Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN ANESTESI LOKAL

PENCABUTAN GIGI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman

18/SPO/PG/VIII/2023 00 1/3
DD KLINIK
KUPANG
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Manager DD Klinik Kupang
STANDAR 1 Agustus 2023
PROSEDUR
OPERASIONAL
apt. Nur Atik Hidayah,S.Farm.
NIK. 06012001
1. Pengertian Anestesi lokal infiltrasi gigi adalah anestesi yang bertujuan
untuk menimbulkan anestesi ujung saraf melalui injeksi
pada atau sekitar jaringan yang akan dianestesi sehingga
mengakibatkan hilangnya rasa digusi dan jaringan yang
terletak lebih dalam yaitu gigi.
2. Tujuan a. Untuk menghilangkan gigi anak-anak (gigi susu) yang telah
waktunya berganti gigi tetap atau indikasi pencabutan
beranting (serial ekstraksi)
b. Untuk menghilangkan gigi karena peradangan pulpa dengan
pertimbangan khusus
c. Untuk menghilangkan gigi karena kelainan periodontal
dengan pertimbangan khusus
d. Untuk menghilangkan gigi penyebab fokus infeksi
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab DD Klinik Kupang nomor :
010/SK/ PPG/DDKPG/VI/2023 tentang Pelayanan Poli
Gigi
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/ MENKES/62/2015 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.
2. Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia Tahun 2015
3. Pedersen, G.W.,Buku Ajar Praktis Bedah Mulut ( Terj),
Jakarta EGC, 1996 : 192/219
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan untuk Anestesi Infiltrasi
Lokal
a. Alat diagnostik lengkap (kaca mulut, sonde,
ekskavator, pinset gigi)
b. Povidone iodine 10%
c. Bahan anestesi
d. Spuit injeksi 3 cc
e. Kapas steril
2. Langkah Anestesi Infiltrasi Lokal
a. Dokter melakukan kajian pra anestesi yang meliputi
riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat
pengobatan.
b. Dokter gigi mendudukan pasien pada pisisi
semisupine, agar pasien nyaman, lebih mudah
teranestesi dan dapat mengurangi terjadinya sinkop
c. Dokter gigi menginstruksikan perawat gigi untuk
menyiapkan alat dan bahan anestesi
d. Dokter gigi membersihkan permukaan jaringan dari
saliva dan sisa makanan
e. Dokter gigi mengoleskan larutan antiseptik pada
daerah tempat insersi jarum
f. Dokter gigi menyesuaikan bevel jarum injeksi
menghadap ke tulang
g. Dokter gigi menarik bibir pasien untuk melihat
lipatan mucobucal
h. Dokter gigi memasukkan jarum pada lipatan
mucobucal yang sejajar dengan axis gigi yang akan
dicabut
i. Dokter gigi melakukan aspirasi jarum injeksi, jika
aspirasi negatif deponir larutan anestesi lokal
secara perlahan lahan (kecepatan ideal 2ml/menit)
sebanyak 0,5ml
j. Dokter gigi menarik jarum dari area yang dianestesi
secara perlahan
k. Dokter gigi memasukkan jarum di area sekitar
gingiva, diatas lipatan muccobucal yang akan
dicabut.
l. Dokter gigi melakukan aspirasi jarum injeksi, jika
aspirasi negatif deponir larutan anestesi lokal
secara perlahan lahan (kecepatan ideal 2ml/menit)
sebanyak 0,5ml
m. Dokter gigi menarik jarum dari area yang dianestesi
secara perlahan
n. Dokter gigi memasukkan jarum di area sekitar
interdental papila mesial dan distal area bucal gigi
yang akan dicabut
o. Dokter gigi melakukan aspirasi jarum injeksi, jika
aspirasi negatif deponir larutan anestesi lokal
secara perlahan lahan (kecepatan ideal 2ml/menit)
sebanyak 0,5ml
p. Dokter gigi menarik jarum dari area yang dianestesi
secara perlahan
q. Dokter gigi memasukkan jarum di area sekitar
interdental papila mesial dan distal area
palatal/lingual gigi yang akan dicabut
r. Dokter gigi melakukan aspirasi jarum injeksi, jika
aspirasi negatif deponir larutan anestesi lokal
secara perlahan lahan (kecepatan ideal 2ml/menit)
sebanyak 0,5ml
s. Dokter gigi menarik jarum dari area yang dianestesi
secara perlahan
t. Dokter gigi mengecek area yang teranestesi dengan
menggunakan sonde atau excavator dengan cara
memasukkan alat tersebut ke dalam sulcus dan
menggerakkan ke mesial dan distal untuk
melonggarkan ligamen periodontal gigi.
u. Dokter melakukan pemantauan status fisiologi
pasien selama pemberian anestesi yang meliputi
pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu. Pemeriksaan dilakukan per
sepuluh menit sampai tindakan selesai.
v. Dokter melakukan evaluasi paska anestesi yang
meliputi anamnesis paska tindakan anestesi,
pemeriksaan tanda vital setelah tindakan selesai:
tekanan darah, nadi, respirasi, suhu.
w. Dokter mencatat jenis, dosis, dan teknik anestesi
serta pemantauan status fisiologis selama
pemberian anestesi di rekam medis.
6. Bagan Alir Kajian pra-anestesi

Mengatur posisi pasien di dental unit

Menyiapkan alat dan bahan

Asepsis daerah kerja dengan povidone iodine 10%

Insersi bevel menghadap ke arah tulang

Aspirasi

Deponir

Cek keberhasilan anestesi


7. Hal-hal 1. Lakukan identifikasi keselamatan pasien, tanyakan
yang perlu riwayat pernyakit dan riwayat kesehatan pasien
diperhati- selengkap mungkin
kan 2. Isi rekam medis dengan benar dan lengkap
3. Pemeriksaan Radiologi dianjurkan dilakukan sebelum
dilakukan pencabutan gigi untuk mengetahui keadaan
gigi dan jaringan pendukung gigi
8. Unit 1. Ruang Pelayanan Gigi
terkait 2. Loket Pendaftaran
3. Rekam Medis
4. Instalasi Farmasi
9. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. SOP Persiapan Pelayanan Poli Gigi
3. SOP Kajian Awal Ruang Perawatan Gigi
10. Rekaman
Tanggal
No Halaman Yang diubah Perubahan
Historis berlaku

Anda mungkin juga menyukai