Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN SYOK

ANAFILAKTIK
No Dokumen : PKM-BTG/SOP/ /I/ 2022
S No Revisi : -
O Tanggal : 08 Januari 2022
P Halaman : 1/2
UPTD
PUSKESMAS Valentinus Hibur
Nip.19830407 200604 1 017
BENTENG
1 Pengertian Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat.
Reaksi ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis,
sehingga aliran darah ke seluruh tubuh terganggu, akibatnya muncul gejala
berupa sulit bernafas bahkan penurunan kesadaran.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk memberikan pertolongan yang
cepat dan tepat pada kasus syok anafilaktik.
3 Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor PKM-BTG/SK/ /I/2022 tentang Pelayanan
Klinis
4 Referensi Buku Pedoman Penataksanaan Syok Anafilaktik

5 Alat dan 1. Alat dan bahan


Prosedur/ a. Tabung oksigen
Langkah- b. Nasal kanul
langkah c. APD
d. Spoit 3 cc
e. Spoit 5 cc
f. Infused macro
g. Abocath yang sesuai
h. Adrenaline ampul
i. Difenhidramine Ampul
j. Dexamethason Ampul
k. Aminiphilin Ampul
l. Ringer Lactat/NaCl
m. Ambulance
2. Petugas yang melaksana
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah- langkah
a. Penanganan Utama dan Segera
1) Hentikan pemberian obat atau antigen penyebab
2) Baringkan pasien dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala
3) Berikan adrenalin 1 : 1000 (1 mg/ml)segera secara :
 Intramuskular (IM) pada otot deltoideus dengan dosis
0,3-0,5 ml (anak 0,01 ml/kgBB), dapat diulang tiap 5
menit.
 Pemberian secara IV dilakukan apabila tidak ada respon
pada pemberian secara IM atau terjadi kegagalan
sirkulasi dan syok dengan dosis : dewasa 0,5 ml
adrenalin 1 : 1000 (1mg/ml) diencerkan dalam 10 ml
larutan NaCl dan diberikan selama 10 menit.
4) Bebaskan jalan nafas dan pantau tanda-tanda vital sampai syok
teratasi.
5) Pasang infus dengan larutan fisiologis bila tekanan darah
sistolik kurang dari 100 mmHg.
6) Pemberian Oksigen 5 – 10 L/m
7) Bila diperlukan, rujuk pasien ke Fasilitas tingkat Lanjutan
(Rumah Sakit) terdekat.
b. Penanganan Tambahan
1) Pemberian antihistamin : diphenhidramin injeksi 50 mg,dapat
diberikan bila timbul urtikaria.
2) Pemberian Kortikosteroid : Dexamethasone 2-6 mg/kgBBuntuk
mencegah reaksi berulang.
3) Pemberian Aminophilin IV, 4-7 mg/KgBB selama 10-20 menit
bila terjadi tanda-tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan
infus 0,6 mg/KgBB

6 Bagan Alir

7 Unit Terkait Semua Unit Pelayanan

8 Dokumen
Terkait
9 Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai berlaku
History

Anda mungkin juga menyukai