Anda di halaman 1dari 2

PERAWATAN ABSES

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

No. Dokumen KEPALA PUSKESMAS


SEBERIDA
Tanggal pembuatan

PUSKESMAS No. Revisi


SEBERIDA
Tanggal berlaku dr. ALFAJAR HARAHAP
NIP. 197205202006041010
Halaman
1/2

Abses gigi adalah sekumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada
bagian dalam gigi. Kondisi ini biasanya muncul sebagai akibat dari rongga gigi
1. Pengertian
tidak diobati, adanya retakan atau serpihan pada gigi yang memungkinkan
bakteri masuk ke dalam gigi bagian dalam.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan


2. Tujuan
perawatan dan pengobatan terhadap abeses pada gigi
Keputusan Kepala Puskesmas Seberida No. Tahun 2017 tentang
3. Kebijakan
layanan asuhan Kesgilut
a. KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar
Pelayanan Asuhan Kesgilut
4. Referensi b. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor:
HK.02.04/II/964/2012 tentang Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut di Puskesmas
1. Petugas poli gigi memanggil pasien sesuai urutan
2. Menyambut pasien dengan ramah
3. Petugas poli gigi menyesuaikan identitas pasien dengan kartu pasien
4. Apabila tidak sesuai petugas mengembalikan ke rekam medik /ke ruang
kartu, bila sesuai melanjutkan pengkajian awal klinis
5. Petugas poli gigi mempersilahkan pasien duduk di dental unit, dan
memakaikan celemek pasien
6. Melakukan Anamnesa tentang keluhan utama, keluhan tambahan,
berapa lama, lokasinya dimana, apakah mengganggu tidur, tanyakan
5. Prosedur juga riwayat penyakit yang lain (Jantung,Kencing manis, Tekanan
darah tinggi, kehamilan pada wanita, alergi, asthma, tbc ).
7. Pemeriksaan Gigi (oral), meliputi :
Gigi ( karies, warna, posisi, bentuk ).
Lidah ( warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran ).
Mukosa pipi ( ulkus, lesi, radang ).
Langit-langit keras apakah ada kista, tumor, celah langit-langit ).
Dasar mulut (apakah bengkak, kista, penyumbatan kelenjar
ludah).
Pemeriksaan ekstra oral ( pipi, bibir, kelenjar limfe ).

1
8. Melakukan diagnose
9. Melakukan rencana perawatan
10. Melakukan konseling
11. Melakukan tindakan :
a. Abses pada akar gigi ( lokal ) :
1) Bersihkan daerah sekitar gigi.
2) Oleskan betadin.
3) Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
4) Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat habis.
5) Kalau pasien sudah sembuh lakukan pencabutan gigi.
b. Abses sub mukosa ( dengan gigi gangren ) :
1) Buka atap pulpa.
2) Bersihkan cavitas.
3) Tutup dengan kapas ( longgar ).
4) Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
5) Instruksikan pasien kembali setelah obat habis,
6) kalau masih bengkak tambah obat lagi untuk dilanjutkan,
7) kalau sudah sembuh dapat dilakukan pencabutan gigi.
c. Abses sub cutan ( dengan gigi gangren ) :
1) Oleskan betadin.
2) Pemberian topikal anestesi.
3) Insisi abses.
4) Drainage.
5) Bersihkan
6) Kalau ekstra oral dan tersedia rubberdam, beri rubberdam
untuk drainage.
7) Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
8) Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan atap pulpa
bila memungkinkan.
12. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita
6. Dokumen
Rekam Medis, buku register poli gigi
terkait

7. Unit terkait Poli gigi

Anda mungkin juga menyukai