STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
Abses gigi adalah sekumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada
bagian dalam gigi. Kondisi ini biasanya muncul sebagai akibat dari rongga gigi
1. Pengertian
tidak diobati, adanya retakan atau serpihan pada gigi yang memungkinkan
bakteri masuk ke dalam gigi bagian dalam.
1
8. Melakukan diagnose
9. Melakukan rencana perawatan
10. Melakukan konseling
11. Melakukan tindakan :
a. Abses pada akar gigi ( lokal ) :
1) Bersihkan daerah sekitar gigi.
2) Oleskan betadin.
3) Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
4) Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat habis.
5) Kalau pasien sudah sembuh lakukan pencabutan gigi.
b. Abses sub mukosa ( dengan gigi gangren ) :
1) Buka atap pulpa.
2) Bersihkan cavitas.
3) Tutup dengan kapas ( longgar ).
4) Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
5) Instruksikan pasien kembali setelah obat habis,
6) kalau masih bengkak tambah obat lagi untuk dilanjutkan,
7) kalau sudah sembuh dapat dilakukan pencabutan gigi.
c. Abses sub cutan ( dengan gigi gangren ) :
1) Oleskan betadin.
2) Pemberian topikal anestesi.
3) Insisi abses.
4) Drainage.
5) Bersihkan
6) Kalau ekstra oral dan tersedia rubberdam, beri rubberdam
untuk drainage.
7) Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
8) Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan atap pulpa
bila memungkinkan.
12. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita
6. Dokumen
Rekam Medis, buku register poli gigi
terkait