Anda di halaman 1dari 4

Stabilisasi Pasien Sebelum

Rujukan
:
No. Dokumen 440/KMP/SOP
/
SOP
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD Puskesmas dr. Widyaningrum A.D
Wadaslintang 1 NIP 19790502200802038

1. Pengertian Stabilisasi adalah proses untuk menjaga kondisi dan posisi


penderita / pasien agar tetap stabil selama pertolongan pertama
Transportas
Adalah proses usaha untuk memindahkan dari tempat satu ke
tempat yang lain tanpa atau mempergunakan alat tergantung
situasi dan kondisi dilapangan
Pada dasarnya proses stabilisasi dan transportasi berjalan
beriringan
2. Tujuan a. Menjaga korban agar pernafasan tetap stabil
b. Menjaga agar perdarahan tidak bertambah
c. Menjaga agar tingkat kesadaran korban tidak jatuh pada
keadaan yang lebih buruk lagi

3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes No 1186 tahun 2022
5. Prosedur/ a. Satbilisasi Pernafasan
Langkah- 1) Melonggarkan pakaian yang ketat
langkah 2) Membuang penghalang jalan nafas
3) Memposisikan kepala agar jalan nafas cenderung lurus
(tidak bersudut)
4) Memastikan paru dapat bernafas spontan bila diperlukan
beri oksigen 2-4 ltr / menit
5) Mempersiapkan set tabung oksigen untuk ambulan
b.Stabilisasi tanda-tanda vital
Memastikan TTV : Tekanan Darah, Suhu, Denyut Jantung,
Pernafasan, Saturasi Oksigen dalam keadaan stabil dan bisa
melakukan perjalanan ke RS tujuan dengan transportasi
ambulan
c. Stabilisasi Jantung
Memastikan denyut jantung dalam keadaan stabil
(60-100x/menit untuk dewasa, 90-14x/menit ntuk anak-anak,
100-160x/menit untuk BBL
d.Stabilisasi hemodinamik
1) Pasang infus melalui dua jalur
a) Gunakan abocath 16G – 18G dan set transfusi darah
b) Berikan kristaloid sampai syok teratasi (nadi teraba,
diastolik > 70mmHg)
c) Untuk pemeliharaan berikan kristaloid 2.000-2500 ml/ 24
jam
2) Penilaian sambil resusitasi
a) Memastikan jantung dapat berdenyut spontan dan
teratur
b) Menilai perubahan hemodinamik yang terjadi
c) Menilai tanda vital (kesadaran, tekanan darah, nadi,
frekuensi pernafasan)
3) Persiapan transfusi
Periksa laboratorium (Hb)
e.Perdarahan pasca salin
1) Tentukan penyebab sambil tetap resusitasi
a) Menilai kontraksi uterus
b) Mencari adakah cairan bebas di abdomen bila :
 Ada resiko trauma (bekas SC, partus buatan yang
sulit )
 Kondisi pasien lebih buruk daripada jumlah darah
yang keluar
c) Periksa plasenta yang keluar
2) Perbaikan kontraksi uterus
a) Masase uterus
b) Uterotonika
c) Kompresi bimanual (eksterna/interna)
d) Tamponade uterus (dengan material yang tidak
menyerap darah)
3) Uterotonika
a) Oksitosin 20 unit dalam 500 ml Ringer Laktat tetesan
loading
b) Ergometrin
Dosis awal : 0,2 mg ( IM )
Kontra indikasi : preeklamsi, hipertensi, vitium kordis
4) KBE
5) KBI
6) Tamponade intra uterine
f. Hipertensi dalam kehamilan
1) Pengandalian kejang, pemberian Mgso4
2) Pengandalian hipertensi : nifedipine/methildopa, target
penurunan tekanan darah maksimal 20% dari TD saat
datang
g.Infeksi puerpualis
1) Pengendalian infeksi
Antibiotik : Amoxicilin, Gentamisin, Metronidazole
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait UGD, Rawat Inap
8. Dokumen Buku Stablisasi Pasien Rujukan
Terkait
9. Rekaman
Histori Tanggal
No. Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
Stabilisasi Pasien Sebelum Rujukan
dr. Widyaningrum
UPTD No. : 440/KMP/DT/
A.D
PUSKESMAS Dokumen
Daftar No. Revisi : NIP
WADASLINTANG
Tilik Tanggal 19790502200
I :
Terbit 802038
Halaman : 1/1

Unit :

Nama Petugas :

Tgl Pelaksanaan :

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas melakukan melepaskan pakaian
yang ketat?
2 Apakah Petugas membuang penghalang jalan nafas?
3 Apakah Petugas memposisikan kepala pasien agar
jalan nafas lurus tidak besudut?
4 Apakah Petugas memberikan oksigen bila
diperlukan?
Apakah Petugas menyiapka oksigen dalam ambulan?
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan TTV
sebelum berangkat merujuk?
Apakah Petugas memasang infus dengan Abocath
16G/18G?
Apakah Petugas memberikan cairan kristaloid 2000-
2500/24jam?
Apakah Petugas memastikan denyut jantung spontan
dan teratur?
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan Hb?
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penyebab
perdarahan pasca salin?
Apakah Peugas melakukan perbaikan kontraksi
uterus?
Apakah Petugas melakukan uterotonika?
Apakah Petugas melakukan KBE?
Apakah Petugas melakukan KBI?
Apakah Petugas melakukan tamponade intra uterine?
Apakah Petugas melakukan stabilisasi hipertensi
dalam kehamilan?

CR = ……% Wadaslintang,
……………..
Pelaksana /Auditor

(......................)

Anda mungkin juga menyukai