Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN DRY SOCKET

No. Dokumen :

No. Revisi :

TanggalTerbit :
SOP Halaman :

PUSKESMAS TANJUNG RIA TTD KepalaPuskesmas : Dr. Marthina S R

NIP. 196510182000032001

1. Pengertian Penatalaksanaan dry socket adalah cara mengatasi dry socket yang
biasanya muncul pada hari ke 3-5 sesudah tindakan bedah atau
pencabutan gigi.
Dry socket adalah suatu kondisi mulut yang jarang terjadi yang
ditandai dengan sakit terus menerus yang dirasakan setelah
pencabutan gigi permanen dari dalam socket.
Socket adalah suatu lubang yang ada di dalam tulang setelah gigi
dicabut.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi Dokter Gigi dalam menanggulangi kasus dry
socket setelah pencabutan.

3. Kebijakan Setiap penatalaksanaan dry socket harus mengikuti langkah - langkah


yang tertuang dalam SOP.

4. Referensi Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. GW. Pedersen. 1996.

5. Prosedur / Langkah- 1. Petugs gigi melakukan pemanggilan pasien,


langkah 2. Dokter gigi mencocokkan identitas pasien dengan identitas di
Rekam medis,
3. Dokter gigi mempersilahkan pasien duduk,
4. Dokter gigi melakukan anamnesa,
 Menanyakan apakah bekas pencabutan terasa sakit,
 Menanyakan apakah sakit pada bekas pencabutan berapa hari
paska pencabutan,
 Menanyakan apakah pasien melaksanakan instruksi dari
dokter gigi paska pencabutan,
5. Dokter gigi melakukan pemeriksaan vital sign,
6. Dokter gigi mencatat keluhan dan vital sign pasien di rekam medic
7. Dokter gigi mempersilahkan pasien untuk duduk di kursi gigi
dengan posisi yang benar,
A Kunjungan I
8. Dokter gigi mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
9. Dokter gigi mempersiapkan sarana perlindungan diri, yaitu
mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan
10. Dokter gigi menentukan posisi kerja yang tepat,
11. Dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis menggunakan
instrument dasar
 Soket bekas pencabutan terlihat kering dan berwarna keabu-
abuan,
 Daerah di sekitar bekas pencabutan bengkak palpasi (+),
12. Dokter gigi menegakkan diagnosa yaitu dry socket,
13. Dokter gigi menentukan rencana perawatan
14. Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan yang akan
dilaksanakan kepada pasien sesuai dengan diagnosa,
15. Dokter gigi melakukan irigasi tulang alveolar yang terbuka dengan
larutan saline hangat,
16. Dokter gigi melakukan palpasi dengan hati-hati menggunakan
kapas untuk menentukan sensitivitas,
17. Dokter gigi melakukan anestesi lokal (bila pasien merasa kesakitan
pada waktu palpasi),
18. Dokter gigi melakukan kuretase ringan bila diperlukan,
19. Dokter gigi memasukkan pembalut obat-obatan yang dibungkus
kassa kedalam alveolus,
20. Dokter gigi memberi resep analgetik,
21. Dokter gigi menginstruksikan pasien untuk kontrol setiap hari,
B Kunjungan II dan seterusnya
22. Dokter gigi mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
23. Dokter gigi mempersiapkan sarana perlindungan diri, yaitu
mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan
24. Dokter gigi menentukan posisi kerja yang tepat,
25. Dokter gigi membuka pembalut,
26. Dokter gigi mengirigasi kembali dan memeriksa keadaan alveolus,
27. Dokter gigi memasukkan pembalut obat yang dibungkus kassa ke
dalam alveolus,
28. Bila terlihat pus atau nanah, dokter gigi memberi resep antibiotik,
29. Dokter gigi menginstruksikan pasien untuk kontrol setiap hari,
C. Kunjungan III
30. Dokter gigi merujuk ke rumah sakit bila dalam 10 hari tidak ada
perbaikan
31. Dokter gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dalam rekam medis,
32. Perawat gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi
dan mulut di buku registar poli gigi dan mulut.
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perludiperhatikan

8. Unit terkait 1. Dokter gigi


9. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Blangko Resep
3. Register Harian
4. Form Rujukan
10. Rekamanhistorisperubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggalmulaidiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai