Anda di halaman 1dari 7

ANESTESI BLOK GIGI

No.Dokumen : SOP/332/C/
PKM-KRW
/I/2023
SOP
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Januari
2023
Halaman : 1/4

UPTD
PUSKESMAS Rita Hermawati,SST.Keb,M.Si
KARAWANG NIP.197306181993012003

1. Pengertian Anestesi blok adalah tindakan menghilangkan seluruh sensasi rasa sakit
pada suatu daerah tertentu karena pemberian anestesi pada pusat saraf.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk anestesi lokal dengan
teknik blok.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karawang Nomor
KS.01.00/213/SK.C/PKM-KRW/I/2023 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/
1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Petunjuk praktis anestesi local, EGC
5. Prosedur/Langk 1. Petugas melakukan identifikasi pasien dengan menanya nama,
ah-langkah tanggal lahir dan mencocokkan dengan data rekam medis pasien
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Petugas mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan
4. Petugas menjelaskan rencana tindakan medis yang akan dilakukan
dan indikasi tindakan
5. Petugas menjelaskan langkah-langkah tindakan, komplikasi yang
mungkin timbul
6. Petugas memberi kesempatan pasien untuk bertanya
7. Petugas mempersilakan pasien untuk berbaring dengan nyaman di
dental unit
8. Petugas memeriksa tekanan darah pasien dan gula darah sewaktu
bila ada riwayat diabetes mellitus dan mencatatnya dalam rekam
medis pasien
9. Petugas mempersiapkan lembar informed consent dan meminta
pasien untuk menandatangaini lembar informed consent jika sudah
mengerti dan setuju
10. Petugas memastikan kembali lokasi gigi yang dikeluhkan
11. Petugas mencuci tangan dan memakai alat pelindung diri berupa
APD level 2 (apron/gown, sarung tangan, masker dan kaca mata
pelindung)
12. Petugas mengoleskan cairan antiseptik di sekeliling daerah
yang akan dilakukan tindakan anestesi.
13. Petugas meraba linea oblique eksterna dengan jari telunjuk
yang diletakkan dibelakang gigi terakhir mandibula, kemudian
jari telunjuk digeser untuk mencari linea oblique interna, ujung
lengkung kuku berada di linea oblique interna dan permukaan
samping jari berada dibidang oklusal gigi rahang bawah.
14. Petugas memasukkan jarum dipertengahan lengkung kuku dari
sisi rahang yang tidak dianestesi pada regio premolar dengan
bevel menghadap tulang.
15. Petugas menggeser syringe ke sisi yang dianestesi, sejajar
bidang oklusal dan jarum dimasukkan sampai terpentok tulang,
kemudian syringe digeser kembali ke sisi rahang yang tidak
dianestesi sambil menyusuri tulang sedalam ± 10-15 mm.
16. Petugas melakukan aspirasi, bila negatif Petugas
mendepositkan larutan anestetikum sebanyak 1 ¼ cc untuk
menganestesi N.Alveolaris Inferior.
17. Petugas menarik jarum sedikit ± 5 mm
18. Petugas melakukan aspirasi, bila negatif Petugas
mendepositkan larutan anestetikum sebanyak ¼ cc untuk
menganestesi N.Lingualis.
19. Petugas menarik jarum keluar
20. Petugas menusukan jarum pada mucosa bukal gigi yang
bersangkutan, kemudian petugas melakukan aspirasi. Jika
negative, petugas mendepositkan larutan anestetikum sebanyak
± ½ cc.
21. Petugas menarik jarum keluar
22. Petugas memeriksa apakah anestesi berjalan pada gigi tersebut
dengan bertanya pada pasien sudah merasa kebas atau
kesemutan pada sisi area yang dianestesi
23. Petugas memberi rangsang nyeri pada sekitar daerah gigi yang
akan dicabut, lidah dan bibir sisi yang dianestesi, apakah masih
terasa nyeri atau tidak pada daerah yang sudah dianestesi
24. Petugas melanjutkan tindakan sesuai kasus atau rencana
tindakan pencabutan gigi.
6. Bagan Alir

Petugas melakukan Petugas mempersiapkan alat


indentifikasi pasien dan bahan

Petugas mempersilakan pasien untuk Petugas menjelaskan rencana


berbaring dengan nyaman di dental tindakan medis dan memberi
unit kesempatan pasien bertanya

Petugas mencuci tangan dan Petugas memastikan


memakai alat pelindung diri kembali lokasi gigi yang
dikeluhkan

tekanan
Os ttd informed darah
tidak ya
consent 140
mm/hg

Petugas mengoleskan cairan Rujuk ke poli


antiseptik di sekeliling daerah yang umum
akan dianestesi

Petugas memasukkan jarum Petugas menggeser syringe ke sisi yang dianestesi,


dipertengahan linea obligue interna sejajar bidang oklusal dan jarum dimasukkan
dengan bevel menghadap tulang. sampai terpentok tulang

Petugas melakukan aspirasi, bila negatif kemudian syringe digeser kembali ke sisi
depositkan larutan anestesi 1 ¼ cc untuk rahang yang tidak dianestesi sambil
menganastesi N.Alveolaris Inferior. menyusuri tulang sedalam ± 10-15 mm.

Petugas menarik jarum keluar lalu


Petugas menarik jarum ± 5 mm kemudian menusukan pada mucosa bukal gigi yang
melakukan aspirasi, bila negatif depositkan bersangkutan, kemudian melakukan aspirasi.
larutan anestesi ¼ cc untuk menganestesi Jika negatif, petugas mendepositkan larutan
N.Lingualis anestetikum ± ½ cc.kemudian menarik jarum
keluar

Petugas memeriksa apakah anestesi sudah


selesai berjalan pada gigi tersebut dengan
bertanya pada pasien sudah merasa kebas
atau kesemutan

7. Hal-hal yang 1. Tanda tanda vital


perlu 2. Identifikasi pasien
diperhatikan
8. Unit terkait Unit Pelayanan Gigi
9. Dokumen 1. SOP Pencabutan Gigi
terkait 2. Formulir Informed Consent
3. Formulir Monitoring Status Fisiologis Selama Pemberian Anestesi
local
4. Rekam Medis
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan
ANESTESI BLOK GIGI
: DT/332/C/PKM-KRW/I/2023
No.Dokumen

No. Revisi : 00
DAFTAR
TILIK
UPTD Tanggal Terbit : 07 Januari 2023
PUSKESMAS
KARAWANG Halaman :1/2

No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah petugas melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan
nama, tanggal lahir dan mencocokan dengan data rekam medis?
2. Apakah petugas melakukan anamnesa?
3. Apakah petugas mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan?
4. Apakah petugas menjelaskan rencana tindakan medis yang akan
dilakukan dan indikasi tindakan?
5. Apakah petugas menjelaskan langkah-langkah tindakan,
komplikasi yang mungkin timbul?
6. Apakah petugas memberi kesempatan pasien untuk bertanya?
7. Apakah petugas mempersilakan pasien untuk berbaring dengan
nyaman di dental unit?
8. Apakah petugas memeriksa tekanan darah pasien dan gula darah
sewaktu bila ada riwayat diabetes mellitus dan mencatatnya dalam
rekam medis pasien?
9. Apakah petugas mempersiapkan lembar informed consent dan
meminta pasien untuk menandatangaini lembar informed consent
jika sudah mengerti dan setuju?
10. Apakah petugas memastikan kembali lokasi gigi yang dikeluhkan?
11. Apakah petugas mencuci tangan dan memakai alat pelindung diri
berupa apron/gown, sarung tangan, masker dan kaca mata
pelindung?
12. Apakah petugas mengoleskan cairan antiseptik di sekeliling daerah
yang akan dilakukan tindakan anestesi?
13. Apakah petugas meraba linea oblique eksterna dengan jari telunjuk
yang diletakkan dibelakang gigi terakhir mandibula, kemudian jari
telunjuk digeser untuk mencari linea oblique interna, ujung
lengkung kuku berada di linea oblique interna dan permukaan
samping jari berada dibidang oklusal gigi rahang bawah?
14. Apakah petugas memasukkan jarum dipertengahan lengkung kuku
dari sisi rahang yang tidak dianestesi pada regio premolar dengan
bevel menghadap tulang?.
15. Apakah petugas menggeser syringe ke sisi yang dianestesi, sejajar
bidang oklusal dan jarum dimasukkan sampai terpentok tulang,
kemudian syringe digeser kembali ke sisi rahang yang tidak
dianestesi sambil menyusuri tulang sedalam ± 10-15 mm.?
16. Apakah petugas melakukan aspirasi, bila negatif Petugas
mendepositkan larutan anestetikum sebanyak 1 ¼ cc untuk
menganestesi N.Alveolaris Inferior.?
17. Apakah petugas menarik jarum sedikit ± 5 mm?
18. Apakah petugas melakukan aspirasi, bila negatif Petugas
mendepositkan larutan anestetikum sebanyak ¼ cc untuk
menganestesi N.Lingualis?.
19. Apakah petugas menarik jarum keluar?
20. Apakah petugas menusukan jarum pada mucosa bukal gigi yang
bersangkutan, kemudian petugas melakukan aspirasi. Jika negative,
petugas mendepositkan larutan anestetikum sebanyak ± ½ cc?
21. Apakah petugas menarik jarum keluar?
22. Apakah petugas memeriksa apakah anestesi berjalan pada gigi
tersebut dengan bertanya pada pasien sudah merasa kebas atau
kesemutan pada sisi area yang dianestesi?
23. Apakah petugas memberi rangsang nyeri pada sekitar daerah gigi
yang akan dicabut, lidah dan bibir sisi yang dianestesi, apakah
masih terasa nyeri atau tidak pada daerah yang sudah dianestesi?
24. Apakah petugas melanjutkan tindakan sesuai kasus atau rencana
tindakan pencabutan gigi?

CR : …………………………%.
Sukabumi,……………………..

Pelaksana / Auditor

(……………………..)

Anda mungkin juga menyukai