Anda di halaman 1dari 3

ANESTESI BLOK MANDIBULA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS dr. Nurikan
WELAHAN I NIP.196804132007011024

1. Pengertian Suatu tindakan untuk memblokir batang saraf sensible di


daerah mana saja, antara otak, dan daerah pencabutan gigi.
Termasuk pada batang saraf mandibular. Anestikumnya
berbentuk cair dalam ampul, (lidocaine/ pehacaine 2 cc)
media yang di gunakan, alat suntik sekali pakai 3 cc. waktu
yang dibutuhkan cukup lama.
2. Tujuan Sebagai acuan kerja petugas di ruang pemeriksaan gigi UPT
Puskesmas Welahan I dalam melakukan anestesi blok
mandibul, sehingga ketika dilakukan tindakan pencabutan
pasien tidak merasa sakit.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya
SOP
4. Referensi Berisi dokumen eksternal sebagai dasar penyusunan SOP
( bisa berbentuk buku, peraturan perundang undangan,
atau bentuk lain sebagai bahan pustaka)
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat & Bahan
Langkah-
a. Dental Unit
langkah
b. Alat diagnostic lengkap
c. APD
d. Kapas
e. Spuit 3 cc
f. Cairan anastetikum ( Lidocaine/ Pehacaine )
g. Cairan antiseptik ( Povidone Iodine )
2. Petugas yang melaksanakan
SOP Anestesi Blok Mandibula oleh petugas dokter,
terapi gigi dan mulut
3. Langkah-langkah
a. Pasien datang ke ruang pemeriksaan gigi UPT
Puskesmas Welahan I
b. Petugas dengan ramah mengucapkan salam dan
sapa.
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di
Dental Chair.
d. Petugas melakukan anamnesa.
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
f. Petugas menegakkan diagnosa.
g. Petugas meminta pasien/ keluarganya mengisi
blanko Informed Consent.
h. Petugas mencuci tangan.
i. Petugas memakai Alat Perlindungan Diri (APD).
j. Petugas menyiapkan alat suntik sekali pakai – 3cc.
k. Petugas membuka Lidocaine/ Pehacaine ampul.
l. Petugas menyedot cairan dalam ampul secara
pelan-pelan dengan menggunakan alat suntik
sekali pakai.
m.Petugas membuang gelembung udara dalam alat
suntik sekali pakai.
n. Petugas mengolesi mukosa yang akan dianastesi
dengan cairan antiseptik.

o. Petugas mengolesi mukosa yang akan di anastesi


dengan cairan antiseptik, yaitu di daerah mukosa
bagian dalam sekitar M3 Rahang Bawah.

p. Petugas menginsersikan jarum pada daerah ± 1cm


di atas M3 dan 1cm di belakang M3 dari arah gigi
premolar sisi yang berlawanan sampai mengenai
tulang, lalu arah jarum di ubah menyusuri oklusal
gigi yang bersangkutan ke arah belakang
kemudian jarum masuk ± 1,5cm, arah jarum
dirubah lagi seperti semula kemudian jarum
masuk ± 0,5cm.

q. Petugas melakukan aspirasi dan pastikan jarum


tidak masuk pembuluh darah kemudian obat
dideponir ±1,5cc.

r. Petugas menarik jarum keluar sejajar oklusal


sambil obat dideponir ± 0,25cc.

s. Sisa obat ± 0,5cc diinjeksikan pada bagian bukal


gigi yang bersangkutan.
t. Petugas melakukan tindakan pencabutan gigi
secara cepat sesuai dengan rencana tindakan.
u. Petugas mencatat semua hasil anamnesa,
pemeriksaan, diagnosa, dan tindakan pada rekam
medis dan buku register harian ruang
pemeriksaan gigi.
v. Pasien pulang

6. Diagram Dibuat jika dibutuhkan saja yang dapat menggambarkan


Alir permasalahan secara sederhana , terurai dan jelas.

7. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Gigi


8. Rekaman N Yang diubah Isi Tanggal dimulai
Historis o Perubahan diberlakukan

Keterangan :

1. Logo warna hitam


2. Huruf Bookman Old Style
3. Judul SOP ukuran 12’ tidak usah menggunakan tulisan SOP
4. Tulisan UPTD PUSKESMAS WELAHAN I ukuran 12 ,spasi 1
5. Tulisan SOP ukuran 16’
6. Tulisan No. Dokumen, No. Revisi, Tanggal Terbit, Halaman , Nama Kapusk
dan NIP ukuran huruf 10’
7. Kop Surat terpisah dengan Komponen SOP
8. Pada komponen SOP Spasi 1,15
9. Diagram jika dibtuhkan saja10.
10. Halaman diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOPada 5 halaman di tulis misal ( 1/5). Namun ,ditiap halaman
selanjutnya dibuat footer misalnya halaman ke 2 (2/5 )
halaman terakhir : (5/5)

Anda mungkin juga menyukai