Anda di halaman 1dari 4

 

SOP PENCABUTAN GIGI  

No. Dokumen : /
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit : 26 April 2022
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Hernika Pareang


(ttd Kapus, hapus jika prin)
KARUBAGA NIP. 198609192020122014
Pencabutan adalah tindakan kedokteran gigi untuk mencabut gigi
yang sudah tidak dapat direstorai,yang telah mengalami fraktur /
1. Pengertian
trauma, atau infeksi sehingga tidak memungkinkan untuk
dipertahankan dalam rongga mulut

2. Tujuan Sebagai acuan pencanbutan pada gigi karies

3. Kebijakan  

1. Cameron, Angus & Widmer, Richard P., Handbook of Pediatric


Dentistry, 3rd Ed, Elsevier, Mosby Co, Oxford, 2008
2. Cassamassimo, Paul S, Field, Henry W., McTigue, Dennis J.,
Nowak, Arthur J., Pediatric Dentistry Infancy Through
Adolescent, 5th Ed, Elsevier, Mosby Co, St. Louis Missouri,
2013
3. McDonnaldy, Ralph E., Avery, David R., Dean, Jeffrey A.,
4. Referensi
Dentistry for The Child and Adolescent, 8th Ed, Elsevier, Mosby
Co, Philadelphia, 2009
4. Pinkham, Jimmy R., Cassamassimo, Paul S., Field, Henry W.,
Nowak, Arthur J.,Pediatric Dentistry, 4th, Elsevier, Mosby Co,
Philadelphia, 2005
5. Welbury, Richard R., Paediatric Dentistry, 3th Ed, Oxford
University Press, New York, 2005
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Tampon
2. Povidone Iodine
3. Syringe
4. Chlorethyl
5. Larutan anastesi (Lidocaine / Lidocaine + epinephrine)
6. Alat standar (kaca mulut, pinset, ekskavator, sonde half moon)
7. Bein
8. Tang cabut sesuai gigi yang dicabut
9. Larutan irigasi (aquadest dan NaCl)

Prosedur tindakan :
1. Mengatur posisi pasien sesuai dengan indikasi gigi yang akan
dicabut.
2. Mengatur posisi operator sesuai dengan indikasi gigi yang akan
dicabut.
3. Mengaplikasikan bahan desinfektan / povidone iodine pada
mukosa region yang akan dicabut.
4. Mengaplikasikan anestesi topical pada mukosa regio yang akan
dicabut, apabila gigi sudah terjadi kegoyangan °2 - °3
5. Aplikasikan anestesi topical pada mukosa region gigi yang
akan dicabut sebelum diinjeksi
6. Pada gigi anterior atas infiltrasi anestesi pada regio labial dan
palatinal
7. Pada gigi anterior bawah infiltrasi anestesi pada regio labial
dan intraligamen ( lingual ) atau interdental papil sampai
memucat ke lingual ( lingual )
8. Pada gigi posterior bawah anestesi infiltrasi bukal dan
intraligamen ( lingual ) atau interdental papil sampai memucat
ke lingual ( lingual )
9. Melakukan tes dengan sonde untuk melihat apakah anestesi
sudah berhasil dengan keluhan ada / tidak rasa sakit.
10. Melakukan ekstraksi dengan teknik dan instrument yang
sesuai dengan indikasi gigi yang akan dicabut.
11. Membersihkan soket gigi
12. Memberikan tampon dengan povidon iodine dan memberikan
instruksi pasca pencabutan sbb : tampon dibuang setelah 30
menit, jika masih terjadi perdarahan tampon dapat diganti
13. Instruksi kepada pasien :
 Tidak boleh menggigit bibir pada regio yang teranestesi
 Tidak boleh berkumur
 Tidak boleh menghisap dan memainkan lidah pada bekas
pencabutan
 Tidak boleh memegang bekas pencabutan
 Tidak boleh makan dan minum panas selama satu hari
 Bila terasa sakit dianjurkan untuk meminum obat analgesic
 Bila sakit terus berlanjut kontrol ke dokter kembali
 

Mengatur posisi pasien dan operator sesuai gigi yang


akan dicabut

Aplikasi povidone iodine pada mukosa regio gigi yang


akan dicabut

Aplikasi anastesi topikal pada mukosa regio gigi yang


akan dicabut

Anastesi infiltrasi pada regio anterior daerah labial


dan palatal / lingual, pada daerah posterior daerah
bukal dan palatal / lingual

14. Diagram Alir

Tes rasa sakit dengan sonde

Ekstraksi dengan teknik sesuai gigi yang akan dicabut

Membersihkan soket gigi dan kontrol penndarahan


menggunakan tampon dengan povidoe iodine

Instruksi pasien

15. Hal- hal


yang perlu  
diperhatikan

16. Unit Terkait Poli Gigi

17. Dokumen
Rekam medis
Terkait
Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
18. Rekam Diberlakukan

Historis

Anda mungkin juga menyukai