Anda di halaman 1dari 4

RUBRIK PENILAIAN OSCE

STATION BLS

KOMPETENSI 0 1 2 3
1.Pemeriksaan Peserta ujian sama Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian mampu melakukan
fisik sekali tidak melakukan hanya pemeriksaan fisik yang sesuai dengan
melakukan hanya 1point melakukan 2 masalah klinik pasien
pemeriksaan fisik a. Memastikan keadaan pasien dan
point
yang sesuai dengan sekitarnya aman, meminta
masalah klinik pertolongan
pasien
b. Mengatur posisi pasien sehingga
tidak mengganggu sistem
pernafasan dan kardiovaskular
c. Memeriksa kesadaran dengan
metode (AVPU) , memeriksa jalan
nafas (airway : look ,listen and
feel) dan cek pulsasi arteri karotis

A (Alert) : kesadaran baik, orientasi


baik saat ditanyakan
nama, tempat, tanggal,
waktu

V (Verbal) : korban hanya memberi


respon jika di panggil
P (Pain) : korban baru memberikan
respon jika diberi
rangsang sakit
U (Unresponsive) : korban tidak
berespon terhadap rangsangan apapun
2. Menentukan Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian 1. Pasien tidak sadar(unresponsive)
diagnosis sama sekali tidak hanya hanya 2. Pasien tidak bernapas(apneu)
menegakkan menyebutkan menyebutkan 3. Pasien tidak ada nadi(pulseless)
diagnosis satu item dua item
3.Tatalaksana non Peserta ujian - - 1. Peserta ujian melakukan tindakan
farmakoterapi sama sekali tidak RJP sebagai berikut :
melakukan RJP 30:2 (30 kompresi
memberikan dan 2 ventilasi) selama 2 menit atau
terapi 5siklus, kemudian cek nadi pada
arteri karotis, jika tidak ada nadi
ulangi kembali 5 siklus sampai tim
emergensi datang.
2 Peserta ujian melakukan intubasi
dengan tepat
a. Meminta informed consent
pada keluarga pasien
b. Cek alat yang diperlukan,
pastikan semua berfungsi
dengan baik dan pilih pipa
endotrakeal ( ET) yang
sesuai ukuran (laki-laki
ukuran 7,5 atau 8) Masukkan
stilet ke dalam pipa ET.
Jangan sampai ada
penonjolan keluar pada ujung
balon, buat lengkungan pada
pipa dan stilet dan cek fungsi
balon dengan
mengembangkan dengan
udara 10 ml. Jika fungsi baik,
kempeskan balon. Beri
pelumas pada ujung pipa ET
sampai daerah cuff.
c. Letakkan bantal kecil atau
penyangga handuk setinggi
10 cm di oksiput dan
pertahankan kepala sedikit
ekstensi (jika resiko fraktur
cervical dapat disingkirkan)
d. Bila perlu lakukan
penghisapan lendir pada
mulut dan faring dan berikan
semprotan bensokain atau
tetrakain jika pasien sadar
atau tidak dalam keadaan
anestesi dalam.
e. Lakukan hiperventilasi
minimal 30 detik melalui bag
masker dengan Fi O2 100 %.
f. Buka mulut dengan cara
cross finger dan tangan kiri
memegang laringoskop.
g. Masukkan bilah laringoskop
dengan lembut menelusuri
mulut sebelah kanan, sisihkan
lidah ke kiri.
h. Masukkan bilah sedikit demi
sedikit sampai ujung
laringoskop mencapai dasar
lidah, perhatikan agar lidah
atau bibir tidak terjepit di
antara bilah dan gigi pasien.
i. Angkat laringoskop ke
atasdan ke depan dengan
kemiringan 30 sampai 40
sejajar aksis pengangan.
Jangan sampai menggunakan
gigi sebagai titik tumpu.
j. Bila pita suara sudah terlihat ,
tahan tarikan /posisi
laringoskop dengan
menggunakan kekuatan siku
dan pergelangan tangan.
Masukkan pipa ET dari
sebelah kanan mulut ke
faring sampai bagian
proksimal dari cuff ET
( kedalaman pipa ET ±19 -23
cm).
k. Angkat laringoskop dan stilet
pipa ET dan isi balon dengan
udara 5 – 10 ml. Waktu
intubasi tidak boleh lebih dari
30 detik.
l. Hubungkan pipa ET dengan
ambubag dan lakukan
ventilasi sambil melakukan
auskultasi ( asisten), pertama
pada lambung, kemudian
pada paru kanan dan kiri
sambil memperhatikan
pengembangan dada. Bila
terdengar gurgling pada
lambung dan dada tidak
mengembang, berarti pipa ET
masuk ke esofagus dan
pemasangan pipa harus
diulangi setelah melakukan
hiperventilasi ulang selama
30 detik. Berkurangnya bunyi
nafas di atas dada kiri
biasanya mengindikasikan
pergeseran pipa ke dalam
bronkus utama kanan dan
memerlukan tarikan beberapa
cm dari pipa ET.
m. Setelah bunyi nafas optimal
dicapai, kembangkan balon
cuff dengan menggunakan
spuit 10 cc. Lakukan fiksasi
pipa dengan plester agar tak
terdorong atau tercabut.
Pasang orofaring untuk
mencegah pasien menggigit
pipa ET jika mulai sadar.
n. Lakukan ventilasi terus
dengan oksigen 100 %
( aliran 10 sampai 12 liter per
menit).

4. Perilaku Peserta ujian tidak 1. Peserta ujian 2. Peserta ujian 1.Peserta ujian meminta persetujuan
profesional meminta meminta meminta tindakan medis (informed consent)
persetujuan persetujuan persetujuan secara lisan dan tulisan
tindakan medis tindakan tindakan 3. melakukan setiap tindakan dengan
(informed consent) medis medis berhati-hati dan teliti sehingga tidak
secara lisan dan (informed (informed membahayakan pasien dan diri
tulisan dan tidak consent) consent) sendiri
melakukan point secara lisan secara lisan 4. memperhatikan kenyamanan pasien
lainnya dan tulisan dan dan tulisan 5. melakukan tindakan sesuai prioritas
melakukan 1-2 dan 6. menunjukan rasa hormat kepada
point lainnya melakukan 3- pasien dan keluarganya.
5 point 7. mengetahui keterbatasan dengan
lainnya merujuk atau melakukan konsultasi
bila diperlukan
RATING SCALE TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR

Anda mungkin juga menyukai