Anda di halaman 1dari 7

Nama: Ade Wiguna Sasmita

No Stb: 062/G/19

(Perbaikan) Tes Keluar Pedodonsia

Jumat, 17 September 2021

Jawaban SKENARIO 1 :

1. Alat dan Bahan :

- 1 Set alat OD Steril

- APD Lengkap

- Lap dada

- Tang Contouring Stainless Steel Crown

- 1 Set Sendok Cetak

- Bur (Taperred Diamond Bur, Fine Tappered Diamond Bur)

- Saliva Ejector

- Dental Floss

- Powder Alginat

- Air

- GIC (Glass Ionomer Cement) tipe luting

- Cotton Roll

- Pumice

- Kryte

2. Tahapan kerja:

- Pembuatan informed consent


- Persiapan operator dan pasien, alat, bahan, dan alat pelindung diri
- Pencetakan seluruh gigi RA dan RB untuk memilih mahkota yang tepat
- Preparasi gigi:
a Pengurangan bagian oklusal gigi 1-1,5 mm
b Pengurangan bagian proksimal sebatas membebaskan area kontak dengan fine
tapered diamond bur
c Pengurangan bagian bukal dan lingual/palatal seperlunya agar memudahkan
saat try in dan insersi
- Counturing dan try in
Membentuk SSC sesuai dengan gigi yang dipreparasi, tepi SSC harus masuk gingival
0,5 mm
- Insersi pada gigi yang telah di preparasi dengan menggunakan GIC tipe luting
- Kontrol 1 minggu
Pemeriksaan subyetif : anamnesa (tanyakan apakah ada keluhan atau tidak).
Pemeriksaan obyektif : dilihat retensi SSC terhadap gigi dan tepi SSC dengan
gingiva oklusi dengan gigi antagonis

Jawaban SKENARIO 2 :

1. PAR Tipe B

2. Alat : kaca mulut, sonde, pinset, brush, lowspeed handpiece, light cured, diamond
bur

Bahan : cotton roll, cotton pellet, disclosing agent, pumice, etsa, bonding agent,
sealant, articulating paper, resin komposit

3. Prosedur Perawatan

Tahapan perawatan preventive resin restoration (PRR) atau preventif aadhesive


restoration (PAR) tipe B:

1) Persiapan alat dan bahan

2) Persiapan pasien berupa pengaturan posisi kerja

3) Persiapan operator berupa mengenakan baju klinik, gown, masker handscoon

4) Lakukan pengaplikasian disclosing agent

5) Pulas permukaan gigi dengan brush dan pumice hingga bersih

6) Preparasi jaringan sebatas dentin dangkal

7) Bersihkan kavitas dengan semprotan air, kemudian isolasi gigi dan keringkan
dengan semprotan udara.

8) Dentin yang terbuka diberi basis zinc fosfat cement (ZnPO4)

9) Lakukan pengetsaan permukaan gigi dengan asam phosphoric acid 37%,


diamkan selama 30 detik. Bilas dengan air, lakukan reisolasi dan keringkan.

10) Lakukan aplikasi bonding agent pada permukaan gigi, lalu light curing selama
10 detik.
11) Aplikasikan komposit ke dalam kavitas menggunakan plastic filling sesuai
dengan anatomi gigi.

12) Aplikasikan bahan sealant di atas restorasi, fissure dan pit dan polimerisasi
dengan light cured selama 20 detik.

13) Cek oklusi dengan articulating paper.

Jawaban SKENARIO 3 :

1. Perawatan Pulpotomi gigi 75

2. Prosedur Perawatan :

- Pembuatan informed consent


- Persiapan pasien, alat, bahan dan alat pelindung diri
- vital pulpotomi, dilakukan anastesi
- Cavity entrance
Pembukaan atap pulpa dengan round bur, menghaluskan atap pulpa dengan fissure
bur sampai dinding-dinding kavitas
- Amputasi atap pulpa
Pengambilan jaringan pulpa pada kamar pulpa dan menghentikan perdarahan dengan
ferric sulfit/formokresol, diletakkan pada cotton pellet yang di letakkan di atas orifice
selama 5 menit
- Aplikasi bahan pulpotomi dengan ZnOE pada kamar pulpa
- Aplikasi bahan basis (Zinc Phospate Cement) di atas bahan pulpotomi dan ratakan
dengan semen stopper, cotton pellet diletakkan di atas basis dan di tumpat sementara
- Kontrol 1 minggu
- Pemeriksaan subyetif: anamnesa (tanyakan apakah ada keluhan atau tidak)
- Pemeriksaan obyektif: EO, IO (cek tumpatan sementara, perkusi,
druk,palpasi,mobilitas)
Jawaban SKENARIO 4 :

1. A.

- Busur labial dan klamer adams sebagai retensi

- Elemen partial denture untuk menggantikan gigi yang belum menembus tulang
alveolar

- Plat akrilik sebagai retensi

B. Distal Shoe

2. . Pemeriksaan saat kontrol : pemeriksaan subyektif (ditanyakan ke pasien apakah


ada keluhan sakit/ rasa tidak nyaman yang ditimbulkan), pemeriksaan obyektif (cek retensi
alat, cek oklusi dengan articulating paper, cek gigi penyangga nya, cek jaringan sekitar
apakah ada terlihat pucat/tidak, cek benih gigi apa sudah terlihat, rontgen bila perlu untuk
melihat benih gigi), Pasien diinstruksikan untuk terus menjaga kebersihan mulutnya dan drg
juga melakukan oral profilaksis.

Jawaban SKENARIO 5 :

1. Alat dan Bahan :

- 1 Set alat OD steril

- Lap dada

- Tongue Holder

- Brush Prophylaxis

- Rubber Cup
- Kryte

- Disclosing Agent

- Cotton Roll

- Dental Floss

- Saliva Ejector

- NaF 2% (Sodium Fluoride 2%) dalam bentuk solution atau larutan

2. Prosedur Perawatan Topikal Aplikasi NaF

1. Cuci tangan dengan standart WHO, kemudian pakai APD


2. Pasien dipersilahkan duduk
3. Jelaskan pada pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
4. Pophylaxis (Menjaga) pada seluruh permukaan gigi dengan pumice dan
rubbercups
5. Bilas kemudian Kumur
6. Gigi diisolasi. Di pasang tongue holder
7. Gunakan saliva ejector (Dental Suction) selama terapi
8. Gigi dikeringkan dengan air spray pada three way syringe
9. Ulaskan larutan NaF 2% pada seluruh gigi termasuk interproximal (dengan
dental floss)
10. Biarkan mengering 3-5 menit
11. Selesai pindah ke sisi lain
12. Instruksikan pasien untuk tidak makan, minum, dan berkumur selama 30
menit

Jawaban SKENARIO 6 :

1. Persistensi gigi 61

2. Prosedur kerja Anastesi Infiltrasi

1) Bersihkan dan keringkan daerah mukosa yang akan dianestesi

2) Lakukan asepsis menggunakan povidone iodine pada daerah yang akan


dianestesi

3) Aplikasikan bahan anestesi topical selama 2 menit.

4) Bersihkan kelebihan bahan anestesi topical


5) Tarik mukosa pipi pasien

6) Lakukan teknik anestesi infiltrasi berdasarkan daerah kerja

Untuk teknik infiltrasi pada daerah:

A. Infiltrasi daerah bukal atau labial RA atau RB

1) Insersikan jarum sedalam 2-3 mm ke dalam mukosa pada daerah apeks gigi
yang akan dicabut

2) Aspirasi

3) Deponir bahan anestetikum secara perlahan sebanyak ± 0,6 ml

B. Infiltrasi daerah palatal atau lingual

1) Insersikan jarum hingga menyentuh tulang

2) Aspirasi

3) Deponir bahan anestetikum secara perlahan sebanyak ± 0,2-0,3 ml

C. Infiltrasi daerah interdental papil

1) Insersikan jarum pada daerah papilla interdental

2) Aspirasi

3) Deponir bahan anestetikum secara perlahan sebanyak ± 0,2-0,3 ml

3. Alat dan Bahan

Alat:

- Satu set alat diagnosis


- Syringe 3CC
- Bein untuk menggoyangkan atau mengungkit gigi
- Tang cabut gigi sulung

Bahan:

- CE atau obat anastesi topikal


- Obat anastesi lokal untuk anastesi infiltrasi
- Povidone iodine
- Cotton pellet
- Kasa steril
- Tampon steril yang digigitkan pada gigi untuk menghentikan perdarahan pasca
ekstraksi

Anda mungkin juga menyukai