Anda di halaman 1dari 3

ANASTESI BLOK MANDIBULA

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS Dr. NURUDDIN


NIP. 19810411201407 1 001
GAYAM

1. Pengertian Anastesi blok mandibula adalah tidakan menghilangkan rasa sakit sementara
waktu dengan cara mendeponirkananastetikum sekitar alveolaris inferior
sebelum masuk ke canalis mandibularis. Metode ini dianjurkan untuk gigi –
gigi molar bawah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang petugas pelayanan gigi untuk
melakukan anastesi blok mandibular pada gusi sekitar gigi – gigi molar rahang
bawah yang akan dilakukan pencabutan.
3. Kebijakan Sebagai pedoman pelaksanaan tindakan pembedahan di Puskesmas Gayam
pelaksanaan tindakan pembedahan harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam SOP.
4. Referensi Buku Petunjuk Praktis Anastesi Lokal, drg, Purwanto, 2002.

5. Langkah - 1. Petugas memanggil pasien.


Langkah 2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan rekam medik.
3. Petugas memprsilahkan pasien untuk duduk di dental chair.
4. Petugas melalukan anamnesa.
5. Petugas melakukan pemeriksaan sesuai keluhan pasien.
6. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan.
7. Petugas menentukan rencana tindakan.
8. Petugas mempersilahkan pasien untuk menandatangani inform consent.
9. Petugas mengenakan alat pelindung diri .
10. Petugas menentukan perencanaan tindakan anastesi blok.
11. Petugas mempersilahkan pasien untuk membuka mulut dan memposisikan
bidang oklusal rahang bawah sejajar dengan lantai.
12. Palpasi fossa retromolaris dengan jari telunjuk sehingga kuku jari
menempel pada linea abliqua.
13. Arahkan jarum sejajar dengan dataran oklusal gigi - gigi mandibular ke
arah ramus dan jari dengan bagian barrel (bagian yang berisi anestetikum)
1 /2
spuit terletak diantara kedua premolar pada sisi yang berlawanan.
14. Tusukkan jarum pada apeks pterygomandibulare dan teruskan gerakan
jarum di antara ramus dan liga mentum – ligamentum serta otot – otot yang
menutupi facies interna ramus sampai ujungnya berkontak pada dinding
posterior sulcus mandibularis.
15. Deponirkan 1,5 cc anastetikum di sekitar n. Alveolaris inferior kedalaman
insersi jarum rata – rata 15 mm, tetapi bervariasi tergantung ukuran
mandibular dan perubahan proporsinya sejalan dengan pertambahan umur.
16. Deponirkan sejumlah kecil anestetikum pada pertengahan jalan masuknya
jarum agar n.Lingualis juga ikut teranastesi.

6. Bagan Alir
Petugas memanggil pasien

Petugas mencocokkan identitas pasien


dengan rekam medik

Petugas memprsilahkan pasien untuk


duduk di dental chair
Petugas melalukan anamnesa

Petugas melakukan pemeriksaan sesuai


keluhan pasien

Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil


anamnesa dan pemeriksaan

Petugas menentukan rencana tindakan

Petugas mempersilahkan pasien untuk


menandatangani inform consent

Petugas mengenakan alat pelindung diri

Petugas menentukan perencanaan tindakan


anastesi blok

Petugas mempersilahkan pasien untuk


membuka mulut dan memposisikan bidang

oklusal rahang bawah sejajar dengan lantai

2 /2
Palpasi fossa retromolaris dengan jari telunjuk
sehingga kuku jari menempel pada linea abliqua

Arahkan jarum sejajar dengan dataran oklusal gigi -


gigi mandibular ke arah ramus dan jari dengan
bagian barrel (bagian yang berisi anestetikum) spuit
terletak diantara kedua premolar pada sisi yang
berlawanan

Tusukkan jarum pada apeks pterygomandibulare dan


teruskan gerakan jarum di antara ramus dan liga mentum
– ligamentum serta otot – otot yang menutupi facies

interna ramus sampai ujungnya berkontak pada dinding


posterior sulcus mandibularis

Deponirkan 1,5 cc anastetikum di sekitar n. Alveolaris


inferior kedalaman insersi jarum rata – rata 15 mm, tetapi
bervariasi tergantung ukuran mandibular dan perubahan

proporsinya sejalan dengan pertambahan umur

Deponirkan sejumlah kecil anestetikum


pada pertengahan jalan masuknya jarum
agar n.Lingualis juga ikut teranastesi

7. Unit Terkait 1. Loket


2. Poli Gigi
3. Apotek

3 /2

Anda mungkin juga menyukai