Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS KEPALA UPTD PUSKESMAS MAIZAR, S.KM


PASIR SAKTI NIP. 19700511 199012 2 001

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. reaksi ini akan
mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh
jaringan tubuh terganggu, akibatnya muncul gejala berupa sulit bernafas bahkan penurunan
kesadaran

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pertolongan yang cepat dan
tepat pada kasus syok anafilaktik
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 440 / 01 / PKM /SK / I / 2016 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku pedoman penatalaksanaan syok anafilaktik
5. Alat dan bahan 1. Tabung oksigen
2. Nasal canule
3. APD
4. Spuit 3 cc
5. Spuit 5 cc
6. Infus set macro
7. Abocath yang sesuai
8. Adrenaline ampul
9. Difenhidramin ampul
10. Dexamethasone ampul
11. Aminiphilin ampul
12. Ringer Laktat/Nacl
13. Ambulance
6. Langkah-langkah A. Penanganan utama dan segera
1. Hentikan pemberian obat atau antigen penyebab
2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala
3. Berikan adrenalin 1 : 1000 (1mg/ml) segera secara :
 Intramuskular (IM) pada otot deltoideus, dengan dosis 0,3-0,5 ml (anak : 0,01
ml/kgBB), dapat diulang tiap 5 menit pada tempat suntikan atau sengatan
dapat diberikan 0,1 -0,3 ml.
 Pemberian adrenalin IV apabila terjadi tidak ada respon pada pemberian secara
IM, atau terjadi kegagalan sirkulasi dan syok, dengan dosis (dewasa ): 0,5 ml
adrenalin 1:1000 (1 mg/ml) diencerkan dalam 10 ml larutan garam faali dan
diberikan selama 10 menit.
4. Bebaskan jalan nafas dan awasi vital sign (tensi, nadi, respirasi) sampai syok
teratasi.
5. Pasang infus dengan larutan fisologis bila tekanan darah systolic kurang dari 100
mmHg.
6. Pemberian oksigen 5-10 l/m
7. Bila diperlukan rujuk pasien ke RSU terdekat dengan pengawasan tenaga medis

B. Penanganan Tambahan :
1. Pemberian antihistamin : diphenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan bila
timbul urtikaria.
2. Pemberian kortikostreoid : dexamethasone 2-6 mg/KgBB untuk mencegah reaksi
berulang.
3. Pemberian aminophilin IV, 4-7 mg/KgBB selama 10-20 menit bila terjadi tanda-
tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infus 0,6 mg/kgBB/jam.

C. Penanganan Penunjang :
1. Tenangkan penderita, istirahat dan hindarkan pemanasan
2. Pantau tanda-tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam pertama.

Hal – hal yang perlu


diperhatikan

Diagram Alir

Unit terkait Ruang Tindakan


Dokumen terkait Rekam Medis

No Halaman yang Isi perubahan Tanggal mulai


diubah perubahan

Rekaman historis
perubahan

PENATALAKSANAAN SYOK Disahkan oleh


ANAFILAKTIK Kepala Puskesmas

No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. Mulai :
TILIK
Berlaku : MAIZAR, S.KM
UPTD NIP. 19700511 199012 2 001
Halaman : 1/1
PUSKESMAS
PASIR SAKTI

Nama petugas :……………………………………………………………


Tanggal pelaksanaan :……………………………………………………….......
No Langkah Kegiatan Ya Tidak

1 Apakah dokter / petugas membaringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
dari kepala dan beri O2?
2 Apakah dokter / petugas memberikan adrenalin 0,3ml (1:1000) secara IM
pada lengan atas ?
3 Apakah dokter / petugas membebaskan jalan nafas dan pantau vital sign
sampai syok teratasi?
4 Apakah dokter / petugas memasang infus dengan cairan fisiologis bila TD
systole kurang dari 100 mmhg?
5 Apakah dokter / perawat memberikan penanganan tambahan seperti pemberian
antihistamin, kortikosteroid sesuai dosis yang telah ditentukan ?
6 Apakah dokter / perawat memberikan penangannan penunjang seperti
menenangkan penderita dan memantau vital sign ?
7 Apakah dokter / perawat merujuk pasien kerumah sakit terdekat ?
Jumlah

Coliance rate (CR) :…………………% ………………………………

Pelaksana/auditor

NIP.

Anda mungkin juga menyukai