Anda di halaman 1dari 5

EXODONTIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan
Mulut Prov.
SUMSEL
Tanggal terbit Ditetapkan,
PLT. Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP.196603071998022001

Pengertian : Suatu tindakan mengeluarkan/ektraksi gigi dari soketnya tanpa rasa sakit,
higienis dan aman

Tujuan : Mengeluarkan gigi dari soketnya

Kebijakan :

Prosedur : 1. Menyiapkan antiseptic


2. Menyiapkan anestesi local
3. Menyiapkan alat pencabutan ( tang,bein, cryer, dll)
4. Menyaipkan kapas yang sudah diberi antiseptic
5. Tamponade ( I jam )
6. Membantu memberi instruksi paska ekstraksi secara lisan

Unit Terkait : Poli gigi umum


ALVEOLEKTOMI PADA EKSOSTOSIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan
Mulut Prov.
SUMSEL
Tanggal terbit Ditetapkan,
PLT. Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP.196603071998022001
Eksostosis adalah tonjolan pada tulang maksila atau mandibula dengan
Pengertian : rasa sakit bila ditekan. Intra oral tampak tonjolan tulang tajam pada
pros.alveolaris setelah proses pencabutan gigi

Tujuan : Menghilangkan tonjolan pada tulang maksila atau mandibula yang


mengakibatkan sakit bila ditekan.

Kebijakan :

Prosedur : 1. Menyiapkan anastesi blok/ infiltrasi


2. Menyiapkan bur tulang/knabel tang , bone file
3. Menyiapkan Irigasi dengan NaOCl
4. Menyiapkan sil back branded

Unit Terkait : Poli gigi umum


INFEKSI DAERAH OROMAKSILOFASIAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan
Mulut Prov.
SUMSEL
Tanggal terbit Ditetapkan,
PLT. Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP.196603071998022001

Pengertian : Masuk dan berkembang biaknya organisne pada / dalam tubuh dan
menyebabkan penyakit melalui port entrée yang merupakan locus
minorus resistantie.

Akses adalah akumulasi hasil proses supurasi dalam suatu rongga non
anatomis jaringan lunak maupun tulang. Dalam jaringan lunak dibatasi
oleh suatu membrane piogenik yang terdiri dari jaringan nekrotik,
lekosit, makrofag dandebris.

Adanya sumber infeksi di daerah oromaksilofasial yang berasal dari


gigi dan jaringan sekitarnya (dentogen) atau bukan dari gigi (non
dentogen)

Dari gigi yang mengalami gangrene secara per continatum,


mikroorganisme dapat menyebar ke tulang, spasia fasialis, spasia
parotis, spasia parafaringeal, jaringan ikat longgar dalam mulut, wajah
dan leher, kulit gusi dan perikoronal, palatum bukal, kelenjar ludah
dan sendi rahang.

Infeksi sistemik dapat menjalar secara limfogen atau hematogen ke


daerah Oromaksilofasialis misal: tuberkulosa, sifilis, kusta, herpes dan
AIDS.

Tergantung dari sifat jaringan yang terkena dan organisma penyebab


infeksi, abses dapat bersifat difus atau terlokalisir.

Menurut terjadinya infeksi dapat terjadi secara akut dan kronis


tergantung dari virulensi dan daya tahan tubuh

Infeksi di daerah oromaksilofasial dapat pula terjadi focus penyebaran


ke bagian-bagian tubuh lain yaitu:
1. Faring sinus paranasalis
2. Sinus cavernosus, rongga tengkorak dan sendi-sendi
3. Sub acut bacterial endocarditis dan gastro intestinal
4. Penyakit mata: iridoksiklitis, conjungtivitis
5. Penyakit kulit: dermatitis
6. Penyakit ginjal: nefretis
Penyakit paru: bronchitis, pneumonia
INFEKSI DAERAH OROMAKSILOFASIAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Khusus Gigi dan
Mulut Prov.
SUMSEL
Tanggal terbit Ditetapkan,
PLT. Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP.196603071998022001

Tujuan : Menghilangkan infeksi di dalam rongga mulut baik yang disebabkan oleh
gigi maupun bukan gigi

Kebijakan : Dokter gigi

Terbagi atas:
Prosedur : A. Kausatis atau definitive
a. Lokal:
drainase dengan insisi, ektraksi kuretase, sequeresktomi
eksplorasi, dan eksisi
b. Sistemik:
- perhatikan airway pada infeksi berat/ sepsis/ syok
septik karena infeksi daerah oromaksilofasial
- Antimikroba
c. Sistematik:
- Perhatikan airway pada infeksi berat/ sepsis/ syok septik
karena infeksi oromaksilofasial
- Antimikroba

B. Simptomatis:
a. Lokal:
- Kompres hangat lembab (larutan boor water)
- Gargle
b. Sistematik:
- Mengurangi pembengkakan : anti inflamasi, kortikosteroid
- Mengurangi nyeri: analgetik
- Memperbaiki KU : istirahat, nutrisi per enternal atau peroral

Unit Terkait : Poli gigi umum


INFEKSI DAERAH OROMAKSILOFASIAL
DISEBABKAN BENDA TUMPUL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit
Khusus Gigi dan
Mulut Prov.
SUMSEL
Tanggal terbit Ditetapkan,
PLT. Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Provinsi. Sumatera Selatan

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP.196603071998022001

Pengertian : Adanya infeksi pada jaringan lunak fasial tanpa kehilangan kontinuitas
dan tidak melibatkan jaringan keras / tulang dimana permukaan jaringan
masih utuh. Bentukan langsung benda tumpul tanpa mencederai jaringan
keras/ tulang

Tujuan : Menghilangkan infeksi dan keluhan rasa sakit/ cedera terkena benda
benturan tumpul

Kebijakan :

1. Kompres dingin dalam 24 jam pertama, selanjutnya kompres


Cara Kerja : hangat
2. Pemberian obat-obatan: analgetika, anti inflamasi : steroid atau
nonsteroid, dan anti flogistik
3. Punksi/ Aspirasi jika perlu, Prosedur tindakan medik (sesuai urutan)
4. Obat sistemik: antibiotic, analgetik, dan ruboransia

Unit Terkait : Poli gigi umum

Anda mungkin juga menyukai