PUSKESMAS NUSA
PENIDA III
UPT. PUSKESMAS
PROSEDUR PELAYANAN PASIEN DI POLI GIGI
NUSA PENIDA III
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
7. Bagan Alir
Beri salam Pasien duduk di kursi dental.
Cuci tangan
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pasien Intraoral & Ekstraoral
Pulang
Penegakan diagnosa
DINAS
KARIES DINI / KARIES EMAIL TANPA KAVITAS / LESI
KESEHATAN
PUTIH DAN TATA LAKSANA PENANGANANNYA (K 02.0)
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
8. Unit terkait : -
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
6. Prosedur : 1. Pemeriksaan intra oral : sudah terdapat kavitas pada email atau
karies sudah mencapai dentin.
2. Penegakan diagnosa.
3. Berikan informed consent lisan untuk tindakan yang akan
dilakukan.
4. Tergantung pada lokasi estetika ditumpat.
- Jika mengganggu estetika ditumpat.
-
Jika tidak mengganggu estetika : lakukan recountoring,
poles dan ulas flour.
5. Tumpat kavitas yang dangkal dengan glass ionomer, kavitas
yang dalam dilapisi pulp caping terlebih dahulu kemudian
ditumpat glass ionomer atau resin komposit.
6. Lakukan tahapan prosedur tumpatan.
7. Bagan Alir
Pemeriksaan intra oral :
sudah terdapat kavitas Penegakan diagnosa.
pada email atau karies
sudah mencapai dentin.
8. Unit terkait : -
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
DINAS
KARIES PADA CEMENT / KARIES AKAR GIGI
KESEHATAN
(K 02.2)
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
7. Bagan Alir
Pemeriksaan intra oral :
terdapat karies pada Penegakan diagnosa.
cemen atau akar gigi.
8. Unit terkait : -
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
DINAS
PULPITIS REVERSIBEL, PULPITIS AWAL/HIPEREMI DAN
KESEHATAN
TATALAKSANA PENANGANANNYA
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
DINAS
PULPITIS IRREVERSIBEL DAN TATALAKSANA
KESEHATAN
PENANGANANNYA (K 044.01, K.04.02)
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
Laksanakan prosedur
Rujuk ke rumah sakit. tindakan untuk pulpitis
irreversibel.
DINAS
GANGREN PULPA DAN TATALAKSANA
KESEHATAN
PENANGANANNYA (K 04.1)
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
8. Bagan Alir
Pemeriksaan fisik
intraoral : terlihat
jaringan pulpa mati, Penegakan diagnosa
perubahan warna gigi, gangren pulpa.
translusens gigi
berkurang atau gigi
sudah tinggal radiks dan
berbau busuk.
Berikan informed consent
lisan atau tertulis.
Alternatif tindakan :
a. Exodonti
b. Konservasi
Alternatif tindakan
konservasi adalah untuk
gigi yang secara klinis
masih bisa dilakukan
Pasien diperkenankan
tindakan konservasi dengan
pulang.
perawatan saluran akar
(endodontik) dirujuk ke
rumah sakit.
9. Unit terkait : -
\
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
8. Bagan Alir
Pemeriksaan ekstraoral : Pemeriksaan intraoral :
palpasi lymponidi palpasi sekitar apeks gigi
sakit, perkusi sakit.
Setelah peradangan
Untuk tindakan konservasi mereda, alternatif tindakan
lebih lanjut dirujuk ke adalah :
rumah sakit. a. Tindakan exodonti
b. Tindakan konservasi
DINAS
GINGIVITIS, DAN PENATALAKSANAANNYA
KESEHATAN
(K. 05.0 / K.05.1)
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
3. Perawatan awal :
DHE (Dental Health Education) meliputi pemberian disclosing
solution, teknik dan cara membersihkan gigi (sikat gigi,
flossing), pengendalian plak di rumah, pola makan (jenis,
frekuensi, komposisi konsistensi makanan) menghilangkan
kebiasaan buruk, anjuran kunjungan berkala, anjuran perawatan
gigi rutin.
4. Pemberian premedikasi untuk kasus akut.
5. Scalling supragingiva dan subgingiva (untuk kasus yang
memerlukan tindakan lebih kompleks rujuk ke RS).
6. Pemberian topikal anestesi pada kasus yang hipersensitif.
7. Pasien diperkenakan pulang.
7. Bagan Alir
Pemeriksaan intra oral :
a. Ada perubahan dalam hal warna Berikan informed consent
gusi, bentuk permukaan dan lisan untuk rencana
konsistensi : perawatan.
- Warna merah terang – merah
kebiruan
- Konsistensi lunak – kenyal
Perawatan awal :
- Bentuk membulat
DHE (Dental Health
- Permukaan licin, kasar seperti
Education) meliputi
kulit jeruk.
pemberian disclosing solution,
- Pada probing ada tendensi
teknik dan cara membersihkan
perdarahan.
gigi (sikat gigi, flossing),
- Ada pocket gingival yang
pengendalian plak di rumah,
dasarnya terletak pada
pola makan (jenis, frekuensi,
Comento Enamal Junction
komposisi konsistensi
(CEJ).
makanan) menghilangkan
b. Halitosis.
kebiasaan buruk, anjuran
kunjungan berkala, anjuran
perawatan gigi rutin.
8. Terapi : - Vitamin C
- Bila perlu, parasetamol/asam mefenamat.
9. Unit terkait : -
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
DINAS
KESEHATAN PERIODONTITIS DAN PENATALAKSANAAN (K. 05)
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/3
2. Penegakan diagnosa.
3. Informed consent lisan.
4. Perawatan awal :
DHE (Dental Health Education) meliputi pemberian disclosing
solution, teknik dan cara membersihkan gigi (sikat gigi,
flossing), pengendalian plak di rumah, pola makan (jenis,
frekuensi, komposisi konsistensi makanan) menghilangkan
kebiasaan buruk, anjuran kunjungan berkala, anjuran perawatan
gigi rutin.
5. Pemberian obat premedikasi untuk kasus akut.
6. Setelah peradangan reda alternatif tindakan yaitu :
a. Exodotia
b. Untuk perawatan periodonti lebih lanjut pasien dirujuk ke
rumah sakit.
7. Pasien diperkenankan pulang.
7. Bagan Alir
Pemeriksaan intra oral :
a. Ada perubahan dalam hal warna Penetakan diagnosa
gusi, bentuk permukaan dan
konsistensi :
- Warna merah terang – merah
kebiruan
- Konsistensi lunak – kenyal Informed concernt lisan
- Bentuk membulat
- Permukaan licin, kasar seperti
kulit jeruk.
- Pada probing ada tendensi
perdarahan.
- Ada pocket gingival yang Perawatan awal :
dasarnya terletak pada Comento DHE (Dental Health
Enamal Junction (CEJ). Education) meliputi
b. Halitosis. pemberian disclosing solution,
c. Pocket dalam > 3 mm teknik dan cara membersihkan
d. Loss of attachment gigi (sikat gigi, flossing),
e. Mobility pengendalian plak di rumah,
f. Kerusakan membran periodontal dan pola makan (jenis, frekuensi,
tulang alveolar. komposisi konsistensi
makanan) menghilangkan
kebiasaan buruk, anjuran
kunjungan berkala, anjuran
Pasien diperkenakan pulang. perawatan gigi rutin.
DINAS
ABSES GIGI DAN TATALAKSANA PENANGANANNYA
KESEHATAN
(K 04.1)
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
Pasien diperkenankan
pulang.
DINAS
KESEHATAN PROSEDUR ANESTESI LOKAL
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/4
2. Anestesi infiltrasi.
Indikasi : gigi rahang atas dan gigi anterior bawah, gigi
persistensi tanpa lukasi.
Cara kerja :
a. Gigi rahang atas
Infiltrasi palatal
1. Injeksi 0,5 cc anestetikum, pada titik suntikan yang
terletak sepanjang papilla incisiva yang berlokasi pada
garis tengah rahang, disposterior gigi incisivus sentral.
(injeksi N. Nasopalatinus : untuk gigi anterior atas).
2. Injeksi 0,5 cc anestetikum, pada sebelah mesial dari
titik tengah garis khayal yang ditarik antara tepi gingiva
molar ketiga atas sepanjang akar palatalnya terhadap
garis tengah. (injeksi N. Palatinus mayor : untuk gigi
posterior atas).
b. Infiltrasi bukal rahang atas
1. Injeksi 1-2 cc anestetikum, pada titik suntikan terletak
pada lipatan mukobukal diatas gigi molar kedua atas,
jarum digerakkan ke arah distal dan superior, kemudian
anestetikumnya dideponir kira-kira di atas apeks molar
ketiga. (injeksi N. Alveolaris superior posterior : untuk
gigi M3, M2, akar distal dan palatal M1).
2. Injeksi 1-2 cc anestetikum, pada titik suntikan di lipatan
mukobukal diatas apeksakar gigi premolar pertama.
(injeksi N. Alveolaris superior medius : untuk gigi P1,
P2, akar mesial M1).
3. Injeksi 1-2 cc anestetikum, pada titik suntikan di lipatan
mukobukal sedikit mesial dari gigi kaninus. (Injeksi N.
Alveolaris superior anterior : untuk gigi incicivus dan
caninus atas).
c. Gigi anterior bawah
1. Infiltrasi bukal
Injeksi 1-2 cc anestetikum pada titik suntikan pada
lipatan mukolabial dan arahkan jarum hati-hati ke
bawah sampai ujung jarum setinggi apeks akar gigi
anterior bawah. (injeksi gigi incicivus bawah).
2. Infiltrasi lingual
Injeksikan 0,5 cc anestetikum pada mukoperiosteum
lingual setinggi setengah panjang akar gigi yang
dianastesi.
c. Gigi posterior bawah sebelah bukal.
Injeksikan ¾ cc anestetikum pada lipatan mukosa pada
suatu titik tepat di depan gigi molar pertama, tusukkan
jarum sejajar corpur mandibula, dengan level menengah ke
bawah, ke suatu titik sejauh molar ketiga, anestetikum
dideponir perlahan-lahan seperti pada waktu memasukkan
jarum melalui jaringan. Injeksi ini akan menganestesi
jaringan bukal pada area molar bawah. (injeksi N. Buccalis
longus).
DINAS
KESEHATAN PROSEDUR ANESTESI LOKAL
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 3/4
8. Terapi :
9. Unit terkait : -
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
DINAS
KESEHATAN PROSEDUR EXODONTIA
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
2. Lakukan antiseptik.
3. Lakukan anestesi.
4. Pencabutan :
- Akar tunggal : gerakan rotasi lalu ekstraksi.
- Akar lebih dari satu : kombinasi gerakan rotasi dan luksasi,
lalu ekstraksi.
5. Setelah pencabutan periksa kelengkapan gigi dan periksa soket.
6. Kompresi soket gigi.
7. Beri tampone dan olesi antiseptik.
8. Instruksi pasca ekstraksi.
9. Jika diperlukan pemberian terapi : antibiotik, analgetik,
antiinflamasi (bila perlu) dan ruborantia.
10. Pasien diperbolehkan pulang.
7. Bagan Alir
Pemeriksaan intraoral, gigi yang
akan diekstraksi :
a. Gigi dengan infeksi (K. 04) Lakukan antiseptik.
- Keadaan umum membaik.
- Tidak ada trismus.
- Rasa sakit sudah Lakukan anestesi.
mereda/hilang.
- Gigi dengan karies profunda
Pencabutan :
dengan sondasi (-)
- Akar tunggal : gerakan
- Gigi goyang.
rotasi lalu ekstraksi.
- Konsul dari disiplin ilmu medis
- Akar lebih dari satu :
lain untuk fokus infeksi.
kombinasi gerakan rotasi
b. Gigi penyebab macam-macam
dan luksasi, lalu ekstraksi.
abses jaringan lunak dan keras.
c. Gigi untuk keperluan ortodonsia.
d. Gigi untuk keperluan prostodonsia. Setelah pencabutan periksa
e. Gigi dengan kelainan kelengkapan gigi dan periksa
pertumbuhan : supernumery, soket.
malposisi.
f. Gigi penyebab infeksi lokal.
g. Gigi dengan karies besar yang Kompresi soket gigi.
tidak dapat dirawat secara
konservasi. Beri tampone dan olesi
antiseptik.
8. Terapi : - Amoksilin
- Parasetamol / asam mefenamat / ibuprofen / antalgin.
- Bila perlu beri dexametason / kalium diklofenak, vitamin C
9. Unit terkait : Laboratorium, BP Umum, Rontgen (bila diperlukan)
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
DINAS
KESEHATAN PROSEDUR SCALING
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
7. Bagan Alir
Perawatan awal : DHE (Dental
Health Education) meliputi
pemberian disclosing solution,
teknik dan cara membersihkan
gigi (sikat gigi, flossing), Lakukan saling
pengendalian plak di rumah,
pola makan (jenis, frekuensi,
komposisi konsistensi
makanan) menghilangkan
kebiasaan buruk, anjuran Lakukan polesing.
kunjungan berkala, anjuran
perawatan gigi rutin.
Lakukan desinfektan
pada pasien dengan cara
topikal atau berkumur-
kumur dengan betadin
kumur selama + 30 detik.
8. Unit terkait : -
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
DINAS
STOMATITIS AFTOSA REKUREN DAN TATA LAKSANAN
KESEHATAN
PENANGANANNYA
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/2
7. Bagan Alir
Umumnya terdiri dari
Terapi spesifik tidak ada. pemberian obat-obat yang
bersifat simtomatik dan
perawatan suportif.
1. Obat-obat yang bersifat
simtomatik.
- Obat kumur antiseptik.
- Obat-obat yang bersifat
anastetik, multivitamin.
2. Perawatan suportif.
- Diet : makanan lunak,
maknanya yang tidak
mengiritasi
- Obat kumur salin
hangat.
- Istirahat cukup
DINAS
PROSEDUR KONSERVASI DENGAN PERAWATAN
KESEHATAN
ENDODONTIK
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/4
2. MUMMIFIKASI PULPA
Indikasi pada karies irreversible akut :
a. Aplikasi euparal eugenol, tumpat dengan bahan tumpat
sementara instruksi untuk kembali untuk kunjungan ketiga
setelah 7 hari.
b. Kunjungan kedua, buka tumpatan sementara.
c. Preparasi kavitas, buka kavum pulpa, angkat seluruh
jaringan pulpa.
d. Kavitas dibersihkan dengan eugenol atau khlorhexidin
dengan menggunakan butiran kapas.
e. Aplikasikan Chkm atau cresophene dengan mengegunakan
butiran kapas (diperas terlebih dahulu).
f. Tumpatan dengan bahan tumpat sementara, instruksi untuk
kembali untuk kunjungan ketiga setelah 7 hari.
g. Kunjungan ketiga : buang tambalan sementara, tes perkusi
dan tekanan negatif, dan pasien tidak mengutarakan keluhan
lakukan penambalan sesuai indikasi.
3. PULPECTOMI
Indikasi pada karies irreversible akut
Tahapan :
a. Aplikasi euparal eugenol tumpat dengan bahan tumpat
sementara, instruksikan pasien untuk kembali pada hari
ketujuh.
b. Ada dua alternatif tindakan :
- Untuk karies yang sudah luas tidak mungkin dilakukan
perawatan pulpectomi setelah satu minggu lakukan
prosedur exodontia.
DINAS
PROSEDUR KONSERVASI DENGAN PERAWATAN
KESEHATAN
ENDODONTIK
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 3/4
7. Bagan Alir
1. PULP CAPPING
Indikasi perawatan untuk karies dengan dentin yang menutup
pulpa sudah tipis, pulpitis reversible/pulpitis hiperaemi.
Tahapan :
a. Lakukan pembuangan jaringan karies dengan mempergunakan
eksavator atau bor bundar dengan kecepatan rendah.
b. Bersihkan kavitas dengan kapas butiran steril.
c. Untuk gigi posterior kavitas dibersihkan dengan cairan
eugenol atau khlorhexidin (jangan gunakan obat yang kaustik
seperti fenol, kressol, atau alkohol).
d. Aplikasikan preparat Ca(OH)2, ZnOE dan ZnFosfat dan
tambal dengan tambalan sementara.
e. Untuk gigi anterior setelah aplikasi Ca(OH)2 dapat dilakukan
tambalan sementara dengan Glass Ionomer.
f. Kunjungan kedua dilakukan seminggu sesudah kunjungan
pertama, buang tambalan sementara, lakukan test vitalitas.
Bila gigi masih vital, tes perkusi dan tekanan negatif, dan
pasien tidak mengutarakan keluhan lakukan penambalan
sesuai indikasi.
2. MUMMIFIKASI PULPA
Indikasi pada karies irreversible akut :
a. Aplikasi euparal eugenol, tumpat dengan bahan tumpat
sementara instruksi untuk kembali untuk kunjungan ketiga
setelah 7 hari.
b. Kunjungan kedua, buka tumpatan sementara.
c. Preparasi kavitas, buka kavum pulpa, angkat seluruh jaringan
pulpa.
d. Kavitas dibersihkan dengan eugenol atau khlorhexidin dengan
menggunakan butiran kapas.
e. Aplikasikan Chkm atau cresophene dengan mengegunakan
butiran kapas (diperas terlebih dahulu).
f. Tumpatan dengan bahan tumpat sementara, instruksi untuk
kembali untuk kunjungan ketiga setelah 7 hari.
g. Kunjungan ketiga : buang tambalan sementara, tes perkusi dan
tekanan negatif, dan pasien tidak mengutarakan keluhan
lakukan penambalan sesuai indikasi.
DINAS
PROSEDUR KONSERVASI DENGAN PERAWATAN
KESEHATAN
ENDODONTIK
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 4/4
3. PULPECTOMI
Indikasi pada karies irreversible akut
Tahapan :
a. Aplikasi euparal eugenol tumpat dengan bahan tumpat
sementara, instruksikan pasien untuk kembali pada hari
ketujuh.
b. Ada dua alternatif tindakan :
- Untuk karies yang sudah luas tidak mungkin dilakukan
perawatan pulpectomi setelah satu minggu lakukan
prosedur exodontia.
- Untuk yang masih memungkinkan untuk dilakukan
konservasi perawatan pulpectomi selanjutnya dirujuk ke
rumah sakit, instruksikan pasien untuk datang ke rumah
sakit setelah hari ketujuh.
8. Unit terkait : -
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2 Telp. (0725) 44454 Metro
DINAS
KESEHATAN PROSEDUR TAMBALAN
KOTA METRO
Nomor : No. Rev : - Hal. 1/4
7. Bagan Alir
A. Glass ionomer ART :
Indikasi ART : karies gigi vital yang baru mencapai dentin.
Tahapan :
1. Isolasi gigi yang akan ditambal dengan kapas gulung.
2. Buka kavitas dengan ekskavator dari arah oklusal menuju
kavitas dengan gerakan memutar, buang seluruh jaringan
karies.
3. Bersihkan kavitas menggunakan butiran kapas.
I. Tambalan 4. Lakukan dentin conditioning dengan cairan glass ionomer
Glass yang diencerkan : teteskan 1 tetes likuid glass ionomer
Ionomer diatas kertas mixing pad celupkan 1 butiran kapas ke
dalam air kemudian peras.
5. Dengan butiran kapas ini ambil tetesan likuid glass
ionomer dan aplikasikan ke kavitas selama 10-15 detik.
6. Bersihkan kavitas dengan 3 butiran kapas basah dan 3
butiran kapas kering.
7. Buat adukan glass ionomer, setelah campuran menyerupai
permen karet/chewing gum aplikasikan ke dalam kavitas.
8. Tekan tambalan dengan matrik yang sesuai kontur gigi.
9. Oleskan varnish pada tambalan, biarkan 1-2 menit.
II. Penambalan
Dengan Tahapan
Komposit
8. Unit terkait : -