Anda di halaman 1dari 3

PENCABUTAN GIGI DENGAN ANESTESI

INFILTRASI

:
No.
SOP/274/PKM_PSJ/IV
Dokumen
/2023
SOP No.
: 00
Revisi
Tgl. Terbit : 7 April 2023
HALAMAN : 1/3

UPTD PUSKESMAS drg. Emma Novita


PONDOK SUKMAJAYA NIP. 198011012006042021
1. Pengertian Pencabutan gigi dengan anastesi infiltrasi adalah tindakan pencabutan gigi dengan
menggunakan anastesi infiltrasi, yaitu tehnik anestesi dengan cara mendeponirkan
larutan anestetikum di sekitar serabut terminal syaraf pada daerah yang akan
dilakukan pencabutan gigi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi dengan anastesi infiltrasi
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pondok Sukmajaya Nomor
440/016/KPTS/PKM-PSJ/II/2023 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Klinis UPTD
Puskesmas Pondok Sukmajaya
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
2. Juknis Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Tahun 2021
3. KMK HK.02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Gigi
5. Prosedur / Langkah- 1. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu
langkah
2. Petugas memberitahu pasien tentang hal-hal yang akan dilakukan,
3. Petugas meminta persetujuan pasien dengan menandatangani inform consent
dan memeriksan tekanan darah
4. Petugas mencuci tangan dan memakai APD
5. Petugas mengatur kursi dental unit sesuai kebutuhan tindakan
6. Petugas mengolesi daerah yang akan dianestesi dengan povidone iodine 10%.
7. Petugas menginsersikan jarum paralel dengan sumbu panjang gigi pada
mukosa diantara jaringan bergerak dan tidak bergerak
8. Petugas menginsersikan jarum lebih dalam hingga bevel mencapai region
apikal gigi
9. Petugas melakukan aspirasi dan mengobservasi ada tidak darah dalam
spuit ,jika ada darah tarik kembali spuit
10. Petugas memasukan obat anestetikum dengan perlahan hingga habis.
11. Petugas kemudian melakukan test efek anestesi dengan sondasi disekeliling
servikal gigi, jika anestesi sudah bereaksi baru dilakukan pencabutan.
12. Petugas melakukan pencabutan gigi dengan bein dan tang extraksi yang sesuai
dengan gigi yang akan dicabut
13. Petugas memberikan tampon dengan povidon iodine 10 %,
14. Petugas memberikan resep obat sesuai dengan indikasi
15. Petugas memberikan instruksi pasca-pencabutan
a. Tampon digigit selama 15 – 30 menit
b. Jangan banyak kumur untuk menghindari perdarahan
c. Hindari makanan dan minuman hangat atau panas
d. Luka bekas pencabutan jangan dipegang dengan tangan, jangan dikorek
atau dihisap-hisap
e. Minum obat yang diresepkan dokter sesuai aturan
f. Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut, segera kembali ke dokter gigi.
g. Tidak menggunakan bekas pencabutan untuk mengunyah selama 2 x 24
jam atau sesuai kondisi
16. Petugas mencatat dalam Rekam Medis dan buku register

6. Bagan Alir

Petugas anamnesa riwayat penyakit

Memberitahu pasien tentang hal-hal yang akan dilakukan

Menandatangani Infromed Consent dan cek tekanan darah

Mencuci tangan dan memakai APD

Mengatur kursi sesuai kebutuhan tindakan pencabutan

Asepsis daerah kerja dengan Povidone Iodine 10 %

Menginsersikan jarum paralel dengan sumbu panjang gigi pada


mukosa diantara jaringan bergerak dan tidak bergerak hingga
region apical gigi

Melakukan aspirasi dan mengobservasi ada tidak darah dalam


spuit lalu cairan anastesi didevonir

Cek efek anestesi dengan sondasi disekeliling servikal gigi

Melakukan pencabutan gigi dengan bein dan tang extraksi

Memberikan tampon dengan povidon iodine 10 %,

Memberikan resep obat sesuai indikasi


Memberikan instruksi pasca-pencabutan

7. Unit terkait Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Anda mungkin juga menyukai