PENCABUTAN GIGI SUSU

No. Dokumen : 870/117.300/SOP/PKM2/II/2022

SOP No. Revisi : 01

Tanggal Terbit : 22 februari 2022
Halaman : 1 dari 2

PUSKESMAS TEJAKULA II dr. Komang Ari Wirama

NIP. 19850324201001 1 018

Pengertian Pencabutan adalah tindakan untuk mengeluarkan gigi atau bagian gigi dari soketnya.
Anastesi topical adalah suatu metoda anastesi yang mengoleskan atau
menyemprotkan anastesikum pada kapas dan diletakkan pada membrane mukosa
sekitar gigi yang akan dicabut.
Anastesi infiltrasi adalah suatu metoda anastesi yang mendeponirkan larutan
anastetikum di sekitar gigi yang akan dicabut, yaitu di bagian lipatan mukobukal,
lingual atau bagian palatum.
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencabutan gigi susu.

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tejakula II nomor 222.B15 tahun 2022 tentang
Tupoksi Dan Uraian Tugas
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tejakula II nomor 222.A1 tahun 2022 tentang
Penetapan Jenis-Jenis Pelayanan Yang Disediakan.
Referensi 1. Standar Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi Indonesia, Depkes RI. Direktorat
Jendral Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi Tahun 1992.
2. Standar Pelayanan medis Kedokteran Gigi Indonesia Pengurus Besar Persatuan
Dokter Gigi Indonesia ( PB PDGI) tahun 1999.
3. Standar Pengobatan Puskesmas, Depkes RI tahun 2001.
4. Tetsch.P and Wagner.W.,Extraction of teeth, Alih Bahasa Djaya A, 1992, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
5. Cooke-White, Atlas of Local Anasthesia in Dentistry, Alih Bahasa Purwanto, 1993,
Penerbit Buku kedokeran EBC, Jakarta.
Prosedur 1. Persiapan Alat
2. Memposisikan pasien
3. Melakukan Desinfeksi
4. Melakukan Anastesi
5. Melakukan tes efek anastesi
6. Melakukan Sondasi
7. Melakukan pencabutan gigi susu
8. Memasang tampon
9. Memberikan obat
10. KIE pascapencabutan
11. Memberkan resep obat sesuai indikasi
Langkah- 1. Menyapa pasien dan memberikan KIE prapencabutan
langkah 2. Informed consent
3. Petugas mencuci tangan
4. Petugas menyiapkan alat dan bahan
 Kapas
 Povidon iodine 10 %
 Larutan anastetikum (chlor ethyl, pehacaine) dan atau jarumsuntik.
 Tang pencabutan gigi susu
5. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi.
6. Petugas mencuci tangan dan menggunakan APD
7. Petugas mendesinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut dengan povidon iodine 10%
bila sebelum pencabutan dilakukan anastesi infiltrasi.
8. Petugas melakukan anastesi dengan teknik anastesi yang sesuai dengan tindakan
medis yang tepat.
 Gigi tidak goyah : anastesi infiltrasi
 Gigi goyah : anastesi topical
9. Petugas melakukan test efek anastesi, bila diperlukan
10. Petugas melakukan sondasi di sekeliling sevik gigi, bila diperlukan.
11. Petugas melakukan pencabutan gigi dengan tang pencabutan yang sesuai
dengan gigi yang dicabut.
 12. Petugas memberikan tampon dengan povidon iodine 10% pada daerah bekas
pencabutan gigi
13. Petugas memberikan obat anti perdarahan secara topical dan atau sistemik
sesuai indikasi, jika terjadi perdarahan.
14. Petugas membereskan alat-alat perawatan dan mencuci tangan
15. Petugas memberikan KIE/instruksi pasca pencabutan gigi
 Tampon digigit selama 30 menit
 Jangan sering kumur-kumur
 Jangan makan minum yang panas dulu, selama 1x24 jam
 Bekas pencabutan jangan dikorek-korek, disedot-sedot atau dipegang-
pegang dengan tangan.
 Bekas pencabutan jangan dipakai untuk mengunyah selama 3x 24 jam
atau sesuai kondisi.
 Minum obat sesuai aturan
 Bila terjadi perdarahan dalam 1x24 jam diberikan kompres dingin
 Bila ada keluhan segera kontrol kembali.
16. Petugas memberikan resep obat sesuai indikasi.
17. Mencatat semua tindakan yang diberikan pada rekam medis dan register
kunjungan poli gigi.
Bagan Alir
Persiapan Alat Memposisikan pasien

Anastesi Desinfeksi

tes efek anastesi Sondasi & pencabutan gigi susu

KIE pascapencabutan Memasang tampon

Memberikan resep obat

esuai indikasi

Hal-hal yang
diperhatikan
Unit terkait Loket, Poli Gigi, Farmasi.

Dukumen 1. Rekam Medis

terkait 2. Register kunjungan Poli Gigi

Rekaman
historis NO Yang diubah Isi perubahan Tanggalmulaid
perubahan iberlakukan