Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

COMMON COLD

SOP No. Dokumen :19/BP/2016

No. Revisi : -

Tanggal Terbit :02-01-2016

Halaman :1/3

UPT PUSKESMAS I dr. Ni Komang Yulia Restu


MELAYA Ayu Ningsih
NIP.198307102009022007

1. Pengertian Common Cold adalah infeksi akut saluran nafas yang biasanya terjadi
secara epidemi, dengan gejala hidung yang lebih menonjol.

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam menegakkan diagnose serta


penatalaksaan common cold
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas no. 025/pusk I Melaya/2016 tentang jenis
pelayanan.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan


Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Primer Halaman 327

5. Langkah - langkah Alat :


1. Timbangan badan
2. Termometer
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Timer hitung respirasi/ jam tangan.

Langkah – langkah :
1. Senyum Salam Sapa
Petugas melakukan senyum salam sapa kepada pasien sebelum
mengawali pemeriksaan.

2. Petugas memperkenalkan diri


Petugas melakukan perkenalan diri kepada pasien sebelum mengawali
pemeriksaan.

3. Petugas melakukan anamnesa


a) Gejala sistemik khas berupa gejala infeksi virus akut yaitu :demam,
sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nafsu makan hilang.
b) Gejala lokal yaitu berupa rasa menggelitik sampai nyeri tenggorok,
kadang batuk kering atau berdahak, hidung tersumbat, bersin, dan
ingus encer.
4. Pemeriksaan :
a) Tenggorok tampak hiperemia
b) Rongga hidung : konka sembab dan hiperemi
c) Sekret dapat bersifat serous, seromukus, atau mukopurulen, bila ada
infeksi sekunder.
5. Penatalaksanaan :
a) Istirahat dan banyak minum.
b) Paracetamol : 3x500 mg sehari. Dosis anak: 10 mg/kg/bb/kali untuk
menghilangkan nyeri dan demam.
c) Dekongestan bila diperlukan : Efedrin : 3 x 10 mg (dosis anak : 0,5
mg/kg.bb/kali), atau antihistamin CTM bila terdapat udem dan sekret
yang berlebihan.
d) Pada batuk berdahak dapat diberikan ekspektoran atau mukolitik

1
Gliseril Guayakolat (GG) , OBH (Obat Batuk Hitam) dan ambroxol.
e) Antibiotik hanya diberikan bila terjadi infeksi sekunder.

6. Bagan Alir
Petugas melakukan :
1. Senyum Salam Sapa
2. memperkenalkan diri

Anamnesis pasien :
berupa gejala infeksi virus,
dan gejala local.

Pemeriksaan :
 Tenggorok tampak hiperemia
 Rongga hidung : konka sembab dan hiperemi
 Sekret dapat bersifat serous, seromukus, atau
mukopurulen, bila ada infeksi sekunder.

Penatalaksanaan :
 Istirahat dan banyak minum.
 Paracetamol : 3x500 mg sehari. Dosis anak: 10
mg/kg/bb/kali untuk menghilangkan nyeri dan demam.
 Dekongestan bila diperlukan : Efedrin : 3 x 10 mg
(dosis anak : 0,5 mg/kg.bb/kali), atau antihistamin
CTM bila terdapat udem dan sekret yang berlebihan.
 Pada batuk berdahak dapat diberikan ekspektoran
atau mukolitik Gliseril Guayakolat (GG) , OBH (Obat
Batuk Hitam) dan ambroxol.
 Antibiotik hanya diberikan bila terjadi infeksi sekunder

Keluhan berkurang Rujuk bila ada


tanda pneumonia

7. Hal-hal yang harus 1. Konseling dan edukasi ditujukan untuk individu dan
diperhatikan lingkungannya agar meningkatkan hygiene dan sanitasi
lingkungan.
2. Rujuk bila ada tanda pneumonia

2
8. Unit Terkait UGD, Rawat jalan, Pustu.

9. Dokumen Rekam Medis


Terkait

10. Rekaman NO YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN TANGGAL


histori perubahan MULAI
DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai