Anda di halaman 1dari 3

ANASTESI BLOK MANDIBULA

No.Dok : UKP/SOP.121/2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 05 Juni 2017
Halaman : 1 dari 2
UPTD
drg. Hendra Setiawan
PUSKESMAS
NIP. 19830416.200904.1.002
MALINAU KOTA

Suatu tindakan untuk memblokir batang saraf sensible di daerah mana


saja, antara otak,dan daerah pencabutan gigi. Termasuk pada batang
1. Pengertian saraf mandibular. Anestikumnya berbentuk cair dalam ampul,
(lidocaine/ pehacaine 2 cc) media yang di gunakan, alat suntik sekali
pakai 3 cc. waktu yang dibutuhkan cukup lama.
Sebagai acuan kerja petugas di klinik Gigi UPTD Puskesmas Malinau
2. Tujuan Kota dalam melakukan anastesi blok mandibula, sehingga ketika
dilakukan tindakan pencabutan pasien tidak merasa sakit.
1. SK Kepala UPTD Puskesmas Malinau Kota Nomor:
440/K.017/2017 tentang Jenis Pelayanan
3. Kebijakan
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Malinau Kota Nomor:
440/K.030/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Pedoman paket dasar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
4. Referensi
Puskesmas
1. Dental Unit
2. Alat diagnostik lengkap (kaca mulut, sonde, pinset)
3. APD (masker dan sarung tangan)
Alat dan
5. 4. Alat suntik 3 cc
Bahan:
5. Cairan anastetikum (Lidocaine/ Pehacaine)
6. Cairan antiseptik (povidone iodine)
7. Cotton pellet
6. Prosedur/ a. Pasien datang ke klinik Gigi UPTD Puskesmas Malinau Kota.
Langkah- b. Petugas dengan ramah mengucapkan salam dan sapa.
langkah c. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di Dental Chair.
d. Petugas melakukan anamnesa.
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
f. Petugas menegakkan diagnosa.
g. Petugas meminta pasien/ keluarganya mengisi blanko Informed

Hal 1 / 3
Consent.
h. Petugas mencuci tangan.
i. Petugas memakai Alat Perlindungan Diri (APD).
j. Petugas menyiapkan alat suntik sekali pakai – 3cc.
k. Petugas membuka Lidocain/ Pehacain ampul.
l. Petugas menyedot cairan dalam ampul secara pelan-pelan
dengan menggunakan alat suntik sekali pakai.
m. Petugas membuang gelembung udara dalam alat suntik sekali
pakai.
n. Petugas mengolesi mukosa yang akan di anastesi dengan
menggunakan cotton pellet yang sudah diberi cairan antiseptik,
yaitu di daerah mukosa bagian dalam sekitar M3 Rahang
Bawah.
o. Petugas menginsersikan jarum pada daerah ± 1cm di atas M3
dan 1cm di belakang M3 dari arah gigi premolar sisi yang
berlawanan sampai mengenai tulang, lalu arah jarum di ubah
menyusuri oklusal gigi yang bersangkutan ke arah belakang
kemudian jarum masuk ± 1,5cm, arah jarum dirubah lagi
seperti semula kemudian jarum masuk ± 0,5cm.
p. Petugas melakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk
pembuluh darah kemudian obat dideponir ±1,5cc.
q. Petugas menarik jarum keluar sejajar oklusal sambil obat
dideponir ± 0,25cc.
r. Sisa obat ± 0,5cc diinjeksikan pada bagian bukal gigi yang
bersangkutan.
s. Petugas melakukan pengecekan apakah anastesi sudah berjalan
atau belum
t. Petugas melakukan tindakan pencabutan gigi sesuai dengan
rencana tindakan.
u. Petugas mencatat semua hasil anamnesa, pemeriksaan,
diagnosa, dan tindakan pada rekam medis dan buku register
harian klinik Gigi.
v. Pasien pulang
7. Hal-hal yang
perlu

Hal 2 / 3
diperhatikan
8. Unit Terkait Klinik Gigi
1. Rekam Medis
Dokumen
9. 2. Informed Consent
Terkait
3. Buku Register Harian klinik gigi
Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
10. historis diberikan
perubahan

Hal 3 / 3

Anda mungkin juga menyukai