Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN ANASTESI BLOK

MANDIBULA
No. Dokumen :
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPT Puskesmas Tunreng
H. Muh. Yunus, SKM, M.Kes
Tellue NIP : 19680501 198903 1 013

1. Pengertian 1. Anastesi blok adalah suatu metode anastesi yang mendeponirkan


larutan anastetikum pada selaput perineural (sekitar nervus
alveolaris inferior sebelum masuk ke kanalis mandibularis),
sehingga dapat menahan impuls afferent yang datang ke sentral
(pusat). Metode ini digunakan untuk menganastesi semua gigi
yang diinjeksi kecuali insisivus sentralis dan insisivus lateralis.
2. Anastesi blok mandibula merupakan tindakan anastesi lokal yang
dilakukan pada pencabutan gigi posterior rahang bawah
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk penatalaksanaan
anastesi blok mandibula.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Tunreng Tellue No. Tahun 2023 tentang
pelayanan anastesi lokal.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi
5. Prosedur / 1. Alat dan Bahan :
Langkah- a. kapas
b. povidon iodine 10%
langkah
c. larutan anestetikum
d. jarum suntik
2. Petugas yang melaksanakan :
Dokter gigi
3. Langkah-langkah
a. Petugas mengidentifikasi pasien dan melakukan anamnesis
b. Petugas menyiapkan Surat Pernyataan Persetujuan/Informed
Consent untuk diisi dan ditandatangani pasien.
c. Petugas melakukan kepatuhan kebersihan tangan dan
memakai APD lengkap.
d. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi
gigi.
e. Petugas mendesinfeksi sekitar area anastesi dengan povidon
iodine 10%
f. Petugas meminta pasien untuk membuka mulut lalu jari
telunjuk kiri diletakkan pada bagian anterior ramus mandibula
dan digerakkan ke lateral maka akan teraba linea oblique
externa dan bagian dalam dari ramus ditemukan coronoid
notch letak foramen mandibularis.
g. Petugas meraba oblique, jarum kemudian diletakkan pada ½
kuku. Pada jari telunjuk yang diletakkan tersebut jarum
ditusukkan pada darah P1 dan P2 berlawanan (kontra lateral).
h. Petugas menembus jaringan dengan menggunakan jarum
hingga kontak dengan permukaan dalam ramus mandibula.
i. Petugas kemudian memperhatikan arah jarum sejajar dengan
deretan gigi yang diluncurkan hingga mencapai
pterygomandibular space.
j. Petugas mengembalikan jarum ke posisi semula yaitu kontra
lateral dan kemudian ditarik sedikit demi sedikit kira-kira 1 mm
lalu diaspirasi kemudian anastetikum diinjeksi secara
perlahan-lahan sebanyak ¼ cc.
k. Petugas memposisikan jarum masih dalam posisi yang sama
dan ditarik perlahan-lahan, pada pertengahan dilakukan injeksi
untuk nervus lingualis sebanyak ½ cc. Sisa anastetikum ¼ cc
dipergunakan untuk anastesi nervus bukalis.
l. Petugas memperhatikan tanda apabila anastesi tepat maka
separuh bibir dan separuh ujung lidah pada sisi tersebut
terasa tebal.

6. Bagan Alir
Menyiapkan Menyiapkan Mencuci Mengatur
informed alat dan tangan dan posisi pasien
consent bahan memakai APD

Jarum
Arah jarum diubah ditusukkan
Mulut pasien dibuka
sejajar deretan gigi dalam arah
kontralateral

Jarum Larutan
anastetikum
dikembalikan
didepositkan
dalam arah
sambil ditarik
kontralateral
perlahan-lahan

Terjadi baal

7. Hal-hal Kepatuhan kerja sesuai dengan SOP


yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Ruang Farmasi
9. Dokumen 1. Rekam Medik
Terkait 2. Register Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Informed Consent
10.Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai

perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai