Anda di halaman 1dari 5

Pencabutan Gigi Permanen

No. Dokumen : :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS dr. Hj. Rahmatiah, M.Kes


LAYANG NIP. 19651109 200212 2
003

Pencabutan gigi permanen adalah pencabutan yang dilakukan


1. Pengertian pada gigi permanen atau gigi tetap dengan adanya indikasi
pencabutan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
pasien di Poli Gigi dengan kondisi gigi permanen atas atau bawah
dengan indikasi pencabutan :

1. Gigi yang mahkotanya sudah rusak dan tidak dapat diperbaiki


secara konservasi
2. Gigi gangren pulpa yang tidak dapat dilakukan perawatan
2. Tujuan endodontia
3. Gigi yang telah goyang dan tidak dapat lagi dirawat dengan
perawatan periodontia
4. Gigi yang merupakan kausa dari inflamasi
5. Gigi yang dicabut dengan alasan perlunya perawatan
orthodontia
6. Gigi yang diperlukan untuk perawatan protesa
7. Gigi yang berlebihan (dens supernumeralis)

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Layang Nomor tentang


Kebijakan Tahapan Pelayanan Klinis
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Pedoman Paket Dasar
4. Referensi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Di Puskesmas, Kementerian
Kesehatan RI tahun 2015, Buku Petunjuk Praktis Pencabutan gigi
1. Alat dan Bahan
a. Alat dasar (kaca mulut,sonde,pinset,eksavator)
b. Tang cabut gigi permanen

5. c. Oral jet

Prosedur /Langkah- d. Bein

langkah e. Masker
f. Sarung tangan
g. Carpule
h. Lidocain (septocaine)
i. Alkohol
j. Betadine
k. Kapas/tampon
1. Petugas menegakkan diagnosa
2. Petugas mengukur tekanan darah pada pasien dewasa
3. Petugas meminta pasien atau keluarga pasien untuk
menandatangani surat persetujuan/penolakan tindakan yang
telah diberi penjelasan
4. Petugas menyiapkan alat dan bahan untuk tindakan
pencabutan gigi
5. Petugas melakukan desinfeksi pada gingiva sekitar gigi yang
akan dianastesi, anestesi infiltrasi pada mucosa sekitar gigi
yang akan dicabut atau melakukan anastesi topikal bila gigi
sudah goyang derajat 3 atau 4
6. Petugas melakukan manipulasi pencabutan gigi
a. Manipulasi dengan menggunakan tang pencabutan gigi
dengan cara mulut tang mencangkup gigi sedalam mungkin
dan sejajar dengan poros gigi :
I. Pada gigi berakal tunggal (incisvus dan caninus) lakukan
gerakan rotasi (gerakan memutar) dan ekstraksi (gerakan
6. Langkah-langkah menarik gigi dari alveolus)
II. Pada gigi berakar dua atau tiga, lakukan gerakan luksasi
(arah labio/palatinal) dan ekstraksi (gerakan menarik gigi
dari alveolus)
b. Manipulasi dengan menggunakan bein :
I. Gerakan elevasi (gerakan mengungkit), ujung bein
diletakkan diantara akar gigi dengan tulang alveolus untuk
melonggarkan akar dari alveolus
II. Gerakan ekstraksi, ujung elevator yang lurus didorongkan
diantara akar gigi dan tulang alveolus sambil mengadakan
gerakan rotasi dari elevator
7. Petugas meletakkan tampon kapas pada luka bekas
pencabutan gigi
8. Petugas menuliskan resep obat (analgetik, vitamin C, bila
diperlukan antibiotik)
9. Petugas memberikan instruksi sesudah pencabutan gigi :
i. Menggigit tampon selama 1 jam dan tidak
boleh berkumur-kumur
ii. Tidak boleh menyentuh/menghisap luka
bekas pencabutan gigi
iii. Memberitahukan pasien untuk kontrol jika
terjadi pendarahan setelah 2 jam atau luka
masih terasa sakit dalam 3-5 hari

Menegakakan penandatanganan
diagnosa Mengukur persetujuan tindakan
tekanan darah dan penjelasan

Anastesi infiltrasi Desinfeksi Menyiapkan alat


mucosa sekitar gigi mucosa sekitar dan bahan
gigi

6. Bagan Alir

Melonggarkan Manipulasi Gigitkan tampon


socket gigi dengan pencabutan pada bekas
bein dengan tang pencabutan

Instruksi pasca Penulisan


pencabutan resep

Pencatatan
dalam rekam
medis
8. Unit terkait Loket, Kamar obat

Anda mungkin juga menyukai