam, 6 jam untuk
kasus ringan
b. Petugas memberikan kortikosteroid dan antihistamin PO
3x24 jam
9. Petugas melakukan rujukan apabila pasien memerlukan
tindakan di FKRTL
10.Petugas mendokumentasikan tindakan sesuai ketentuan

1. Diagram
Alir
2. Unit Terkait IGD

3. Rekaman Histori Perubahan

Tanggal
No. Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

UPTD
SYOK ANAFILAKTIK dr. Widyaningrum A.D
Puskesmas
No. Dokumen :
Wadaslintang DAFTAR No. Revisi :
NIP 19790502200802038
1 TILIK Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2

Unit : ………………………….
Nama Petugas : ………………………….
Tgl. Pelaksanaan : ………………………….

Tidak
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien
sesuai ketentuan?
2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital dan pemeriksaan fisik sesuai ketentuan?
3. Apakah Petugas melakukan pengkajian terkait syok
anafilaktik (menayakan keluhan utama pasien,
apakah terdapat pada kemerahan, gatal-gatal, dan
pucat pada kulit, apakah terdapat sesak nafas,
hidung berair, mata berair, apakah terdapat mual,
muntah, sakit perut atau diare, apakah terdapat rasa
cemas, batuk, atau kejang)?
4. Apakah Petugas menanyakan perjalanan penyakit,
faktor-faktor mencetuskan keluhan, riwayat penyakit
keluarga dan riwayat alergi?
5. Apakah petugas menegakkan diagnose berdasarkan
hasil pemeriksaan?
6. Apakah Petugas memberikan inform consen kepada
penaggung jawab pasien?

7. Apakah Petugas memberikan tata laksana terhadap


hasil diagnose berupa:
a. Hentikan pemberian obat/antigen penyebab.
b. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih
tinggi dari kepala.
c. Berikan oksigen dengan nasal canul 3-4 l/m
d. Berikan adrenalin 1:1000 (1mg/ml) segera
secara IM pada otot deltoideus, dengan dosis
0,3-0,5 ml (anak: 0,01 ml/kgbb), dapat diulang
tiap lima menit.
e. Pemberian IV jika tidak ada respon pada
pemberian IM, dengan dosis dewasa 0,5 ml
adrenalis 1:1000 diencerkan dalam 10 ml larutan
garam faali dan diberikan selama 10 menit.
f. Berikan antihistamin 10-20 mg IM atau IV pelan.
g. Jaga sistem pernapasan dan sistem
cardiovaskuler agar berjalan dengan baik
h. Berikan cairan IV 1-2L jika tanda-tanda syok
tidak respon terhadap obat
i. Berikan kortikosteroid untuk semua pasien
dengan kasus berat, berulang dan pasien
dengan asma.
1) Metylprednisolon 125-250 mg IV
2) Dexametason 20 mg IV
3) Hydrocortison 100-500 mg IV
8. Apakah petugas memberikan terapi dan oba sesuai
ketentuan?
a. Petugas melakukan observasi 2-3X 24 jam, 6
jam untuk kasus ringan
b. Petugas memberikan kortikosteroid dan
antihistamin PO 3x24 jam
9. Apakah petugas melakukan rujukan apabila pasien
memerlukan tindakan di FKTRL?
10. Apakah petugas mendokumentasikan tindaka sesuai
ketentuan?

CR : ……………………….%

Wadaslintang, …………………………..
Pelaksana/Auditor

…………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai